Shamad, Zulfaini (2019) Korelasi Ukuran Tubuh Dengan Bobot Karkas Sapi Madura. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Sapi Madura merupakan salah satu kekayaan genetik Indonesia yang perlu dilestarikan. Karakteristik sapi Madura yaitu memiliki bentuk tubuh yang relatif kecil, kaki pendek dan kuat, warna bulu merah bata agak kekuningan, pada bagian perut dan paha bagian dalam berwarna putih, mempunyai tanduk yang khas dan punggung yang bergumba. Tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui korelasi antara ukuran tubuh dan bobot karkas sapi Madura. Penelitian ini dilakukan di Tempat Pemotongan Hewan (TPH) di Kabupaten Pamekasan, Provinsi Jawa Timur, pada tanggal 15 Oktober – 15 November 2018. Materi yang digunakan adalah 307 ekor sapi Madura, poel 1, 2 dan 3. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa jumlah pemotongan sapi Madura jantan adalah 232 ekor (75,52%) yang lebih tinggi dari pada sapi Madura betina sebanyak 75 ekor (24,44%). Bobot karkas sapi Madura jantan dan betina poel 1 berturut – turut adalah 99,19 ±15,58 kg, 91,81 ± 11, 71 kg dan panjang badan sapi Madura jantan dan betina poel 1 berturut –turut adalah 112,31 ± 9,86 cm, 107,46 ± 9,09 cm. Hasil analisis menunjukkan bahwa jenis kelamin memberikan pengaruh nyata (P<0,05) terhadap panjang badan dan bobot karkas sapi Madura umur poel 1. Bobot karkas sapi Madura jantan poel 2 dan 3 berturut – turut adalah 146,26 ± 39,09 kg, 174, 40 ± 36,21 kg, sedangkan pada sapi Madura betina poel 2 dan poel 3 berturut – turut adalah 140,5 ± 39,36 kg, 167,33 ± 59,21 kg. Hasil analisis menunjukkan bahwa jenis kelamin tidak memberikan pengaruh nyata terhadap ukuran tubuh dan bobot karkas sapi Madura poel 2 dan 3 (P>0,05). Nilai koefisien korelasi antara panjang badan, tinggi badan, lingkar dada dengan bobot karkas pada sapi Madura poel 1 berturut – turut adalah 0,63, 0,38 dan 0,78; poel 2 berturut- turut adalah 0,54, 0,55 dan 0,84; poel 3 berturut – turut adalah 0,32, 0,14 dan 0,78. Hasil analisis koefisien korelasi menyimpulkan bahwa ukuran tubuh dengan bobot karkas sapi Madura poel 1 dan poel 2 memiliki hubungan sangat nyata (P<0,01). Nilai koefisien korelasi tertinggi terdapat pada lingkar dada dengan bobot karkas ialah 0,76 untuk poel 1, 0,84 untuk poel 2 dan 0,78 untuk poel 3. Nilai ini merupakan nilai positif kuat yang artinya bahwa apabila ukuran lingkar dada mengalami peningkatan maka bobot karkas juga akan meningkat. Nilai koefisien determinasi lingkar dada dengan bobot karkas poel 1, 2 dan 3 adalah 0,5776, 0,7056 dan 0,6084. Kesimpulan dalam penelitian ini ialah lingkar dada sapi Madura poel 1, 2 dan 3 memiliki hubungan positif dan sangat kuat dengan bobot karkas sehingga dapat digunakan sebagai acuan dalam pendugaan bobot karkas. Saran dalam penelitian ini adalah perlu dilakukan penelitian tentang pendugaan bobot karkas berdasarkan ukuran tubuh dan bobot hidup sapi Madura, khususnya di pulau Madura.
English Abstract
This research was located in slaughter houses in Pamekasan district Madura East Java, on October 15 to November 15, 2018. The purpose of this study was to determine the correlation of body measurement (body length, body height, chest girth) with the carcass weight in Madura cattle. The material used in this study were 307 Madura cattles at permanent incicivi (PI) 2, 4 and 6. The results of this study showed that the number of male Madura cattle slaughtered were 232 heads (75.52%), higher than that of 75 female Madura cattle (24.44%). The carcass weight of male and female Madura cattle PI 2 were respectively 99.19 ± 15.58 kg and 91.81 ± 11.71 kg. The body length of male and female Madura cattle were 112.31 ± 9. 86 cm and 107.46 ± 9.09 cm, respectively. Sex had a significant effect (P <0.05) on body length and carcass weight of Madura cattle PI 2. The carcass weight of male Madura cattle PI 4 and 6 were 146.26 ± 39.09 kg and 174.40 ± 36.21 kg respectively, while in female Madura cattle PI 2 and PI 6 were 140.5 ± 39.36 kg, 167.33 ± 59.21 kg respectively. Correlation coefficients between body length, body height, chest girth with carcass weight in Madura cattle PI 2 respectively were 0.63, 0.38 and 0.78; that of PI 4 were 0.54, 0.55 and 0.84; PI 6 were 0.32, 0.14 and 0.78. The highest value of correlation coefficient were found between chest girth with carcass weight, (0.76 , 0.84 and 0.78 for PI 2, PI 4 and PI 6, respectively). It could be concluded that based on the highest value of correlation between chest girth with carcass weight, chest girth could be used to estimate the carcass weight.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FAPET/2019/557/051910330 |
Uncontrolled Keywords: | Body length, Body height, Chest girth |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 636 Animal husbandry > 636.2 Cattle and related animals > 636.208 2 Cattle and related animals (Breeding) > 636.208 21 Cattle and related animals (Genetics) |
Divisions: | Fakultas Peternakan > Peternakan |
Depositing User: | soegeng Moelyono |
Date Deposited: | 02 Sep 2020 16:31 |
Last Modified: | 02 Sep 2020 16:32 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/175712 |
Actions (login required)
View Item |