Pengaruh Sistem Lantai dan Kepadatan Kandang terhadap Berat Karkas, Lemak Abdominal dan IOFC Ayam Joper Umur 4-8 Minggu

Yulianti, Afriyana (2019) Pengaruh Sistem Lantai dan Kepadatan Kandang terhadap Berat Karkas, Lemak Abdominal dan IOFC Ayam Joper Umur 4-8 Minggu. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Daging merupakan sumber protein hewani yang banyak digemari oleh masyarakat Indonesia, terutama adalah daging ayam. Hal ini dapat dilihat pada data statistik peternakan dan kesehatan hewan yang menjelaskan bahwa konsumsi daging ayam per kapita per tahun 2016 sebesar 5,736 kg (Broiler 5,110 kg dan ayam kampung 0,626 kg) dan meningkat pada tahun 2017 yaitu sebesar 6,465 kg (Broiler 5,683 kg dan ayam kampung 0,782 kg) (Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, 2018). Ayam joper merupakan hasil persilangan dari ayam kampung jantan dengan ayam ras betina jenis petelur. Daging ayam joper memiliki karakteristik seperti daging ayam kampung, ayam joper dapat dipanen dalam waktu yang lebih singkat daripada ayam kampung, mudah untuk beradaptasi dengan lingkungan baru serta tahan terhadap penyakit. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam beternak ayam joper diantaranya adalah pemilihan bibit, jumlah pakan yang diberikan serta manajemen perkandangan. Ketiga hal tersebut berpengaruh terhadap pertumbuhan ayam. Manajemen perkandangan memiliki peranan yang cukup penting dalam menentukan performans ayam dan keuntungan yang akan diperoleh peternak. Pengolahan kandang yang penting untuk diperhatikan diantaranya yaitu sistem lantai dan kepadatan kandang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menjelaskan pengaruh sistem lantai, kepadatan kandang dan interaksinya terhadap berat karkas, lemak abdonimal dan Income Over Feed Cost (IOFC) pada ayam joper serta mengetahui sistem lantai dan kepadatan kandang yang tepat dalam pemeliharaan ayam joper untuk mendapatkan berat karkas yang tinggi, lemak abdominal yang rendah dan Income Over Feed Cost (IOFC) yang tinggi. Manfaat dari penelitian ini adalah memberikan informasi kepada peternak ayam joper dan masyarakat umum mengenai pengaruh sistem lantai dan kepadatan kandang terhadap berat karkas, lemak abdonimal dan Income Over Feed Cost (IOFC) pada ayam joper. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 25 September 2018 – 11 April 2019 di kandang ayam joper milik Bapak Samiadi Dusun Paluombo Desa Kedungkumpul RT 01 RW 01 Kecamatan Sukorame Kabupaten Lamongan Jawa Timur. Materi penelitian ini menggunakan ayam joper umur 4 minggu sebanyak 192 ekor dengan rataan berat badan sebesar 124,36 ± 8,76 g dan koefisien keragaman sebesar 7,04 %. Metode penelitian yang dilakukan adalah percobaan dengan menggunakan RAL (Rancangan Acak Lengkap) faktorial yang terdiri dari faktor 1: Sistem lantai litter (A1) dan slat (A2) dan faktor 2: Kepadatan kandang (B1) 12 ekor/m2, (B2) 16 ekor/m2 dan (B3) 20 ekor/m2 dengan 6 perlakuan dan 4 ulangan. Perlakuan tersebut adalah A1B1= Kandang sistem litter dengan kepadatan 12 ekor/m2; A1B2= Kandang sistem litter dengan kepadatan 12 ekor/m2; A1B3= Kandang sistem litter dengan kepadatan 20 ekor/m2; A2B1= Kandang sistem slat dengan kepadatan 12 ekor/m2; A2B2= Kandang sistem slat dengan kepadatan 16 ekor/m2; dan A2B3 = Kandang sistem slat dengan kepadatan 20 ekor/m2. Variabel yang diamati meliputi berat karkas, lemak abdominal dan IOFC (Income Over Feed Cost). Data dianalisis menggunakan analisis variasi (ANOVA) pada RAL Faktorial. Apabila terdapat perbedaan yang nyata dilanjutkan dengan Uji Jarak Berganda Duncan’s (UJBD). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan penggunaan sistem lantai berpengaruh tidak nyata (P>0,05) terhadap berat karkas, lemak abdominal dan IOFC (Income Over Feed Cost). Kepadatan kandang yang berbeda berpengaruh tidak nyata (P>0,05) terhadap berat karkas, lemak abdominal dan IOFC (Income Over Feed Cost). Interaksi sistem lantai dan kepadatan kandang berpengaruh tidak nyata (P>0,05) terhadap berat karkas, lemak abdominal dan IOFC (Income Over Feed Cost). Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan sistem lantai kandang litter dan slat memberikan respon yang sama terhadap berat karkas (348,83 – 353,25 g/ekor) lemak abdominal (3,01 – 3,04 g/ekor) dan IOFC (3.590 – 3.725 Rp/ekor) ayam Joper umur 4-8 minggu. Penggunaan kepadatan kandang (12, 16 dan 20 ekor/m2) memberikan respon yang sama terhadap berat karkas (334,63 – 362,50 g/ekor), lemak abdominal (2,93 – 3,13 g/ekor) dan IOFC (3.489 – 3.943 Rp/ekor) ayam Joper umur 4-8 minggu. Kombinasi penggunaan sistem lantai dan kepadatan kandang memberikan respon yang sama terhadap berat karkas (323,50 – 372,00 g/ekor), lemak abdominal (2,85 – 3,18 g/ekor) dan IOFC (3.281 – 4.174 Rp/ekor) ayam Joper umur 4-8 minggu. Saran dari penelitian ini adalah pemeliharaan ayam Joper umur 4 – 8 minggu dapat menggunakan sistem lantai slat maupun litter, dengan kepadatan kandang 12 – 20 ekor/m2.

English Abstract

The purpose of this research was to determine the effect of floor system and carrying capacity on carcass weight, abdominal fat and Income Over Feed Cost (IOFC) Joper chicken on 4-8 weeks old. The material used were 192 joper chicken (22 days old) and the average body weight 124.36±8.76 g with diversity coefficient 7.04%. The method used in this study was experimented with completely randomized design (CRD) factorial patterns with 6 combination treatments and 4 replications. First factor was floor system dan second factor was the level of carrying capacity. The Variable were carcass weight, abdominal fat and IOFC. The Obtained data were analyzed by analysis of variance (ANOVA), if there was difference followed by Duncan’s Multiple Range Test (DMRT). The results of this research showed that floor system of cage was not significantly different (P>0.05) on carcass weight, abdominal fat and IOFC. The level of carrying capacity was not significantly different (P>0.05) on carcass weight, abdominal fat and IOFC. Interaction between floor system and different level of carrying capacity were not significantly different (P>0.05) on carcass weight, abdominal fat and IOFC. It can be concluded that floor system gave the same response to carcass weight (348,83 – 353,25 g/bird), abdominal fat (3,01 – 3,04 g/bird) and IOFC (3.590 – 3.725 Rp/bird). Carrying capacity gave the same response to carcass weight (334,63 – 362,50 g/bird), abdominal fat (2,93 – 3,13 g/bird) and IOFC (3.489 – 3.943 Rp/bird) and combination from two factors gave the same response to carcass weight (323,50 – 372,00 g/bird), abdominal fat (2,85 – 3,18 g/bird) and IOFC (3.281 – 4.174 Rp/bird).

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FAPET/2019/640/051910439
Uncontrolled Keywords: body weight, combination, interaction
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 636 Animal husbandry > 636.5 Chickens and other kinds of domestic birds > 636.508 3 Chickens and other kinds of domestic birds (Care, maintenance, training) > 636.508 31 Chickens and other kinds of domestic birds (Housing)
Divisions: Fakultas Peternakan > Peternakan
Depositing User: soegeng sugeng
Date Deposited: 24 Aug 2020 06:11
Last Modified: 24 Aug 2020 06:11
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/175624
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item