Angelina, Sylvia Ratu (2019) Main Serong dan Bentuk Pembuktian Diri (Studi Kasus Lima Keluarga di Dusun Rembes, Gesikharjo). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Kehidupan berumah tangga merupakan suatu hal yang dinamis. Saat menikah, Laki-laki (suami) memiliki kuasa penuh akan perempuan (istri), namun tidak berlaku sebaliknya. Suami dan istri bekerja sama dalam menjalankan kehidupan berumah tangga sesuai yang diinginkan dengan membagi peran. Pada konteks perempuan sebagi istri peran gender tidak dapat terlepas dari relasi suami-istri dalam keluarga, yang terdapat pembagian peran yaitu publik dan domestik. Suami memiliki kuasa untuk mengatur ranah domestik namun istri tidak memiliki kuasa dalam mencampuri ranah publik. Kondisi tersebut berdampak pada ketidaktahuan istri tentang hal-hal yang dilakukan suami diluar rumah hingga terkadang terjadi perselingkuhan dalam dunia laki-laki. Namun, perselingkuhan tidak hanya dilakukan oleh suami, istri juga melakukan perselingkuhan dengan berbagai alasan yang mendasarinya. Perselingkuhan sendiri merupakan suatu hal yang tidak akan pernah diterima dimanapun dan kapanpun, namun tidak dapat dipugkiri bahwa hal tersebut merupakan contoh sehari-hari yang sering ditemukan dalam kehidupan bermasyarakat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mendeskripsikan bagaimana kondisi dinamika perselingkuhan yang terjadi dalam lima keluarga dan bagaimana strategi perempuan (istri) bertahan dalam krisis khususnya perselingkuhan yang terjadi dalam rumah tangga serta responnya terhadap hal tersebut. Penelitian ini menggunakan metode life history, dengan menggunakan teori kekuasaan dan technology of self Foucault untuk menganalisis data yang didapatkan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa para pelaku perselingkuhan dan korban memiliki standart tersendiri bagi seseorang dapat dikatakan sebagai selingkuh. Bentuk-bentuk perselingkuhan pun memiliki tingkat intimacy berbeda yang penulis golongkan dalam tiga tingkatan, yaitu PDKT (pendekatan), pacaran, hubungan seksual. Setiap orang memiliki standart intimacy tersendiri, pada tahapan mana seseorang dapat dikatakan sudah dalam tahap berselingkuh. Tujuan seseorang berselingkuh pun bermacam-macam, salah satunya adalah sebagai pemenuhan hasrat dan sebagai bentuk pembuktian diri.
English Abstract
Housekeeping is a dynamic thing. When married, men (husbands) have full power over women (wives), but do not apply otherwise. Husbands and wives work together in carrying out household life as desired by dividing roles. In the context of women as wives, gender roles cannot be separated from husband and wife relations in the family, where there are public and domestic roles. Husbands have the power to regulate the domestic sphere but wives do not have the power to interfere in the public sphere. This condition has an impact on the wife's ignorance of things done by the husband outside the house until sometimes there is an affair in the world of men. However, infidelity is not only done by the husband, the wife also commits adultery with various underlying reasons. Infidelity itself is something that will never be accepted anywhere and anytime, but it cannot be denied that it is a daily example that is often found in community life. The purpose of this study was to find out and describe the condition of the dynamics of infidelity that occurred in five families and how the strategies of women (wives) survived the crisis, especially the affair that occurred in the household and its response to it. This study uses the life history method, using the theory of power and technology of self Foucault to analyze the data obtained. The results of this study indicate that the perpetrators of infidelity and victims have their own standards for someone to be said to be cheating. The forms of infidelity also have different levels of intimacy that the classmates have in three levels, namely PDKT (approach), courtship, sexual relations. Everyone has their own standard of intimacy, at which stage someone can be said to be in the stage of cheating. The purpose of someone having an affair also varies, one of which is as fulfillment of desire and as a form of self-proof.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FIB/2019/227/051908685 |
Uncontrolled Keywords: | Perselingkuhan, Rumah Tangga, Pembuktian Diri, Krisis Rumah Tangga-Infidelity, Household, Self-Proof, Household Crisis |
Subjects: | 300 Social sciences > 306 Culture and institutions > 306.8 Marriage and family > 306.85 Family |
Divisions: | Fakultas Ilmu Budaya > Antropologi Budaya |
Depositing User: | soegeng sugeng |
Date Deposited: | 28 Oct 2020 14:21 |
Last Modified: | 13 Oct 2023 01:39 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/175207 |
Text
Sylvia Ratu Angelina.pdf Download (2MB) |
Actions (login required)
View Item |