Analisis Strategi Pengembangan Potensi Sentra Pengembangan Agribisnis (SPA) di Kecamatan Sukomoro Kabupaten Nganjuk

Windriya, Rina (2019) Analisis Strategi Pengembangan Potensi Sentra Pengembangan Agribisnis (SPA) di Kecamatan Sukomoro Kabupaten Nganjuk. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Pembangunan pertanian merupakan salah satu cara yang dilakukan oleh negara berkembang seperti Indonesia untuk mendukung pembangunan perekonomian negara. Mengacu pada kegiatan di sektor pertanian agar dapat berkelanjutan, tentunya kegiatan pertanian tidaklah hanya bertumpu pada wilayah pedesaan saja. Kegiatan pertanian yang kompleks dapat dilihat dengan sudut pandang subsistem agribisnis mulai dari hulu, on farm, hilir, dan lembaga penunjang. Kelembagaan dalam agribisnis tidak terlepas dari campur tangan pemerintah sebagai komponen penunjang. Untuk mendukung sektor pertanian di Kabupaten Nganjuk, terdapat sebuah pasar berupa Sentra Pengembangan Agribisnis (SPA) di Kecamatan Sukomoro dengan konsep Agropolitan. Keberadaan pasar Sentra Pengembangan Agribisnis (SPA) di Sukomoro belum dipergunakan secara optimal. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui karakteristik petani dan pelaku agroindustri dan mengetahui fungsi-fungsi yang dapat dijalankan Sentra Pengembangan Agribisnis (SPA) serta menganalisis prioritas strategi pengembangan Sentra Pengembangan Agribisnis (SPA) di Kecamatan Sukomoro. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Sukomoro, Kabupaten Nganjuk pada bulan Januari hingga Februari 2019. Kecamatan Sukomoro dipilih karena merupakan lokasi tempat Sentra Pengembangan Agribisnis (SPA) berada dan petani yang berada di Kecamatan Sukomoro adalah yang paling dekat dengan lokasi Sentra Pengembangan Agribisnis (SPA). Data yang digunakan adalah data yang diambil dari hasil wawancara secara langsung dengan ketua gabungan kelompok tani dan pelaku agroindustri sebanyak 24 orang responden yang berada di Kecamatan Sukomoro dan sekitarnya. Data yang telah dikumpulkan kemudian dilakukan analisis data dengan teknik Fuzzy Analytical Hierarchy Process (FAHP) dengan menggunakan bantuan software Microsoft Excel 2010. Strategi yang memiliki bobot prioritas tertinggi adalah pusat informasi dan inovasi teknologi pertanian dengan nilai sebesar 0,3394 atau 33,94% karena jumlah tenaga Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) masih kurang sehingga Sentra Pengembangan Agribisnis (SPA) dianggap sesuai sebagai pusat informasi pertanian, sedangkan alternatif yang memiliki bobot prioritas tertinggi adalah peningkatan kualitas SDM dan pemberian insentif atau bantuan permodalan oleh pemerintah dengan nilai masing-masing sebesar 0,3299 atau 32,99%.

English Abstract

Agricultural development is one of the ways carried out by developing countries such as Indonesia to support the country's economic development. Referring to activities in the agricultural sector in order to be sustainable, agricultural activities are not only based on rural areas. Complex agricultural activities can be seen from the point of view of the agribusiness subsystem starting from upstream, on farm, downstream, and supporting institutions. Institutionality in agribusiness cannot be separated from government interference as a supporting component. To support the agricultural sector in Nganjuk District, there was a market in the form of Agribusiness Development Centers (SPA) in Sukomoro Sub-district with an Agropolitan concept. The existence of the market for Agribusiness Development Centers (SPA) in Sukomoro Sub-district has not been used optimally. This research was conducted with the aim of knowing the characteristics of farmers and agroindustry actors and knowing the functions that can be implemented by the Agribusiness Development Center (SPA) and analyzing the strategies for developing Agribusiness Development Centers (SPA) in Sukomoro Sub-district. This research was conducted in Sukomoro Sub-district, Nganjuk District on January to February 2019. Sukomoro Sub-district was chosen because it is the location where the Agribusiness Development Center (SPA) is located and farmers in Sukomoro District are the closest to the location of the Agribusiness Development Center (SPA). The data were taken from the results of interviews directly with the heads of farmer groups and agro-industry actors as many as 24 respondents who are in Sukomoro Subdistrict and its surrounding areas. Data that has been collected then analyzed by using the Fuzzy Analytical Hierarchy Process (FAHP) technique using Microsoft Excel 2010 software. The strategy that has the highest priority weight is the center of information and agricultural technology with a value of 0.3394 or 33,94% because the number of Field Agricultural Instructor (PPL) was still lacking so that the Agribusiness Development Center (SPA) was considered suitable as an agricultural information center, while the alternatives that have the highest priority weight are improving the quality of human resources and giving incentives from governtment with a value of 0.3299 or 32.99%.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FP/2019/632/051907406
Uncontrolled Keywords: -
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 658 General management > 658.5 Management of production > 658.57 Research and Development
Divisions: Fakultas Pertanian > Agribisnis
Depositing User: Sugeng Moelyono
Date Deposited: 24 Aug 2020 07:24
Last Modified: 06 Sep 2022 07:31
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/173824
[thumbnail of Rina Windriya.pdf] Text
Rina Windriya.pdf

Download (1MB)

Actions (login required)

View Item View Item