Hubungan Feminisasi Dengan Ketahanan Pangan Rumah Tangga di Desa Donowarih, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang.

Salsabilla, Ratu Assyifa (2019) Hubungan Feminisasi Dengan Ketahanan Pangan Rumah Tangga di Desa Donowarih, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Perubahan pada struktur demografi penduduk Indonesia dan banyaknya penduduk yang bermigrasi keluar desa guna mendapatkan kehidupan yang lebih baik menyebabkan terjadinya pergeseran peran gender di pertanian. Fenomena tersebut diistilahkan dengan feminisasi pertanian. Feminisasi pertanian adalah suatu keadaan dimana perempuan mulai mendominasi pada kegiatan pertanian. Terlibatnya perempuan dalam kegiatan pertanian dapat meningkatkan pendapatan rumah tangga. Meningkatkatnya pendapatan rumah tangga akan berdampak terhadap kemampuan keluarga untuk memenuhi kebutuhan pangan. Dusun Sumberwangi yang berada di Desa Donowarih, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang merupakan salah satu dusun yang mayoritas penduduknya mengandalkan sektor pertanian sebagai mata pencaharian utama. Kaum perempuan di dusun tersebut pun banyak terlibat dalam sektor pertanian sebagai buruh tani. Hal ini tidak menutup kemungkinan terjadinya fenomena feminisasi pertanian di Dusun Sumberwangi. Tujuan dari penelitian ini yaitu: a) Mendeskripsikan peranan buruh tani perempuan di Dusun Sumberwangi Desa Donowarih pada kegiatan pertanian; b) Menganalisis kontribusi buruh tani perempuan terhadapat pendapatan rumah tangga; c) Menganalisis keadaan ketahanan pangan rumah tangga buruh tani perempuan di Dusun Sumberwangi Desa Donowarih ditinjau dari pangsa pengeluaran pangan (PPP); dan d) Menganalisis hubungan antara peranan buruh tani perempuan pada kegiatan pertanian dengan ketahanan pangan rumah tangga di Dusun Sumberwangi Desa Donowarih. Hasil dari penelitian ini adalah buruh tani perempuan terlibat di hampir di seluruh kegiatan pertanian, yaitu mulai dari pengolahan lahan, penanaman, pemupukan, penyiangan, penyemperotan, dan panen. Buruh tani perempuan mendominasi pada kegiatan penanaman, pemupukan, penyiangan, dan panen. Kegiatan pengolahan lahan dilakukan bersama-sama oleh tenaga kerja laki-laki dan perempuan, akan tetapi masih didominasi oleh tenaga kerja laki-laki. Pada kegiatan penyemprotan, sebagian besar dilakukan oleh tenaga kerja laki-laki karena kegiatan penyemprotan dilakukan dengan menggunakan knapsack sprayer sehingga membutuhkan tenaga yang cukup besar. Buruh tani perempuan tidak terlibat pada kegiatan pasca panen. Hal ini dikarenakan para pemilik lahan hanya mempekerjakan buruh tani perempuan sampai dengan kegiatan panen, setelahnya hasil panen langsung diangkut untuk dijual ke pasar atau melalui tengkulak. Kontribusi buruh tani perempuan terhadap pendapatan rumah tangga adalah sebesar 43,5%. Kontribusi tersebut terbilang kecil karena masih kurang dari 50% dari pendapatan total rumah tangga. Hal ini disebabkan oleh adanya perbedaan upah yang diterima oleh buruh tani perempuan dibandingkan dengan upah yang diterima oleh tenaga kerja laki-laki. Buruh tani perempuan menerima upah sebesar Rp. 30.000-35.000/hari, sedangkan tenaga kerja laki-laki menerima upah sebesar ii Rp.40.000-50.000/hari. Meskipun demikian, kontribusi buruh tani perempuan terhadap pendapatan rumah tangga cukup nyata. Analisis ketahanan pangan rumah tangga menunjukkan hasil Pangsa Pengeluaran Pangan (PPP) sebesar 70,95%. Artinya, rumah tangga di Dusun Sumberwangi, Desa Donowarih, dinyatakan tidak tahan pangan. Rata-rata pengeluaran total rumah tangga di Dusun Sumberwangi adalah Rp.1.471.914. Pengeluaran untuk pangan adalah Rp.1.044.357, dan pengeluaran untuk non pangan adalah Rp.427.557. Berdasarkan hasil analisis korelasi rank spearman, didapatkan hasil koefisien korelasi sebesar -0,060 dengan taraf signifikansi 0,366. Hal ini menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan atau korelasi antara peranan buruh tani perempuan pada kegiatan pertanian dengan ketahanan pangan rumah tangga. Sebaiknya pemerintah atau instansi terkait menyelenggarakan pelatihan kepada buruh tani perempuan, baik terkait kegiatan pertanian maupun di luar kegiatan pertanian, atau melakukan pendapatan terhadap program yang sudah ada yaitu kegiatan membatik, untuk membantu perempuan dalam memperoleh penghasilan tambahan dan meningkatkan kontribusinya terhadap pendapatan keluarga.

English Abstract

Changes in Indonesian demographic structure and male-migration to find a better living caused a shifting of gender roles in agriculture. This phenomenon is called feminization of agriculture. Feminization of agriculture is a condition where women start dominating in agricultural work. The women’s involvement in agricultural work might increase household income that impacts on family’s ability to fulfill their food needs. The majority of people in Dusun Sumberwangi in Donowarih Village, Karangploso, Malang District rely on agriculture sector as their main livelihood. A lot of the women of Dusun Sumberwangi are involved in the agriculture sector as a agricultural wage worker. This might lead to feminization of agriculture in Dusun Sumberwangi. The purposes of this research are: a) To describe the women’s role as an agricultural wage worker in Dusun Sumberwangi, Donowarih Village, in agricultural work; b) To analyze the women’s contribution to household income as an agricultural wage worker; c) To analyze the household food security in Dusun Sumberwangi, Donowarih Village based on Pangsa Pengeluaran Pangan (PPP); and d) To analyze the relationship between women’s role as agricultural wage worken in agricultural work and houseld food security in Dusun Sumberwangi, Donowarih Village. The results of this research is women agricultural wage worker are involved in almost agricultural work such as land preparation, planting, fertilization, weeding, pesticide application, and harvesting. Women agricultural wage worker are dominating in the planting, fertilization, weeding, and harvesting. Land preparation is done by both men and women, but men are still dominating in this work. Pesticide application is also dominated by men because it requires bigger strength to carry the tool which is knapsack sprayer. Women agricultural wage worker are not involved in post-harvest because the land owner only employ them until the harvesting. After harvesting, the yields are taken by land owner or middleman to the nearest market. The contribution of women as agricultural wage worker to household income is 43,5%. It considered that the women contribution is small. The women received a lower amount of wage compared to men, approximately Rp. 30.000-35.000 per day, while men received Rp.40.000-50.000 per day. Nevertheless, the women contribution as an agricultural wage worker to household income is quite tangible. The analysis of household food secutiy shows that the Pangsa Pengeluaran Pangan (PPP) is 70,95%. That means, the household food security status in Dusun Sumberwangi, Donowarih Village, is food-insecure. The average household expenses in Dusun Sumberwangi is Rp.1.471.914, with Rp. Rp.1.044.357 for food expense and Rp.427.557 for nonfood expense. Based on the analysis of Spearman’s Rank Correlation, the coefficient correlation is -0,060 at the significance level of 0,366. This shows that there is no relationship or correlation between the women’s role as agricultural wage worker and household food security. For government or iv relevant agencies, they should hold a training for women farm workers, related to the agricultural activities nor outside the agricultural activites, or provide assistance to a program that already exist which is “Making Batik” to help women farm workers in gaining additional income and to increase the women contribution to their household income.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FP/2019/215/051906958
Uncontrolled Keywords: -
Subjects: 300 Social sciences > 338 Production > 338.1 Agriculture > 338.19 Food Supply
Divisions: Fakultas Pertanian > Sosial Ekonomi Pertanian
Depositing User: Endang Susworini
Date Deposited: 12 Nov 2020 15:17
Last Modified: 23 Aug 2024 03:45
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/173593
[thumbnail of Ratu Assyifa Salsabilla.pdf] Text
Ratu Assyifa Salsabilla.pdf

Download (4MB)

Actions (login required)

View Item View Item