Faktor – Faktor Keputusan Petani Dalam Adopsi Inovasi Pertanian Organik (Sayur Organik) Di Kelompok Wanita Tani Dewi Sri dan Mukti Asih, Kecamatan Junrejo, Kota Batu.

Sabila, Tengku Husna (2019) Faktor – Faktor Keputusan Petani Dalam Adopsi Inovasi Pertanian Organik (Sayur Organik) Di Kelompok Wanita Tani Dewi Sri dan Mukti Asih, Kecamatan Junrejo, Kota Batu. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Pemerintah meluncurkan pengembangan pertanian organik di Indonesia melalui “Go Organic” pada tahun 2010. Salah satu wilayah yang sedang mengembangkan program pertanian organik adalah Kota Batu. Munculnya Program Inovasi Pertanian Organik bertujuan untuk mengurangi penggunaan input kimia di kalangan petani. Salah satu wilayah yang melakukan pengembangan pertanian organik terdapat di Kelompok Wanita Tani Dewi Sri dan Mukti Asih. Pengembangan pertanian organik di Kelompok Wanita Tani Dewi Sri dan Mukti Asih awal mulanya memiliki jumlah anggota yang banyak. Seiring berjalannya waktu jumlah anggota yang terlibat dengan kelompok wanita tani semakin rendah. Penelitian memiliki tiga tujuan yaitu: (1) Mendeskripsikan proses difusi inovasi pertanian organik di Kelompok Wanita Tani Dewi Sri dan Mukti Asih; (2) Mendeskripsikan tipe pengambilan keputusan petani terhadap pertanian organik di Kelompok Wanita Tani Dewi Sri dan Mukti Asih; (3) Mendeskripsikan faktor internal dan faktor eksternal yang mempengaruhi pengambilan keputusan petani untuk mengadospi program budidaya secara organik di Kelompok Wanita Tani Dewi Sri dan Mukti Asih . Pendekatan penelitian ini adalah kombinasi atau campuran pendekatan kualitatif dan pendekatan kuantitatif. Lokasi penelitian berada di Desa Mojorejo dan Kelurahan Dadaprejo khususnya pada Kelompok Wanita Tani Dewi Sri dan Mukti Asih. Pendekatan kualitatif untuk menjawab tujuan pertama pada penelitian. Penelitian dilakukan secara purposive sampling dengan penentuan responden secara sensus yaitu 18 responden di Kelompok Wanita Tani Dewi Sri dan 19 responden di Kelompok Wanita Tani Mukti Asih. Pendekatan kuantitatif untuk menjawab tujuan ketiga dan kedua pada penelitian dengan bantuan Skala Likert. Proses Difusi Inovasi Program Pertanian Organik di Kelompok Wanita Tani Dewi Sri dan Mukti Asih diawali dengan mendapatkan sosialisasi mengenai pertanian organik pada tahun 2013 yang disampaikan oleh Dinas Pertanian melalui ii penyuluh. Pada tahun 2014 Kelompok Wanita Tani Dewi Sri dan Mukti Asih bersama-sama membentuk kelompok yang beranggotakan ibu-ibu rumah tangga untuk melaksanakan budidaya organik tetapi Kelompok Wanita Tani Mukti Asih mengalami kevakuman dikarenakan Ketua Kelompok Wanita Tani Mukti tidak aktif. Pada tahun 2015 Kelompok Wanita Tani Dewi Sri ditetapkan sebagai kawasan pengembangan organik, sedangkan di Kelompok Wanita Tani Mukti Asih ditetapkan pada tahun 2016. Tipe Keputusan yang dilakukan oleh Kelompok Wanita Tani Dewi Sri dalam mengambil keputusan budidaya organik termasuk ke dalam tipe kontigen/gabungan dengan persentase sebesar 56%, sedangkan tipe keputusan Kelompok Wanita Tani Mukti Asih juga termasuk ke dalam tipe keputusan kontigen/gabungan dengan persentase sebesar 52%. Hal itu terjadi karena anggota kelompok mengambil lebih dari satu tipe keputusan seperti keputusan individu dengan melakukan penanaman di polybag, keputusan kelompok dengan melakukan penanaman di lahan kelompok, dan keputusan otoritas dengan melakukan penanaman sesuai anjuran penyuluh. Faktor internal yang mempengaruhi pengambilan keputusan petani untuk melakukan budidaya secara organik di Kelompok Wanita Tani Dewi Sri: (1) Tingkat Kosmopolitan sebanyak 100% memilih tidak sering melakukan kontak dengan pihak luar komunitas dan tidak sering mengakses informasi melalui media cetak; (2) Motivasi sebanyak 100% memilih setuju melakukan budidaya secara organik untuk menjaga keselamatan lingkungan, meningkatkan interaksi anggota, mendapatkan pengakuan dari masyarakat dan meningkatkan keterampilan. Sedangkan di Kelompok Wani Tani Mukti Asih: (1) Tingkat Kosmopolitan sebanyak 90% memilih tidak sering melakukan kontak dengan pihak luar komunitas dan tidak sering mengakses informasi melalui media cetak; (2) Motivasi sebanyak 60% memilih sangat setuju melakukan budidaya secara organik untuk menjaga keselamatan lingkungan, meningkatkan interaksi anggota, mendapatkan pengakuan dari masyarakat dan meningkatkan keterampilan. Faktor eksternal yang mempengaruhi pengambilan keputusan petani untuk melakukan budidaya secara organik di Kelompok Wanita Tani Dewi Sri: (1) Kelompok Referensi sebesar 100% memilih setuju karena memiliki kelompok iii pembanding yaitu kelompok Sri Sedono; (2) Sumber Informasi sebesar 60% memilih setuju karena mudah mendapatkan informasi; (3) Karakteristik Inovasi sebesar 100% memilih setuju karena budidaya secara organik dapat meningkatkan produktivitas, mengurangi penggunaan pupuk kimia, sesuai dengan kebutuhan petani, mudah dicoba di lahan masing-masing, secara nyata terbukti serangan hama menurun dan lahan demplot mudah dijangkau oleh petani. Sedangkan di Kelompok Wani Tani Mukti Asih: (1) Kelompok Referensi sebesar 100% memilih tidak setuju karena tidak memiliki kelompok pembanding; (2) Sumber Informasi sebesar 70% memilih ragu-ragu mendapatkan informasi dari diri sendiri/kelompok tani/keluarga; (3) Karakteristik Inovasi sebesar 100% memilih setuju karena budidaya secara organik dapat meningkatkan produktivitas, mengurangi penggunaan pupuk kimia, sesuai dengan kebutuhan petani, mudah dicoba di lahan masing-masing, secara nyata terbukti serangan hama menurun dan lahan demplot mudah dijangkau oleh petani. Saran yang ingin disampaikan yaitu sebaiknya anggota Kelompok Wanita Tani Dewi Sri dan Mukti Asih sering mengakses informasi terkait pertanian organik melalui media cetak dan sering melakukan kontak dengan kelompok tani di dalam/luar Kecamatan Junrejo agar dapat meningkatkan pengetahuan maupun praktik anggota dalam budidaya secara organik, bagi peneliti selanjutnya diharapkan untuk melakukan penelitian terkait peran penyuluh dalam adopsi inovasi program pertanian organik karena program tersebut telah berhasil diterapkan di Kelompok Wanita Tani Dewi Sri dan Mukti Asih, bagi Dinas Pertanian diharapkan dapat memfasilitasi Kelompok Wanita Tani Dewi Sri dan Mukti Asih dalam hal packaging untuk membantu kegiatan pemasaran dalam bentuk packing house.

English Abstract

The government launched the development of organic agriculture in Indonesia through "Go Organic" in 2010. One area that is developing an organic farming program is Batu City. The emergence of the Organic Agriculture Innovation Program aims to reduce the use of chemical inputs among farmers. One of the areas that develops organic agriculture is in the Dewi Sri Women's Farmers Group and Mukti Asih. The development of organic agriculture in the Women's Farmers Group Dewi Sri and Mukti Asih initially had a large number of members. Over time, the number of members involved with groups of women farmers was getting lower. The research has three objectives, namely: (1) Describe the diffusion process of innovation in organic agriculture in the Dewi Sri and Mukti Asih Women's Farmers Group; (2) Describe the types of farmers' decision making on organic farming in the Dewi Sri and Mukti Asih Women's Farmers Group; (3) Describe internal factors and external factors that influence farmers' decision making to adopt organic cultivation programs at the Dewi Sri Women's Farmer Group and Mukti Asih. This research approach is a combination or mixture of qualitative approaches and quantitative approaches. The location of the study was in Mojorejo Village and Dadaprejo Village, especially for the Dewi Sri Women Farmers Group and Mukti Asih. Qualitative approach to answer the first goal in the study. The study was conducted by purposive sampling with the determination of respondents in the census namely 18 respondents in the Dewi Sri Women's Farmer Group and 19 respondents in the Women's Farmers Group Mukti Asih. Quantitative approach to answer the third and second objectives of the study with the help of the Likert Scale. The Process of Diffusion of Innovation in Organic Agriculture Programs at the Dewi Sri Women Farmers Group and Mukti Asih began with getting information on organic farming in 2013 delivered by the Agriculture Service v through extension workers. In 2014 Dewi Sri Women's Farmers Group and Mukti Asih jointly formed a group consisting of housewives to carry out organic cultivation but the Women's Tani Group Mukti Asih experienced a vacuum because the Chairperson of the Mani Women Farmers Group was not active. In 2015 the Dewi Sri Women's Farmers Group was established as an organic development area, while the Women's Tani Mukti Asih Group was established in 2016 The type of decision made by the Dewi Sri Women's Farmers Group in making organic cultivation decisions is included in the contingent type with a percentage of 56%, while the decision type of the Mukti Asih Women Farmers Group is also included in the type of contingent decision with a percentage of 52% . This happens because group members take more than one type of decision such as individual decisions by planting polybags, group decisions by planting on group land, and authority decisions by planting according to the advice of the instructor. Internal factors that influence farmers' decision to cultivate organically in Dewi Sri Women's Farmers Group: (1) Cosmopolitan level as much as 100% choose not to often make contact with parties outside the community and do not often access information through print media; (2) Motivation as much as 100% chooses to agree to conduct organic cultivation to maintain environmental safety, increase member interaction, get recognition from the community and improve skills. Whereas in the Mukti Asih Wani Tani Group: (1) the Cosmopolitan Level as much as 90% choose not to often make contact with parties outside the community and do not often access information through print media; (2) Motivation as many as 60% chose to strongly agree to cultivate organically to maintain environmental safety, increase member interaction, get community recognition and improve skills. External factors that influence farmers' decision to cultivate organically in Dewi Sri Women's Farmers Group: (1) Reference Groups of 100% choose to agree because they have a comparison group, the Sri Sedono group; (2) Information Sources of 60% choose to agree because they are easy to get information; (3) Characteristics of Innovation of 100% choose to agree because organic cultivation can increase productivity, reduce the use of chemical fertilizers, according to the needs of farmers, easy to try on their respective fields, it is evident that pest attacks vi and demonstration plot land are easily accessible by farmers. Whereas in the Mukti Asih Wani Tani Group: (1) Reference Groups of 100% choose not to agree because they do not have a comparison group; (2) Information Sources of 70% choose hesitation in getting information from themselves / farmer groups / families; (3) Characteristics of Innovation of 100% choose to agree because organic cultivation can increase productivity, reduce the use of chemical fertilizers, according to the needs of farmers, easy to try on their respective fields, it is evident that pest attacks and demonstration plot land are easily accessible by farmers. Suggestions to be conveyed are that better members of Dewi Sri Women's Farmers Group and Mukti Asih often access information related to organic farming through print media and often make contact with farmer groups inside / outside of Junrejo Subdistrict in order to increase the knowledge and practice of members in organic cultivation. Further researchers are expected to conduct research related to the role of extension agents in the adoption of innovative organic farming programs because the program has been successfully implemented in the Dewi Sri Women Farmers Group and Mukti Asih, for the Department of Agriculture is expected to facilitate Dewi Sri and Mukti Asih Women Farmers in packaging to help marketing activities in the form of packing houses.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FP/2019/202/051906945
Uncontrolled Keywords: -
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 631 Specific techniques; apparatus, equipment materials > 631.5 Cultivation and harvesting > 631.58 Special methods of cultivation > 631.584 Organic farming
Divisions: Fakultas Pertanian > Sosial Ekonomi Pertanian
Depositing User: Endang Susworini
Date Deposited: 24 Aug 2020 07:18
Last Modified: 16 Mar 2023 01:54
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/173530
[thumbnail of Tengku Husna Sabila (2).pdf] Text
Tengku Husna Sabila (2).pdf

Download (4MB)

Actions (login required)

View Item View Item