Dinamika Total Bakteri Tanah Dan Bakteri Selulolitik Pada Penambahan Seresah Tebu, Urea, Dolomit Dan Pupuk Kandang Sapi

Lorda, Eva (2019) Dinamika Total Bakteri Tanah Dan Bakteri Selulolitik Pada Penambahan Seresah Tebu, Urea, Dolomit Dan Pupuk Kandang Sapi. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Tebu (Saccharum officinarum L.) merupakan sumber pemanis utama di dunia, hampir 70% sumber bahan pemanis berasal dari tebu sedangkan sisanya berasal dari bit gula. Rata-rata residu yang ditinggalkan oleh pemanenan tebu dapat mencapai 10-15% dari biomasa tebu yang dapat menambahkan hingga 120 kg N/ha pada setiap tahunnya. Pada sistem pengelolaan tanah dan residu hasil budidaya yang salah akan mempengaruhi kondisi tanah. Kondisi tanah akan mempengaruhi pertumbuhan mikroba selulolitik untuk berkembang dan mendegradasi bahan-bahan yang mengandung selulosa. Dengan demikian perlu adanya penelitian lebih lanjut mengenai penambahan seresah tebu, urea, dolomit, bakteri selulolitik dan jamur Trichoderma sp. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui sejauh mana pemberian seresah tebu, urea, dolomit dan pupuk kandang sapi dapat mempengaruhi dinamika total populasi bakteri umum dan populasi bakteri selulolitik pada tanah serta pengaruhnya terhadap pertumbuhan tanaman tebu (Saccharum officinarum L.). Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari hingga April 2019 di Puslit Gula PT. Perkebunan Nusantara X Djengkol, Kediri. Metode yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok satu faktor dengan 4 ulangan. Terdiri dari 9 perlakuan yaitu: S1 (Molase+Seresah), S1S (Molase+Seresah+Bakteri Selulolitik), S1T (Molase+Seresah+ Jamur Trichoderma sp.), S1SU (Molase+Seresah+Bakteri Selulolitik+Urea), S1TU (Molase+Seresah+ Jamur Trichoderma sp.+Urea), S1SUD (Molase+Seresah+Bakteri Selulolitik+Urea+Dolomit), S1TUD (Molase+Seresah+ Jamur Trichoderma sp.+Urea+Dolomit), S1SUP (Molase+Seresah+Bakteri Selulolitik+Urea+Pupuk Kandang Sapi), dan S1TUP (Molase+Seresah+ Jamur Trichoderma sp.+Urea+Pupuk Kandang Sapi). Data yang terkumpul kemudian diolah dengan menggunkan aplikasi Genstat, jika hasilnya berbeda nyata maka di uji lanjut menggunakan uji BNT dengan taraf 5%. Pemberian bakteri selulolitik, urea dan dolomit berpengaruh nyata terhadap pH, C-organik, N-total, C/N rasio. Perlakuan S1SUD mampu memperbaiki sifat kimia tanah. Sedangkan pada parameter tinggi, diameter, jumlah daun, jumlah anakan dan biomassa tanaman tebu memiliki hasil yang terbaik pada perlakuan S1SUP yaitu dengan penambahan bakteri selulolitik, urea dan pupuk kandang sapi. Populasi bakteri selulolitik mampu mempengaruhi hingga 14,9% dari pertumbuhan tinggi tanaman tebu. Dekomposisi bahan organik oleh bakteri selulolitik membantu cepat terurainya bahan organik menjadi tersedia bagi tanaman dan menunjang produktivitas tanaman tebu.

English Abstract

Sugarcane (Saccharum officinarum L.) is the main source of sweetener in the world, almost 70% of the source of sweeteners comes from sugar cane while taken from sugar beets. The average residue released by sugar cane harvesting can reach 10-15% of sugarcane biomass which can be added up to 120 kg N / ha per year. In the soil management system and the result of residues from cultivation will be affect soil conditions. Soil conditions will enhance cellulolytic microbial growth for the development and degradation of materials containing cellulose. Thus further research is needed more research of sugarcane litter, urea, dolomite, cellulolytic bacteria and Trichoderma sp. The purpose of this study was to study how the aid of sugar cane, urea, dolomite and cow fertilizer could influence the total dynamics of the general bacterial population and the population of cellulolytic bacteria on the soil and its effect on the growth of sugarcane (Saccharum officinarum L.). This research was conducted from January to April 2019 at the Puslit Gula PT. Perkebunan Nusantara X Djengkol, Kediri. The method used is a one-factor randomized block design with 4 replications. It consists of 9 treatments, are: S1 (Molasses + Sugarcane Litter), S1S (Molasses + Sugarcane Litter + Cellulolytic Bacteria), S1T (Molasses + Sugarcane Litter + Trichoderma sp.), S1SU (Molasses + Sugarcane Litter + Cellulolytic Bacteria + Urea), S1TU (Molasses + Sugarcane Litter + Trichoderma sp. + Urea), S1SUD (Molasses + Sugarcane Litter + Cellulolytic Bacteria + Urea + Dolomite), S1TUD (Molasses + Sugarcane Litter + Trichoderma sp. + Urea + Dolomite), S1SUP (Molasses + Sugarcane Litter + Cellulolytic Bacteria + Cow Manure), and S1TUP (Molasses + Sugarcane Litter + Trichoderma sp. Mushroom + Urea + Cow Manure). Data had been collected is will be processed using the Genstat application, if the results are significantly different then further testing uses the BNT test with a level of 5%. With addition of cellulolytic bacteria, urea and dolomite was determined significantly to pH, organic C, total N, C / N ratio. Treatment of S1SUD is good to improved soil chemical properties. While the parameters of height, diameter, number of leaves, number of tillers and biomass, sugar cane plants have the best results in the management of S1SUP by providing cellulolytic bacteria, urea and cow manure. Cellulolytic bacterial populations can increase up to 14.9% of high sugar cane growth. Decomposition of organic matter by cellulolytic bacteria helps to rapidly decompose organic matter to be available to plants. And supports to increase sugar cane productivity.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FP/2019/308/051907030
Uncontrolled Keywords: -
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 633 Field and plantation crops > 633.6 Sugar, syrup, starch crop > 633.61 Sugarcane
Divisions: Fakultas Pertanian > Agroekoteknologi
Depositing User: soegeng sugeng
Date Deposited: 24 Aug 2020 07:11
Last Modified: 24 Aug 2020 07:11
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/173380
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item