Analisis Beban Kerja dengan Metode Cardiovascular Load dan NASA-TLX pada Jalur Produksi Beton

Dewiprasyanti, Dini Septiana (2019) Analisis Beban Kerja dengan Metode Cardiovascular Load dan NASA-TLX pada Jalur Produksi Beton. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Menurut UU No. 13 tahun 2003 bab I pasal 1 ayat 2 disebutkan bahwa tenaga kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang atau jasa baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun untuk masyarakat. Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) merupakan salah satu tolak ukur bagi nilai sebuah perusahaan. Menurut ILO, kematian akibat kerja terjadi sebanyak 1,8 juta di kawasan Asia dan Pasifik setiap tahunnya. Selain kematian akibat kerja, setiap tahunnya terdapat sekitar 374 juta cedera dan penyakit akibat kerja. Tingkat kewaspadaan seseorang dapat berkurang jika mengalami kelelahan. Kelelahan pada pekerja dapat membuat pekerja melakukan kesalahan yang dapat menyebabkan kecelakaan dan cedera di tempat kerja. Pada penelitian ini, dilakukan analisis beban kerja fisik dan mental pekerja di jalur produksi beton yang memiliki tingkat realisasi produk paling rendah dengan persentase 67,80% yang merupakan Jalur 2. Pekerja di jalur 2 memiliki keluhan gejala kelelahan yang terdiri dari sakit/nyeri pada bagian tubuh tertentu dan lemas ketika bekerja. Analisis beban kerja fisik menggunakan metode cardiovascular load dan beban kerja mental menggunakan NASA-TLX. Metode cardiovascular load mengukur denyut nadi yang terdiri dari pengukuran denyut nadi kerja dan denyut nadi istirahat. Metode NASATLX dilakukan dengan penyebaran kuesioner dan diisi secara subjektif oleh pekerja dengan pemberian bobot dan peringkat pada 6 skala yaitu, physical demand, mental demand, temporal demand, performance, frustration, dan effort. Setelah dilakukan pengolahan data tersebut, pekerja yang memiliki beban kerja fisik perlu perbaikan dan beban kerja mental berat diteliti beban kerja nyata di lapangan dengan menggunakan work sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 5 pekerja mengalami beban kerja fisik berdasarkan %CVL yang terdiri dari bagian pemolesan sebesar 45,19%, pekerja 3 dan 5 di bagian penulangan sebesar 35,69% dan 34,64%, bagian finishing sebesar 34,51%, dan bagian stock yard 32,91% dengan klasifikasi memerlukan perbaikan. Beban kerja mental yang dialami pekerja paling tinggi dialami oleh pekerja di bagian finishing dengan skor 86 dengan klasifikasi berat dan pekerja lainnya masuk dalam klasifikasi sedang. Beban kerja nyata pekerja yang memiliki klasifikasi beban kerja fisik perlu perbaikan dan beban kerja mental berat, hanya pada bagian finishing yang memiliki persentase lebih dari 100% yaitu 103,92%. Rekomendasi perbaikan mengusulkan penambahan pekerja di bagian finishing dan rotasi pekerjaan. Selain itu, perawatan APD untuk pekerja perlu diperhatikan oleh perusahaan.

English Abstract

According to Indonesian Law No. 13 of 2003 Chapter I Article 1 Paragraph 2 stated labor is someone who is capable of doing work to produce goods or services to reach their own needs or community. Occupational safety and health is one of the company’s value. According to International Labor Organization (ILO), work-related deaths have occurred as 1,8 million in Asia and Pacific each year. In addition to work-related deaths, there are around 374 million occupational injuries and illnesses. Worker’s level of awareness can be reduced if worker experiences fatigue. Fatigue can make worker do mistakes while working and it can cause accidents and injuries. This research will do an analysis of physical and mental workload of workers in concrete production line which had the lowest level of unit production with a percentage of 67,80% and it is line 2. Also, workers on line 2 had fatigue symptoms consisting pain and limp while working. The method used in this research are Cardiovascular Load for physical workload and NASA-TLX for mental workload. Cardiovascular load method measures the pulse of workers which consisted working pulse and resting pulse. NASA-TLX method is done by distributing questionnaires to workers by giving weight and rank for 6 scales; physical demand, mental demand, temporal demand, performance, frustration, and effort. After data was processed, workers who have physical workload that need to be repaired and heavy mental workload are examined by measuring real workload using work sampling. The result of the workload analysis showed that there were 5 workers experiencing physical workload and have classification of the need to be repaired which based on CVL consisted of polishing sections with 45,19%, worker 3 and worker 5 in reinforcement section with 35,69% and 34,64%, finishing section with 34,51%, and stock yard section with 32,91%. The highest mental workload experienced by worker in finishing section with a score of 86 and the classification is heavy while the others workers’s classification is medium. The real workload of workers only in the finishing section which has a percentage of more than 100% and the percentage is 103,92%. Recommendation was given to reduce the resulting impact are one additional workers for finishing and job rotation. In addition, the maintenance of PPE for workers needs to be concerned by the company.

Other obstract

-

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FT/2019/85/051904565
Uncontrolled Keywords: beban kerja, kelelahan, cardiovascular load, NASA-TLX, work sampling, workload, fatigue, cardiovascular load, NASA-TLX, work sampling
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 658 General management > 658.3 Personnel management (human resource management)
Divisions: Fakultas Teknik > Teknik Industri
Depositing User: Budi Wahyono Wahyono
Date Deposited: 12 Nov 2020 16:28
Last Modified: 16 Nov 2022 08:40
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/173303
[thumbnail of Dini Septiana Dewiprasyanti (2).pdf] Text
Dini Septiana Dewiprasyanti (2).pdf

Download (4MB)

Actions (login required)

View Item View Item