Pamungkas, Bayu Aji (2019) Pengaruh Manajemen Agroforestri Tanaman Kopi Dan Pinus Terhadap Intensitas Penyakit Karat Daun Kopi (Hemileia Vastatrix B. Et Br.) Di Hutan Pendidikan Ub Forest. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Kopi merupakan komoditas ekspor penting bagi Indonesia yang mampu menyumbang devisa yang cukup besar. Salah satu faktor penghambat produksi tanman kopi adalah serangan penyakit karat daun kopi (Hemileia vastatrix). Kawasan UB Forest merupakan salah satu wilayah perkebunan kopi secara agroforestri. Pada daerah UB Forest terdapat perbedaan kepadatan populasi tanaman dan pengelolaan kopi. Pada pengelolaan kopi terdapat serangan H. vastatrix. Penelitan ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh manajemen tanaman kopi dengan pinus terhadap iklim mikro disekitar tanaman kopi dan intensitas serangan penyakit karat daun kopi di Hutan Pendidikan UB Forest. Penelitian dilakukan di hutan pendidkan UB Forest di Desa Sumbersari, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang. Dimulai bulan Desember 2018 hingga bulan Juni 2019. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok dengan 4 perlakuan yaitu (a) plot LC (Low density Coffee) tanpa pemengkasan dan penyiangan, (b) plot MC (Medium density Coffee) dengan pemangkasan dan tanpa penyiangan, (c) plot HC (High density Coffee) dengan pemangkasan dan penyiangan, (d) BAU (Bussines as Usual) merupakan budidaya kopi konvensional. Variabel yang diamati yaitu kejadian penyakit, intensitas serangan penyakit karat daun kopi, intensitas cahaya, suhu udara dan kelambaban udara. Hasil penelitian menunjukan bahwa tanaman kopi terserang penyakit karat daun yang diketahui berdasarkan gejala pada daun. Daun yang terserang terdapat bercak bewarna kuning, lama kelamaan berwarna jingga seperti karat dan jika serangan parah akan bewarna coklat. Tingkat kejadian penyakit karat daun kopi pada tiap plot pengamatan mencapai 100%. Hal Tersebut karena semua plot pengamatan ditanamani kopi Arabika. Kopi Arabika adalah spesies kopi yang rentan terhadap penyakit karat daun. Selain itu, lingkungan pada daerah UB Forest mendukung berkembangnya H. vastatrix. Manajemen agroforestri kopi dan pinus memberikan pengaruh terhadap tingkat intensitas penyakit dengan tingkat intensitas terendah adalah plot HC dan BAU, sedangkan ynag tertinggi ada pada plot LC yaitu lebih dari 30%. Hal tersebut dikarenakan tidak adanya pengelolaan seperti pemangkasan, pewiwilan, dan penyiangan. Namun, manajemen agroforestri tidak memberikan pengaruh terhadap kondisi iklim mikro disekitar tanaman. Rerata kelambaban udara yaitu lebih dari 80% pada tiap plot, sedangkan rerata suhu bekisar 20-230C. Suhu dan Kelembaban memiliki hubungan terhadap tingkat intensitas serangan H. vastarix. Tingkat hubungan intensitas penyakit dengan suhu yang tertinggi adalah di plot HC dan yang terendah adalah plot LC. Tingkat hubungan intensitas penyakit dengan kelembaban yang tertinggi adalah di plot MC dan yang terendah adalah plot LC. Suhu berhubungan dalam beberapa keadaan siklus hidup, serta merespons infeksi. Kelembaban dapat meningkatkan infeksi karat daun kop
English Abstract
Coffee is an important export commodity for Indonesia which is able to contribute substantial foreign exchange. One of the inhibiting factors of coffee crop production is the attack of coffee leaf rust (Hemileia vastatrix). The UB Forest area is an agroforestry coffee plantation area. In the UB Forest area there are differences in plant population density and coffee management. In coffee management there is an H. vastatrix attack. This research aims to determine the effect of the management of pine coffee plants on the microclimate around coffee plants and the intensity of coffee leaf rust disease in the UB Forest. The study was conducted in the UB Forest education forest in Sumbersari Village, Karangploso District, Malang Regency. Starting in December 2018 until June 2019. The study used a Randomized Block Design with 4 treatments, namely (a) LC (Low density Coffee) plot without pruning and weeding, (b) MC (Medium density Coffee) plot with pruning and without weeding, (c) HC (High density Coffee) plot with pruning and weeding, (d) BAU (Bussines as Usual) was conventional coffee cultivation. The observed variables were disease incidence, coffee rust attack intensity, light intensity, air temperature and air humidity. The results showed that the coffee plant was attacked by leaf rust which was known based on symptoms in the leaves. Leaves are attacked there are yellow spots, orange over time like rust and if severe attacks will be brown. The incidence rate of coffee leaf rust disease in each observation plot reached 100%. That is because all the observation plots were planted with Arabica coffee. Arabica coffee is a coffee species that is susceptible to leaf rust disease. In addition, the environment in the UB Forest area supports the development of H. vastatrix. Coffee and pine agroforestry management gives an influence on the level of disease intensity with the lowest intensity level is the HC and BAU plots, while the highest is in the LC plot which is more than 30%. That is due to the lack of management such as pruning and weeding. However, agroforestry management has no influence on the conditions of the microclimate around the plant. The average air humidity is more than 80% in each plot, while the average temperature ranges from 20-230C. Temperature and Humidity have a relationship to the intensity level of H. vastarix attacks. The highest correlation between disease intensity and temperature is in the HC plot and the lowest is the LC plot. The highest correlation between disease intensity and humidity is in the MC plot and the lowest is the LC plot. Temperature is related in several life cycle conditions, and responds to infection. Humidity can increase coffee leaf rust infection.
Other obstract
-
| Item Type: | Thesis (Sarjana) |
|---|---|
| Identification Number: | SKR/FP/2019/133/051906850 |
| Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 633 Field and plantation crops > 633.7 Alkaloidal crops > 633.73 Coffee > 633.738 Special cultivation methods; Fertilizers, soil conditioners, growth regulators |
| Divisions: | Fakultas Pertanian > Hama dan Penyakit Tanaman |
| Depositing User: | Nur Cholis |
| Date Deposited: | 15 Oct 2019 02:08 |
| Last Modified: | 22 Oct 2021 02:23 |
| URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/173191 |
Preview |
Text
Bayu Aji Pamungkas_155040200111048 (2).pdf Download (1MB) | Preview |
Actions (login required)
 |
View Item |