Pengelompokan 6 Klon Tanaman Tebu (Saccharum officinarum L.) pada Fase Vegetatif Berdasarkan Karakter Morfologi dan Fisiologi.

Utami, Desy Fitri Fajar (2019) Pengelompokan 6 Klon Tanaman Tebu (Saccharum officinarum L.) pada Fase Vegetatif Berdasarkan Karakter Morfologi dan Fisiologi. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Tebu (Saccharum officinarum L.) merupakan bahan baku utama gula yang menjadi kebutuhan pokok bagi sebagian besar masyarakat dan sumber kalori yang relatif murah. Hal ini mendukung terjadinya peningkatan konsumsi gula di Indonesia dari tahun ke tahun. Tetapi, jumlah produksi gula di dalam negeri saat ini dirasakan belum mampu memenuhi kebutuhan gula di Indonesia. Permasalahan yang sering mucul pada rendahnya produksi gula antara lain dari segi budidaya tebu, yaitu penyiapan bibit, kualitas bibit dan varietas yang digunakan (Adinugraha et al., 2016). Salah satu faktor penentu dalam produktivitas tanaman tebu adalah penggunaan varietas unggul yang diimplementasikan dalam program penataan varietas berdasarkan kesesuaian tipologi lahan, sifat kemasakan, masa tanam, dan masa tebang (Putra et al., 2016). Pemberdayaan koleksi plasma nutfah tebu hanya bisa dilakukan apabila tersedia informasi yang cukup tentang potensi sifat-sifat yang dimilikinya. Salah satu upaya penggalian informasi tentang sifat-sifat tebu tersebut, yaitu dengan mengkarakterisasi penanda morfologi dan fisiologinya. Dengan diketahuinya karakter morfologi dan fisiologi, maka varietas tebu yang ideal atau unggul dapat diklasifikasikan. Munculnya berbagai klon atau varietas tebu harus diimbangi dengan berbagai informasi ilmiah mengenai karakter dan karakteristik masing-masing varietas tersebut. Sehingga selain dapat digunakan sebagai dasar untuk meningkatkan kualitas maupun kuantitas produksi gula, data yang didapat juga dapat digunakan untuk bukti taksonomi yang memperkaya keanekaragaman hayati di Indonesia. Maka dari itu perlu adanya penelitian mengenai Pengelompokan 6 Klon Tanaman Tebu (Saccharum officinarum L.) pada Fase Vegetatif Berdasarkan Karakter Morfologi dan Fisiologi. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari karakteristik morfologi dan fisiologi 6 klon tanaman tebu pada fase vegetative dan mengelompokkan 6 klon tanaman tebu berdasarkan kemiripan karakteristik morfologi dan fisiologi. Penelitian ini menggunakan metode survei terhadap 6 klon tanaman tebu dan dilaksanakan di Balai Penelitian Tanaman Pemanis dan Serat (Balittas), Karangploso, Malang. Pengamatan dilakukan dengan pengambilan sampel acak sederhana dan diulang 4 kali. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan program SPSS 11.5 dengan dua tahap yaitu Analisis komponen utama dan Analisis klaster . Metode penggerombolan yang digunakan adalah metode aglomeratif dan ukuran ketidakmiripan yang digunakan adalah jarak Euclidean (Tresniawati dan Randriani, 2011). Didapatkan fenotip berbeda pada karakter 6 klon tanaman tebu yang diamati. Pada karakter tinggi tanaman klon MLG – 45 memiliki nilai tertinggi, hal ini juga terjadi pada panjang ruas dan kerapatan stomata. Sedangkan luas daun, klon MLG – 38 memiliki nilai tertingi. MLG – 38 juga mendominasi nilai tertinggi pada karakter jumlah anakan, laju pertumbuhan relative tanaman pada berat basah dan briks. Untuk karakter diameter batang, laju pertumbuhan relative iii tanaman pada berat kering, berat basah dan berat kering didominasi oleh klon Kentung. Nilai tertinggi pada jumlah klorofil adalah pada klon MLG – 23. Melalui analisis klaster, didapatkan pengelompokan berjumlah 3 klaster berdasarkan kemiripan karakter morfologi dan fisiologi. Klaster 1 memiliki tingkat kemiripan pada 5 karakter yaitu tinggi tanaman, panjang ruas, briks batang atas dan batang bawah, klaster ini terdiri dari klon MLG – 26, BL dan MLG – 23. Pada klaster 2 terdiri dari klon MLG – 38 dan MLG – 45 dengan kemiripan pada 4 karakter yaitu tinggi tanaman, luas daun, panjang ruas dan kerapatan stomata. Sedangkan pada klaster 3, dengan ciri karakter yang menonjol adalah pada karakter diameter batang atas, tengah dan bawah, jumlah klorofil, kerapatan stomata, berat basah, berat kering serta briks batang atas, tengah dan bawah.

English Abstract

Sugarcane (Saccharum officinarum L.) is the main raw material of sugar it is a staple for most people and a relatively cheap source of calories. This supports the increase of sugar consumption in Indonesia from year to year. However, the amount of sugar production in the country is not able to support the needs of sugar in Indonesia. The problems that often arise in the low production of sugar, among others, from the aspect of sugarcane cultivation, namely the preparation of seeds, quality of seeds and varieties used (Adinugraha et al., 2016). One of the determining factors in sugarcane productivity is the use of superior varieties implemented in the variety structuring program based on the suitability of land typology, maturity, planting period, and harvesting period (Putra et al., 2016). Empowering the sugar cane germplasm collection can only be done if sufficient information is available about the potential of the properties it possesses. One effort to extract information about the properties of sugar cane, namely by characterizing morphological markers and physiology. Knowing morphological and physiological characters, then ideal or superior cane varieties can be classified. The emergence of various clones or varieties of sugar cane must be balanced with various scientific information about the character and characteristics of each variety. Thus, in addition to being used as a basis for improving the quality and quantity of sugar production, the data obtained can also be used for taxonomic evidence that enriches biodiversity in Indonesia. Therefore there is a need for research Grouping of 6 Sugarcane Clones (Saccharum officinarum L.) in Vegetative Phase Based on Morphological and Physiological Characters. This study aims to study the morphological and physiological characteristics of 6 sugarcane clones in the vegetative phase and grouping 6 clones of sugar cane based on similarities in morphological and physiological characteristics.This study used a survey method on 6 sugarcane clones and carried out at Balai Penelitian Tanaman Pemanis dan Serat (Balittas), Karangploso, Malang. Observations were made by simple random sampling and repeated 4 times. The data obtained were analyzed using the SPSS 11.5 program with two stages, namely the analysis of the main components and cluster analysis. The clustering method used is the agglomerative method and the size of the dissimilarity used is the Euclidean distance. (Tresniawati and Randriani, 2011) Different phenotypes were obtained on the characteristics of 6 sugarcane clones observed. In the character of MLG-45 clone plant height has the highest value, this also occurs in the segment length and stomata density. Whereas leaf area, MLG-38 clone has the highest value. MLG-38 also dominates the highest value on the character of the number of tillers, the relative growth rate of plants on wet weight and brix. For the character of stem diameter, the relative growth rate v of plants in dry weight, wet weight and dry weight is dominated by Kentung clones. The highest value in the amount of chlorophyll is in MLG-23 clones. Through cluster analysis, we found 3 clustering based on the similarity of morphological and physiological characters. Cluster 1 has a level of similarity to 5 characters, namely plant height, section length, upper stem and rootstock brix, this cluster consists of MLG - 26, BL and MLG - 23. clones In cluster 2 consists of MLG - 38 and MLG - 45 clones with similarities to 4 characters, namely plant height, leaf area, segment length and stomata density. Whereas in Cluster 3, the prominent character traits are the character of the upper, middle and lower stem diameter, the amount of chlorophyll, stomata density, wet weight, dry weight and upper, middle and lower stem brix.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FP/2019/44/051906787
Uncontrolled Keywords: -
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 633 Field and plantation crops > 633.6 Sugar, syrup, starch crop > 633.61 Sugarcane
Divisions: Fakultas Pertanian > Agroekoteknologi
Depositing User: Endang Susworini
Date Deposited: 10 Aug 2020 06:37
Last Modified: 10 Aug 2020 06:37
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/172736
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item