Penapisan Plant Growth Promoting Bacteria (PGPB) pada Limbah Agroindustri Tebu untuk Mengendalikan Fusarium moniliforme Penyebab Penyakit Pokahbung

Crismin, Hanna Nurul (2019) Penapisan Plant Growth Promoting Bacteria (PGPB) pada Limbah Agroindustri Tebu untuk Mengendalikan Fusarium moniliforme Penyebab Penyakit Pokahbung. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Gula merupakan komoditas utama dalam program pemerintah menuju kedaulatan pangan, namun produksi gula nasional belum mampu memenuhi jumlah permintaan, sehingga pemerintah melakukan impor gula untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Serangan penyakit pokahbung dan defisiensi fosfat adalah 2 dari beberapa penyebab rendahnya produktivitas tebu yang secara langsung menurunkan rendemen. Penerapan PHT dengan memanfaatkan Plant Growth Promoting Bacteria (PGPB) yang berperan sebagai bioprotektor dan pupuk hayati dapat menjadi upaya peningkatan produktivitas tebu. Bagas merupakan limbah agroindustri tebu yang berpotensi mengandung mikroorganisme indigenous yang dapat berperan sebagai PGPB. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui potensi bakteri pada bagas sebagai PGPB dan mengkarakterisasi genus bakteri PGPB tersebut. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Penyakit Tumbuhan 1 Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya pada bulan November 2018 - Februari 2019. Penelitian terdiri dari tahap persiapan, tahap pelaksanaan yang terdiri dari tahap eksplorasi bakteri, purifikasi, penapisan bakteri antagonis, uji kemampuan antagonisme bakteri, penapisan Bakteri Pelarut Fosfat (BPF), dan karakerisasi morfologi dan biokimia bakteri, serta tahap analisis hasil penelitian. Rancangan yang digunakan dalam uji kemampuan antagonisme bakteri adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 12 perlakuan yang terdiri dari 1 kontrol negatif menggunakan aquades, 1 kontrol positif menggunakan fungisida berbahan aktif Mankozeb dengan konsentrasi 3 g/l, dan 10 perlakuan bakteri antagonis dengan 3 ulangan. Hasil pengamatan dianalisis ragam menggunakan aplikasi SPSS, apabila terdapat perbedaan nyata maka dilakukan uji lanjut dengan Duncan’s Multiple Range Test (DMRT) pada taraf 5%. Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh 27 bakteri antagonis dan 32 bakteri pelarut fosfat dari 52 bakteri hasil eksplorasi yang berasal dari 4 sampel bagas tebu. Sepuluh bakteri dengan kemampuan antagonisme tertinggi adalah isolat B5, C1(1), C1(2), D1, D10, E1, E4, E7, E8, dan E16 yang selanjutnya di uji kemampuan antagonis. Hasil analisis ragam menunjukkan isolat bakteri E16 memiliki kemampuan antagonisme tertinggi dengan persentase penghambatan sebesar 57%, sedangkan persentase terendah dimiliki oleh isolat E4 yaitu sebesar 21%. Persentase penghambatan dari isolat E16, D10, dan E1 lebih besar dibandingkan dengan perlakuan fungisida, sehingga secara in vitro beberapa bakteri bagas tebu lebih efektif dalam menghambat pertumbuhan F. moniliforme dibanding fungisida. Isolat bakteri terbaik adalah isolat E1 dari genus Pantoea yang memiliki indeks pelarutan fosfat tertinggi yaitu sebesar 3,7 dan kemampuan antagonisme yang tinggi pula yaitu sebesar 45%. Pengujian biokimia bakteri yang meliputi uji Gram, uji pertumbuhan anaerobik, dan uji pertumbuhan bakteri di media YDC, menunjukkan 5 dari 10 bakteri PGPB termasuk kedalam genus Erwinia, dan 5 lainnya termasuk kedalam genus Pantoea.

English Abstract

Sugar is the main commodity in the government program towards food sovereignty, however the national sugar production has not been able to fulfill the demand yet, therefore the government imports sugar to fulfill the needs. The emergence of pokahbung disease and phosphate deficiency are two of several causes of the low productivity of sugarcane which directly decreases the yield. The implementation of IPM by utilizing Plant Growth Promoting Bacteria (PGPB) which acts as bioprotector and biofertilizer could help in increasing the sugarcane productivity. Bagasse is the sugarcane agroindustrial solid waste which potentially contains indigenous microorganisms which can role as PGPB. This study was aimed to determine the potential of bagasse bacteria as PGPB and characterize the genus of the PGPB. This study was conducted at the Laboratory of Plant Disease 1 of Plant Pest and Disease Department, Faculty of Agriculture, University of Brawijaya on November 2018 - February 2019. This study consists of 3 stages, which are preparation stage, implementation stage consisting of bacterial exploration, purifications, screening of antagonist bacteria, testing of bacterial antagonism ability, screening of Phosphate Solubilizing Bacteria (PSB), characterization of morphology and biochemistry of bacteria, and also data analysis. The experimental design used in this study was Completely Randomized Design (CRD) with 12 treatments consisting of negative control using aquades, positive control using fungicide with Mancozeb active ingredients with concentration of 3 g/l, and 10 antagonist bacteria with 3 replications. The result was analyzed by using SPSS, if there were a significant difference then the post hoc test with Duncan’s Multiple Range Test (DMRT) 5% was carried out. Twenty seven antagonistic bacteria and 32 PSB were obtained from 52 exploratory bacteria from 4 bagasse samples. Ten bacteria with the highest antagonism ability were B5, C1(1), C1(2), D1, D10, E1, E4, E7, E8, and E16 isolates, then the antagonism ability was being tested. The result of variance analysis showed that E16 isolate had the highest antagonism ability with the inhibitory percentage was 57%, while the lowest antagonism ability was owned by E4 isolate with the inhibitory percentage was 21%. The inhibitory percentage of E16, D10, and E1 isolates was higher than the fungicide treatment, thus in vitro several bagasse bacteria were more effective in inhibiting the F. moniliforme growth than the fungicide. The best treatment goes to the isolate E1 which had the highest phosphate solubilization index and also the high antagonism ability which was 45%. Biochemistry test consisting of Gram test, anaerobic growth test, and YDC test, showed that 5 out of 10 PGPB included in the Erwinia genus, while the others included in the Pantoea genus.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FP/2019/55/051906717
Uncontrolled Keywords: -
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 633 Field and plantation crops > 633.6 Sugar, syrup, starch crop > 633.61 Sugarcane
Divisions: Fakultas Pertanian > Hama dan Penyakit Tanaman
Depositing User: Endang Susworini
Date Deposited: 10 Aug 2020 06:36
Last Modified: 06 Jan 2022 04:12
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/172584
[thumbnail of Hanna Nurul Crismin (2).pdf]
Preview
Text
Hanna Nurul Crismin (2).pdf

Download (25MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item