Kandungan Asam Amino Microworm (Panagrellus redivivus) pada Media Kultur yang Berbeda

Yumnasany, Aimee Kifanda (2019) Kandungan Asam Amino Microworm (Panagrellus redivivus) pada Media Kultur yang Berbeda. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Microworm adalah makanan yang baik untuk larva ikan. Microworm memiliki keunggulan yaitu mudah untuk dipelihara. Mengkultur microworm tidak bergantung pada perubahan alam, mereka dapat tumbuh sepanjang tahun dan pemeliharaan serta pemanenannya cukup mudah. Microworm juga memiliki ukuran tubuh yang lebih kecil yaitu 0,05 mm sehingga cocok untuk pakan larva. Tujuan dari pelaksanaan skripsi ini adalah Mengetahui kandungan asam amino pada Microworm yang dikultur dengan media yang berbeda dan mendapatkan media yang menghasilkan asam amino yang cukup untuk memenuhi kebutuhan ikan. Skripsi ini dilaksanakan di Laboratorium Budidaya Ikan, Divisi Reproduksi Ikan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Brawijaya yang akan dilaksanakan pada Desember 2018 sampai dengan Maret 2019. Metode yang digunakan dalam skripsi ini adalah metode eksperimen yaitu suatu metode yang digunakan untuk melihat pengaruh dari suatu perlakuan yang dapat dilakukan di laboratorium maupun di luar laboratorium. Dalam penelitian ini microworm akan dikultur pada media kentang rebus, oatmeal dan roti. Setelah microworm dikultur selama 35 hari, microworm dipanen lalu dioven dengan suhu 600C selama 2x24 jam. Kemudian microworm yang telah dioven dikirim ke Laboratorium Kimia Terpadu Institut Pertanian Bogor (IPB) yang akan diuji asam aminonya dengan menggunakan metode HPLC (High Performance Liquid Cromatography). Hasil yang didapatkan adalah kandungan asam amino tertinggi didapatkan pada microworm yang dikultur dengan menggunakan media kentang rebus, sedangkan kandungan asam amino terendah didapatkan pada microworm yang dikultur dengan menggunakan media roti. Rasio asam amino esensial (A/E ratio) yang tertinggi adalah treonin dengan nilai 276,26 yang terdapat pada microworm yang dikultur dengan menggunakan media roti, sedangkan rasio asam amino esensial (A/E ratio) yang terendah adalah iso leusin dengan nilai 4,57 yang terdapat pada microworm yang dikultur dengan menggunakan media roti. Microworm yang dikultur dengan media roti dan oatmeal (50%) + roti (50%) hanya dapat memenuhi 5 kebutuhan rasio A/E ikan lele, sedangkan microworm yang dikultur dengan media oatmeal, oatmeal (50%) + kentang rebus (50%) dan kentang rebus hanya dapat memenuhi 4 kebutuhan rasio A/E ikan lele. Indeks asam amino esensial (IAAE) pada microworm yang dikultur menggunakan media kentang rebus merupakan sumber protein berkualitas baik dan berdaya guna bagi ikan bandeng dan ikan lele, sedangkan microworm yang dikultur pada media lainnya tidak termasuk dalam kriteria tersebut. Hal ini dapat disimpulkan bahwa asam amino microworm tidak dapat memenuhi kebutuhan asam amino pada ikan lele, ikan bandeng dan ikan kerapu cantang secara penuh. Selama pemeliharaan microworm, didapatkan kualitas media berupa pH dengan kisaran 4,1-6,1 dan suhu dengan kisaran 200C-280C.

English Abstract

-

Other obstract

-

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FPIK/2019/321/051903772
Subjects: 500 Natural sciences and mathematics > 572 Biochemistry > 572.6 Proteins > 572.65 Components of proteins
Divisions: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Manajemen Sumberdaya Perairan
Depositing User: Budi Wahyono Wahyono
Date Deposited: 21 Jul 2020 04:01
Last Modified: 23 Oct 2021 05:27
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/170509
[thumbnail of Aimee Kifanda Yumnasany.pdf]
Preview
Text
Aimee Kifanda Yumnasany.pdf

Download (4MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item