Loka Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia dalam Pemberdayaan Terintegrasi (Studi di Desa Sumberagung Kecamatan Rejotangan Kabupaten Tulungagung)

Putri, Ninda Aprillia (2018) Loka Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia dalam Pemberdayaan Terintegrasi (Studi di Desa Sumberagung Kecamatan Rejotangan Kabupaten Tulungagung). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Menurut Suharto pemberdayaan merupakan sebuah proses dan tujuan. Proses pemberdayaan masyarakat guna mencapai tujuan yaitu berdaya. Menggunakan metode penelitian kualitatif peneliti melakukan penelitian mengenai LP3TKI Surabaya dalam pemberdayaan terintegrasi di Desa Sumberagung. Desa Sumberagung menjadi pemberdayaan terintegrasi paket kedua pada trimester kedua periode 2017 di Kabupaten Tulungagung. Berdasarkan peraturan BNP2TKI No. 04 Tahun 2017 tentang Pemberdayaan Tenaga Kerja Indonesia, TKI Purna dan Keluargaya serta MOU mitra kerja, BNP2TKI melalui LP3TKI Surabaya wilayah Jawa Timur melaksanakan program pemberdayaan terintegrasi di Desa Sumberagung. Ada pun alasan yang menjadikan tema ini peneliti anggap menarik untuk dibahas secara mendalam. Pertama, LP3TKI Surabaya melaksanakan pemberdayaan terintegrasi berbasis komunitas. Kedua, dikarenakan memiliki jumlah PMI Purna 30% dan dihadapi permasalahan mengenai pengembangan budidaya ternak dan pengelolaan lele pascapelatihan pemberdayaan terintegrasi. Berdasarkan hasil penelitian, peneliti dapat melihatmelalui indikator pendekatan pemberdayaan 5P menurut Suharto dapat menjelaskan proses pelaksanaan pemberdayaan terintegrasi yang dilakukan oleh LP3TKI Surabaya. LP3TKI Surabaya dalam proses pelaksanaan pemberdayaan bekerjasama dengan KKBM untuk dijadikan mira lokal. Pemberdayaan menghasilkan pencapaian berupa kelompok berbadan hukum, kelompok menghasilkan usaha terdiri dari 2 PMI Purna budidaya lele dan 3 PMI Purna lainnya menunggu PIRT untuk produksi olahan makanan. Pada proses pelaksanaan pemberdayaan terintegrasi ditemukan faktor pendorong yaitu Kordinator CO1 yang ulet dalam menciptakan pencapaian kelompok PMI Purna. Sedangkan, ditemukan faktor pengahambat yaitu kinerja LP3TKI Surabaya yang menciptakan prolematika pada pelaksanaan pemberdayaan. Problematika tersebut terajadi pada proses pemungkinan, pembinaan dan pemeliharaan sehingga belum dapat menciptakan kesatuan pikir pelaksanaan pemberdayaan terintegrasi antar pelaksana yang terkait

English Abstract

According to Suharto empowerment is a process and a goal. The process of empowerment for the community to achieve the goal is empowered. Using qualitative research methods researchers conducted research on LP3TKI Surabaya in integrated empowerment in Sumberagung Village. Sumberagung village becomes the second integrated empowerment package in second trimester of 2017 period in Tulungagung regency. Based on BNP2TKI regulation no. 04 Year 2017 on the Empowerment of Indonesian Migrant Workers, Full Replacement Workers and Families and MOU partners, BNP2TKI through LP3TKI Surabaya East Java region implement integrated empowerment program in Sumberagung Village. There is also a reason that makes this theme researchers considered interesting to discuss in depth. First, LP3TKI Surabaya carries out community-based integrated empowerment. Secondly, due to the number of PMI Purna 30% and faced with problems concerning the development of livestock cultivation and management of catfish post integrated training of empowerment. Based on the results of the research, researchers can see through the indicators of empowerment approach 5P according to Suharto can explain the implementation process of integrated empowerment conducted by LP3TKI Suarabaya. LP3TKI Surabaya in the process of implementation of empowerment in cooperation with KKBM to be made local mira. Empowerment resulted in achievement in the form of group of legal entities, business group consisting of 2 PMI Purna cultivation of catfish and 3 other PMI Purna waiting for PIRT for production of processed food. In the process of implementation of integrated empowerment found the driving factor of the Coordinator CO1 is tenacious in creating the achievement of PMI Purna group. Meanwhile, it was found that the inhibiting factor was the performance of LP3TKI Surabaya that created prolematics in the implementation of empowerment. The problematic is in the process of possibility, guidance and maintenance so that has not been able to create unity of thinking implementation of integrated empowerment between related implementer.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FIS/2018/293/051804965
Uncontrolled Keywords: Pemberdayaan, LP3TKI Surabaya dan PMI Purna.-Empowerment, LP3TKI Surabaya and PMI Purna.
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 658 General management > 658.3 Personnel management (human resource management)
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Ilmu Pemerintahan
Depositing User: soegeng sugeng
Date Deposited: 14 May 2019 07:19
Last Modified: 14 Mar 2022 02:35
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/163930
[thumbnail of Ninda Aprillia Putri.pdf]
Preview
Text
Ninda Aprillia Putri.pdf

Download (2MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item