Analisis Pengaruh Modal Sosial Petani Terhadap Produktivitas Lahan Kopi Di Desa Amadanom, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang

Lestari, Putri Dewintha (2018) Analisis Pengaruh Modal Sosial Petani Terhadap Produktivitas Lahan Kopi Di Desa Amadanom, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Modal sosial merupakan modal yang bersifat abstrak dan merupakan suatu unsur penting yang menentukan tingkat ketahanan suatu komunitas. Modal sosial mengacu pada esensi dari organisasi sosial seperti kepercayaan, norma, dan jaringan sosial yang memungkinkan pelaksanaan kegiatan lebih terkoordinasi sehingga masyarakat dapat mencapai tujuan bersama sehingga dapat mempengaruhi produktivitas individu maupun kelompok. Modal sosial yang tinggi akan membantu petani dalan hal produksi, distribusi, dan inovasi. Modal sosial juga akan membentuk kualitas dan kuantitas interaksi sosial masyarakat. Desa Amadanom merupakan salah satu desa di Kecamatan Dampit yang menjadikan kopi sebagai komoditas unggulan, namun, permasalahan yang ada yaitu banyaknya petani yang belum aktif dalam kelompok tani dan kurangnya kesadaran petani tentang pentingnya modal sosial. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif yang menekankan fenomena-fenomena objektif yang dikaji secara kuantitatif. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif dan survey dengan alat analisis regresi linier berganda untuk mengetahui pengaruh modal sosial terhadap produktivitas petani kopi. Metode estimasi yang digunakan yaitu Ordinary Least Square (OLS) menggunakan software spss 24. Hasil penelitian yang didapat yaitu terdapat pengaruh positif dan signifikan antara partisipasi dalam kelompok dengan produktivitas lahan kopi dengan koefisien regresi sebesar 9,332 dengan thitung sebesar 2,442 dan nilai signifikansi sebesar 0,019. Hal ini menunjukkan bahwa tiap kenaikan partisipasi sebesar 1 satuan indeks, maka akan meningkatkan produktivitas lahan kopi sebesar 9,332 kg/ha/panen. Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara jaringan kerja dengan produktivitas lahan dengan koefisien regresi sebesar 9,846 dengan thitung sebesar 3,112 dan nilai signifikansi sebesar 0,003. Hal ini menunjukkan bahwa tiap kenaikan jaringan kerja sebesar 1 satuan indeks, maka akan meningkatkan produktivitas lahan kopi sebesar 9,846 kg/ha/panen. Terdapat pengaruh positif dan tidak signifikan antara kepercayaan dan solidaritas dengan produktivitas lahan kopi dengan koefisien regresi sebesar 5,478 dengan thitung sebesar 1,455 dan nilai signifikansi sebesar 0,153. Hal ini menunjukkan bahwa tiap kenaikan kepercayaan dan solidaritas sebesar 1 satuan indeks, maka akan meningkatkan produktivitas lahan kopi sebesar 5,478 kg/ha/panen. Terdapat pengaruh negatif dan tidak signifikan antara norma sosial dengan produktivitas lahan kopi dengan koefisien regresi sebesar -1,869 dengan thitung sebesar -0,940 dan nilai signifikansi sebesar 0,352. Hal ini menunjukkan bahwa tiap kenaikan norma sosial sebesar 1 satuan indeks, maka akan menurunkan produktivitas lahan kopi sebesar 1,869 kg/ha/panen. Selain itu, terdapat pengaruh signifikan secara bersama-sama antara partisipasi, jaringan kerja, kepercayaan dan solidaritas serta norma sosial terhadap produktivitas lahan kopi dengan nilai koefisien determinasisebesar 69,6 %. Hal ini menunjukkan bahwa sebesar 69,6% produktivitas lahan kopi di Desa Amadanom mampu dijelaskan oleh variabel partisipasi, jaringan, kepercayaan, dan norma sosial, sedangkan koefisien determinasi lainnya yaitu 30,4% dijelaskan oleh variabel lain diluar penelitian ini.

English Abstract

Social capital is a capital that is abstract and is an important element that determines the level of resilience of a community. Social capital refers to the essence of social organizations such as trusts, norms, and social networks that enable the implementation of activities more coordinated so that people can achieve common goals that can affect the productivity of individuals and groups. High social capital will help farmers in terms of production, distribution and innovation. Social capital will also shape the quality and quantity of social interactions of the community. Amadanom village is one of the villages in Dampit Subdistrict which makes coffee as a superior commodity, however, the existing problems are the number of farmers who are not active in farmer groups and the lack of awareness of farmers about the importance of social capital. This study uses a quantitative research approach that emphasizes objective phenomena that are studied quantitatively. The method used is descriptive method and survey with multiple linear regression analysis tool to know influence of social capital to productivity of coffee farmer. The estimation method used is Ordinary Least Square (OLS) using spss 24 software. The result of the research is positive and significant influence between participation in group with productivity of coffee land with regression coefficient equal to 9,332 with tcount 2,442 and significance value equal to 0,019. This indicates that each increase in participation of 1 unit index, it will increase the productivity of coffee land of 9,332 kg / ha / harvest. There is positive and significant influence between network with land productivity with regression coefficient equal to 9,846 with tcount equal to 3,112 and significance value equal to 0,003. This shows that each increase of network of 1 unit index, hence will increase productivity of coffee land equal to 9,846 kg / ha / harvest. There is a positive and insignificant influence between trust and solidarity with productivity of coffee land with regression coefficient of 5.478 with tcount of 1.455 and significance value of 0.153. This shows that each increase in trust and solidarity of 1 unit index, it will increase the productivity of coffee land of 5.478 kg / ha / harvest. There is negative and insignificant influence between social norm with productivity of coffee land with regression coefficient equal to -1,869 with tcount equal to -0,940 and significance value equal to 0,352. This indicates that every increase of social norm is 1 index unit, hence will decrease productivity of coffee field equal to 1,869 kg / ha / harvest. In addition, there is a significant influence simultaneously between participation, networking, trust and solidarity and social norms on coffee productivity with a coefficient of determination of 69.6%. This shows that 69.6% of coffee productivity in Amadanom village is explained by participation, network, trust, and social norm, while other determination coefficient is 30,4% explained by other variable outside this research.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FP/2018/885/051805570
Uncontrolled Keywords: Modal Sosial, Produktivitas, Kopi
Subjects: 300 Social sciences > 338 Production > 338.1 Agriculture > 338.16 Production efficiency
Divisions: Fakultas Pertanian > Agribisnis
Depositing User: Nur Cholis
Date Deposited: 29 Nov 2018 03:53
Last Modified: 19 Oct 2021 14:35
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/161563
[thumbnail of PUTRI DEWINTHA LESTARI.pdf]
Preview
Text
PUTRI DEWINTHA LESTARI.pdf

Download (22MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item