Rizky, Putri Farenda (2018) Pengaruh Pengelolaan Tanaman Penaung Terhadap Cadangan Karbon Dan Produktivitas Tanaman Kakao (Theobroma Cacao L.) Dalam Sistem Agroforestri. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Tanaman kakao merupakan tanaman yang membutuhkan penaung untuk pertumbuhan atau disebut shade loving tree (Sugito, 2009). Tanaman penaung berfungsi untuk melindungi tanaman kakao dari cahaya matahari penuh. Pada kakao muda, dibutuhkan intensitas cahaya matahari sekitar 25-60%, sedangkan pada kakao dewasa dibutuhkan intensitas cahaya matahari sebesar 50-70%. Penelitian ini dilakukan dengan sistem agroforestri pada 3 jenis tanaman penaung yang berbeda. Sistem agroforestri mampu menyimpan cadangan karbon lebih tinggi dibandingkan dengan sistem penggunaan lahan yang lainnya, sehingga sistem agroforestri digunakan untuk mengetahui nilai cadangan karbon yang signifikan pada masingmasing penaung. Penelitian ini juga dilakukan untuk mengetahui perbedaan produktivitas tanaman kakao pada masing-masing penaung. Penelitian ini dilaksanakan di Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia (PUSLITKOKA) Jember. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) untuk mengestimasi jumlah populasi tanaman, basal area dan nilai cadangan karbon pada lahan kakao (Theobroma cacao L.) pada tiga lahan dengan jenis tanaman naungan yang berbeda, yaitu tanaman lamtoro (Leucaena leucephala), jati emas (Tectona grandis) dan krete (Cassia surattensis). Pengambilan dan pengolahan data dilakukan pada bulan Oktober 2016 sampai bulan November 2017. Data yang diambil di lapangan berupa data taksasi tanaman kakao (panjang dan jumlah buah kecil, buah sedang dan buah besar), diameter setinggi dada (DBH) pada masing-masing tanaman naungan di setiap lahan untuk mengukur basal area, sampel seresah yang diambil dengan menggunakan frame untuk pengukuran biomassa tanaman, sampel tanah untuk pengukuran C-organik pada kedalaman 0-10 cm dan 10-20 cm, pengambilan sampel tanah pada masing-masing lahan dengan menggunakan ring sampel untuk pengukuran BI tanah dan data berat buah, berat biji basah dan jumlah biji kakao pada hasil panen pada setiap lahan. Penelitian ini juga dikaitkan dengan perbedaan hasil panen pada masing-masing lahan untuk mengetahui kualitas dari buah kakao. Penelitian ini menggunakan aplikasi Genstat 18.1 dan dilanjutkan dengan uji Duncan pada taraf 5%. Berbagai parameter kemudian dihubungkan dengan uji korelasi dan regresi untuk mengetahui keeratan hubungan pada setiap parameter. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa nilai cadangan karbon tertinggi terdapat pada tanaman penaung jati yaitu sebesar 31,27 ton.ha-1 dan produktivitas kakao tertinggi terdapat pada sistem tanam kakao dengan tanaman penaung lamtoro dengan bean count sebanyak 72 biji dan pod value sebanyak 17 buah.
English Abstract
The cocoa plant is a plant that needs a shade for growth or called shade loving tree (Sugito, 2009). Shade plants serves to protect the crops of cocoa from full sun light. On young cocoa, it takes the Sun's light intensity about 25-60%, whereas in mature cocoa required 50-70% sun light intensity. This research was conducted with agroforestri system on 3 different types of shade plants. Agroforestry system capable of storing carbon reserves are higher compared to other land use system, so agroforestry system is used to find out the value of a significant carbon reserve on each shade. This research was also done to know differences of cocoa crop productivity at each patron. The research was conducted at the Indonesian Coffee and Cocoa Research Institute (ICCRI) Jember. This research was performed using Random Design Group (RAK) to estimate the number of plants population, basal area and the value of carbon stocks on the land of cocoa (Theobroma cacao l.) at three land with different types of shade plants, i.e. plant lamtoro (Leucaena leucephala), gold teak (Tectona grandis) and krete (Cassia surattensis). Retrieval and data processing conducted from October 2016 until November of 2017. There are various data that has taken in the field observation such as estimation data of cocoa plant (length of fruit, small fruit, medium fruit and large fruit), diameter at breast height (DBH) in every shade of plants for measuring basal area, litter samples which taken by using the frame for the measurement of biomass crops, soil samples for measurement of C-organic at a depth of 0-10 cm and 10-20 cm, soil sampling by using ring samples for measurement of BI and weight of fruits, wet weight of cocoa beans and amount of cocoa beans at harvest on any land. This research associated with differences in yields on each land to determine the quality of cocoa fruits. This research uses the application of Genstat 18.1 and continued with Duncan at 5% level. Various parameters are then connected with the correlation and regression test to determine strong relationship on each parameter.The results show that the highest of carbon stocks contained on the shade plants of gold teak (Tectona grandis) amount of 31,27 ton.ha-1 and the highest productivity of cocoa is contained on the land of cocoa plant with the shade plants of lamtoro (Leucaena leucocephala)
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FP/2018/353/051805720 |
Uncontrolled Keywords: | Tanaman kakao |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 633 Field and plantation crops > 633.7 Alkaloidal crops |
Divisions: | Fakultas Pertanian > Ilmu Tanah |
Depositing User: | Nur Cholis |
Date Deposited: | 20 Mar 2019 02:55 |
Last Modified: | 19 Oct 2021 15:09 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/161548 |
Preview |
Text
PUTRI FARENDA RIZKY.pdf Download (23MB) | Preview |
Actions (login required)
![]() |
View Item |