Pemanfaatan Likopen dalam Tepung Tomat sebagai Imbuhan Pakan terhadap Penampilan Reproduksi Itik Mojosari

Sudjarwo, Edhy (2011) Pemanfaatan Likopen dalam Tepung Tomat sebagai Imbuhan Pakan terhadap Penampilan Reproduksi Itik Mojosari. Doctor thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan Desember 2010 di lima lokasi, yaitu: (1) pemeliharaan itik dilakukan di Laboratorium Sumber Sekar Fakultas Peternakan UB, Kecamatan Dau kabupaten Malang, (2) evaluasi kualitas semen dilakukan di Laboratorium Reproduksi Ternak Fakultas Peternakan UB Malang, (3) evaluasi hormon dilakukan di Laboratorium Medis SIMA Jl. Tangkubanprahu 14 Malang, (4) analisa proksimat dilakukan Laboratorium Nutrisi dan Makanan Ternak Fakultas Peternakan UB Malang, proses penetasan dilakukan di UD Mitra Jaya terletak Jl. Sumpil 17 Malang dan untuk isolasi likopen dilakukan di Laboratorium MRCPP ( Ma Chung Research Center For Photocyntetic Pigment ) Universitas Ma Chung Malang. Penelitian pendahuluan bertujuan untuk mengetahui kandungan likopen dalam tomat chery dan pada tepung tomat, penelitain I bertujuan untuk mengetahui pemberian likopen dalam tepung tomat terhadap kualitas semen itik Mojosari dan penelitian II bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian likopen dalam tepung tomat terhadap fertilitas telur, daya tetas, profil hormone testosteron dan kualitas semen dari itik yang dipelihara secara koloni dengan itik individu. Kegunaan dari penelitian sebagai landasan dalam pemanfaatan likopen sebagai imbuhan pakan dalam usaha peningkatan kualitas semen, % fertilitas dan % daya tetas. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian pendahuluan menentukan kandungan likopen pada tomat segar chery dan tepung tomat chery Penelitian I menggunakan metode percobaan yang dirancang dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan lima perlakuan yaitu Po adalah pakan yang tidak ditambah likopen dalam tepung tomat, P1adalah pakan yang diberi likopen dalam tepung tomat 50 mg/kg pakan, P2 adalah pakan yang diberi likopen dalam tepung tomat 100 mg/kg pakan, P3 adalah pakan yang diberi likopen dalam tepung tomat 150 mg/kg pakan dan P4 adalah pakan yang diberi likopen dalam tepung tomat 200 mg/kg pakan, masing-masing perlakuan diulang lima kali sehingga didapatkan 25 unit percobaan, dan tiap unit percobaan diisi 2 ekor itik jantan. Variabel penelitian I kualitas semen secara makrokopis dan mikrokopis. Penelitian II dibagi menjadi dua jenis pengamatan, jenis pengamatan pertama (A) adalah suatu penelitian yang menggunakan itik jantan yang dipelihara secara individu. Metode percobaan yang dirancang dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari tiga perlakuan yaitu P1adalah pakan diberi likopen 200 mg/kg pakan, P2 adalah pakan yang diberi likopen 250 mg/kg pakan dan P3 adalah pakan yang diberi likopen dalam tepung tomat 300 mg/kg pakan, masing-masing perlakuan diulang 4 kali, sehingga didapat 12 unit percobaan dan masing-masing unit percobaan diisi satu ekor itik sehingga jumlah keseluruhan itik jantan sebanyak 12 ekor. Variabel yang diukur adalah kualitas semen dan profil hormon Testosteron. Pengamatan jenis kedua (B) adalah suatu penelitian yang menggunakan itik jantan yang dicampur betina dengan imbangan jantan betina 1:2 ekor. Pengamatan jenis kedua menggunakan metode percobaan yang dirancang dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan tiga perlakuan yaitu : P1 adalah pakan yang diberi likopen 200 mg/kg pakan, P2 adalah pakan yang diberi likopen 250 mg/kg pakan dan P3 adalah pakan yang diberi likopen 300 mg/kg pakan, masing-masing perlakuan diulang empat kali sehingga didapatkan 12 unit percobaan. Masing-masing unit percobaan diisi satu ekor itik jantan dan dua ekor itik betina sehingga jumlah itik jantan 12 ekor dan itik betina 24 ekor. Variabel yang diukur dalam penelitian II pengamatan pertama adalah % fertilitas, % daya tetas telur dan kualitas semen dari pejantannya setelah akhir dari proses penetasan. Hasil penelitian pendahuluan menunjukkan bahwa konsentrasi likopen (μg/g berat kering) untuk tomat chery 8539,82 setara dengan 8,54 mg, sedangkan untuk tepung tomat sebesar 1001,91 setara dengan 1,0 mg. Hasil penelitian I pemberian likopen dalam tepung tomat memberikan perbedaan pengaruh yang nyata (P<0,05) terhadap konsentrasi spermatozoa, besaran konsentrasi spermatozoa (106/mL) masing-masing perlakuan berturut-turut sebagai berikut: Po=1406±532,7, P1=1632±79,5, P2=2203,7±525,3, P3=3032,5±468,5 dan P4=2138±52,3; memberikan perbedaan pengaruh yang nyata (P>0,05) terhadap total spermatozoa hidup (106/mL) pada masing-masing perlakuan berturut-turut sebagai berikut: Po=109170,9±46249,3, P1=98748,5±7027,1, P2=141612,3±40144,9, P3=208421,1±37564,3 dan P4=173840,6±11773,8; memberikan perbedaan pengaruh yang nyata (P>0,05) terhadap total spermatozoa normal (106/mL) pada masing-masing perlakuan berturut-turut sebagai berikut : Po=118739,8±45614,1, P1=115372,5±5166,9, P2=158177,6±47426,6, P3=211898,2±32309,40 dan P4=186916,9±10858,5 tetapi memberikan perbedaan pengaruh yang tidak nyata (P>0,05) terhadap persentase spermatozoa motil pada masing-masing perlakuan berturut-turut sebesar Po=66±15,2, P1=62±6,5, P2=46,7±11,1, P3=71±5,5 dan P4=68±6,7; memberikan perbedaan pengaruh yang tidak nyata (P>0,05) terhadap total spermatozoa motil (106/mL) pada masing-masing perlakuan berturut-turut sebesar Po=96920±44325,5, P1=81052,5±10402,8, P2=94100,7±37531,5, P3=170850±24384,4 dan P4=145270±13414,9; memberikan perbedaan pengaruh yang tidak nyata (P>0,05) terhadap persentase spermatozoa hidup pada masing-masing perlakuan berturut-turut sebesar Po=76,92±4,9, P1=75,60±2,2, P2=72,92±9,3, P3=86,09±2,5 dan P4=81,25±3,8; memberikan perbedaan pengaruh yang tidak nyata (P>0.05) terhadap persentase spermatozoa normal pada masing-masing perlakuan berturut-turut sebesar Po=83,84±6,4, P1=88,42±2,1, P2=81,51±11,6, P3=87,85±4,03 dan P4=87,4±4,0. Hasil penelitian II jenis pengamatan pertama (A) pemberian likopen dalam tepung memberikan p

English Abstract

The research was conducted on March until December 2010 in five locations : (1) Duck farming was carried on in Laboratory of Sumber Sekar, Faculty of Animal Husbandry, Brawijaya University, Dau, Malang, (2) Evaluation of cement quality in Laboratory of Animal Reproduction, Faculty of Animal Husbandry, Brawijaya University, Malang, (3) Hormone evaluation in SIMA Medical Laboratory, Tangkubanprahu 14, Malang. (4) Proximate Analysis in Laboratory of Nutrition and Feed, Faculty of of Animal Husbandry, Brawijaya University, (5) Hatch was conducted in UD Mitra Jaya, Sumpil 17, Malang and likopen isolation was conducted in Laboratory of MRCPP (Ma Chung Research Center For Photocynthetic Pigment ), Ma Chung University, Malang. The objective of preliminary research was to investigate the likopen content in cherry tomato and also tomato powder, first experiment was aimed to investigate the effect of adding tomato powder to the quality of Mojosari Duck`s cement. Second experiment was aimed to investigate the effect of adding likopen into tomato powder to egg fertility, hatch ability, testosterone hormone profile and quality of duck`s cement which were groomed in colony with individual duck. The effort of the research is as a foundation in likopen usage as feed supplement in effort to increase the quality of semen, %fertility and % hatchability. Methodology of research used in preliminary research was due to methods developed by Lin and Chen (2003). Variable which was measured was likopen content in fresh cherry tomato and tomato powder. Experiment I used research methodology which was designed by Randomized Block Design in five treatment which were: Po= feed without likopen supplementation in tomato powder, P1=feed with likopen supplementation in tomato powder (50 mg/kg feed), P2= feed with likopen supplementation in tomato powder (100 mg/kg feed), P3= feed with likopen supplementation in tomato powder (150 mg/kg feed) and P4= feed with likopen supplementation in tomato powder (200 mg/kg feed), each treatment was repeated 5 times so 25 unit of experiment will be obtained, each unit used 2 male ducks. Macroscopic and microscopic test of semen quality were also conducted for variable experiment I. Experiment II was divided into 2 types of observation, first observation of Experiment II (A) used male ducks which were groomed individually. The experiment used Randomized Block Design which consist of three treatments, P1= feed with supplementation of likopen (200 mg/kg feed), P2= feed with supplementation of likopen (250 mg/kg feed) and P3= feed with supplementation of likopen (300 mg/kg feed) each treatment was repeated four times so 12 unit of experiment will be obtained. Each unit of experiment used one duck so the total amount of ducks is 12 male ducks. Variable which were measured were semen quality and testosterone hormone profile, second observation of Experiment II (B) used male ducks which together with female ones in ratio 1:2. Second observation used Randomized Block Design with three treatments: P1= feed with supplementation of likopen (200 mg/kg feed), P2= feed with supplementation of likopen (250 mg/kg feed) and P3= feed with supplementation of likopen (300 mg/kg feed), each treatment was repeated four times so 12 unit of experiment will be obtained. Each unit of experiment used one male duck and two female ducks so 12 male and 24 female ducks were obtained in total. Variable which were measured in Experiment II were %fertility, % hatch ability of eggs and also semen quality of male ducks at the end of hatch process. If the result between experiment I and II showed any significant effect (P<0.05) or very significant (P<0.01), then continued by Multiple Duncans Range Test (MDRT). The result of preliminary research showed that concentration of likopen (ug/g dry weight) for cherry tomato was 8539.82, equal to 8.54 mg, while tomato powder was 1001.91 equal to 1.0 mg. The result of experiment I for supplementing likopen in tomato powder showed significant effect of difference (P<0.05) to sperm concentration, the result of each treatment were Po=1406±532,7, P1=1632±79,5, P2=2203,7±525,3, P3=3032,5±468,5 and P4=2138±52,3; showed significant effect of defference (P<0,05) to total live sperm (106/mL), the result of each treatment were Po=109170,9±46249,3, P1=98748,5±7027,1, P2=141612,3±40144,9, P3=208421,1±37564,3 and P4=173840,6±11773,8 and showed significant effect of defference (P<0,05) to total normal sperm (106/mL), the result of each treatment were Po=118739,8±45614,1, P1=115372,5±5166,9, P2=158177,6±47426,6, P3=211898,2±32309,40 and P4=186916,9±10858,5, but did not no give any significant effect (P>0.05) to percentage of sperm motility, the result of each treatment were Po=66±15,2, P1=62±6,5, P2=46,7±11,1, P3=71±5,5 and P4=68±6,7; showed no significant effect of defference (P>0,05) to total motility sperm, the result of each treatment were Po=96920±44325,5, P1=81052,5±10402,8, P2=94100,7±37531,5, P3=170850±24384,4 dan P4=145270±13414,9; showed no significant effect of defference (P>0,05) to percentage of live sperm, the result of each treatment were Po=76,92±4,9, P1=75,60±2,2, P2=72,92±9,3, P3=86,09±2,5 and P4=81,25±3,8; and showed no significant effect of defference (P>0,05) to percentage of normal sperm, the result of each treatment were Po=83,84±6,4, P1=88,42±2,1, P2=81,51±11,6, P3=87,85±4,03 and P4=87,4±4,0 The result of first observation in experiment II (A) likopen supplementation in tomato powder not give any significant effect (P0>0,05) to total motile sperm (million/mL) on individually duck, the result of each treatment were P1=3308,63±1373,52, P2=3206,32±3335,84 and P3=1764,88±1010,37; did not give any significant effect (P>0.05) to total live sperm

Item Type: Thesis (Doctor)
Identification Number: DES/636.597.3/SUD/p/061200020
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 636 Animal husbandry > 636.5 Chickens and other kinds of domestic birds
Divisions: S2/S3 > Doktor Ilmu Ternak, Fakultas Peternakan
Depositing User: Endro Setyobudi
Date Deposited: 10 Sep 2012 14:11
Last Modified: 10 Sep 2012 14:11
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/161087
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item