Evaluasi Nilai Nutrisi Kulit Buah Kakao Biokonversi sebagai Pakan Kambing Kacang

Syahrir (2013) Evaluasi Nilai Nutrisi Kulit Buah Kakao Biokonversi sebagai Pakan Kambing Kacang. Doctor thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Tanaman kakao ( Theobroma cacao, L.) merupakan salah satu tanaman perkebunan yang luas areal penanamannya di Indonesia dari waktu-kewaktu terus mengalami peningkatan. Peningkatan areal perkebunan diikuti produk utama dari kebun kakao adalah biji kakao dan produk olahannya. Produk utama dari kebun kakao adalah biji kakao yang merupakan komoditi ekspor bagi Indonesia, tetapi limbah organik lainnya yang dihasilkan dari perkebunan kakao belum sepenuhnya mendapat penanganan. Ada beberapa produk sampingan yang dihasilkan dari pengolahan buah kakao dan salah satunya adalah kulit buah kakao. Beberapa penelitian tentang penggunaan kulit buah kakao sebagai pakan ternak telah banyak dilakukan dan menemukan kulit buah kakao merupakan sumber pakan yang potensial untuk ternak ruminansia. Sebagai pakan ternak yang potensial kulit buah kakao memiliki keterbatasan yaitu mengandung serat kasar (SK) dan lignin yang tinggi masing-masing (40.03 dan 23,97%), dan rendahnya kandungan protein kasar (PK) (7,48%), juga terdapat kandungan zat anti nutrisi theobromin yang mempengaruhi palatabilitas dan keracunan pada ternak bila dikonsumsi dalam jumlah yang berlebihan. Peningkatkan nilai nutrisi pakan berserat kasar yang mengandung lignoselulosa seperti kulit buah kakao dengan usaha untuk meningkatkan ketersediaan sebagai pakan perlu dilakukan. Salah satu cara adalah dengan perlakuan biologis (biokonversi) kulit buah kakao, yang dapat meningkatkan kualitas nutrien dari kulit buah kakao. Teknologi biokonversi merupakan konversi bahan secara enzimatik dan biologi (biasanya melalui fermentasi) yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan nilai nutrisi limbah perkebunan, seperti kulit buah kakao sebagai bahan pakan ruminansia. Biokonversi kulit buah kakao dapat menggunakan beberapa jenis jamur yang menghasilkan enzim, dan ada dua jenis yang biasa digunakan secara luas untuk biokonversi yaitu Phanerochaete chrysosporium dan Pleurotus ostreatus . Mikroorganisme ini dikenal karena kemampuannya untuk mendegradasi fraksi karbohidrat struktural menjadi molekul yang lebih sederhana. kedua jamur ini juga mampu mendegradasi lignin (delignifikasi) karena kemampuannya memproduksi enzim peroksidase. Jamur Phanerochaete crysosporium dan Pleurotus ostreatus merupakan jamur pelapuk yang menghasilkan enzim pendegradasi lignin (lignin peroksidase, mangan peroksidase dan lakase) yang dapat mendegradasi lignin dan menghasilkan CO 2 dan H 2 O. Proses delignifikasi merupakan mekanisme yang dilakukan miroorganisme sebagai upaya untuk memperoleh akses terhadap polimer karbohidrat yang terdapat pada dinding sel tanaman yang akan terdegradasi oleh enzim pendegradasi serat (selulase dan hemiselulase). Produk yang dihasilkan dari degradasi ini kemudian dimanfaatkan oleh mikroorganisme sebagai sumber karbon untuk memenuhi kebutuhan energi. Suplementasi sumber nitrogen (seperti tepung daun kelor dan urea ) pada kulit buah kakao biokonversi dapat meningkatkan nilai nutrisi bila diberikan kepada ruminansia. Tujuan umum dari penelitian ini adalah : 1. Mendapatkan perlakuan kombinasi level jamur Phanerochaete chrysosporium dan Pleurotus ostreatus yang optimum pada kulit buah kakao tanpa dan dengan biokonversi. 2. Mendapatkan bahan pakan terbaik dari kulit buah kakao biokonversi dengan kombinasi jamur Phanerochaete chrysosporium dan Pleurotus ostreatus yang disuplementasi tepung daun kelor dan urea . 3. Mendapatkan pakan terbaik level kulit buah kakao biokonversi yang disuplementasi dengan tepung daun kelor dan urea dalam konsentrat pada kambing Kacang. Tujuan tersebut dicapai melalui 3 tahap penelitian. Penelitian Tahap I. Melakukan proses biokonversi kulit buah kakao dengan kombinasi jamur Phanerochaete chrysosporium dan Pleurotus ostreatus terhadap perubahan kandungan nutrien (proksimat dan Van Soest) dan kecernaan BK dan BO in vitro. Penelitian Tahap I untuk menjawab tujuan 1 dan membuktikan hipotesis 1 yaitu mendapatkan level kombinasi jamur Phanerochaete chrysosporium dan Pleurotus ostreatus optimal dalam kulit buah kakao biokonversi berdasarkan perubahan kandungan BK, BO, PK, dan komponen SK (NDF, ADF, selulosa hemiselulosa dan lignin), dan kecernaan BK dan BO in vitro . Hasil penelitian Tahap I digunakan untuk merancang penelitian Tahap II yaitu: Penggunaan kulit buah kakao tanpa dan dengan biokonversi yang disuplementasi tepung daun kelor dan urea terhadap kecernaan BK dan BO in vitro (motode Tilley dan Terry) dan produksi gas, degradasi BK dan BO, konsentrasi VFA, NH 3 , produksi C O 2 dan CH 4 , sintesis protein mikroba (Metode gas test ), hasil terbaik penelitian Tahap II. digunakan sebagai penyusun pakan pada penelitian Tahap III. Penelitian Tahap III. Pengaruh level penggunaan kulit buah kakao biokonversi yang disuplementasi dengan tepung daun kelor dan urea (KBKFKU) dalam konsentrat terhadap konsumsi pakan, kecernaan nutrien retensi N, pH konsentrasi VFA dan NH3 cairan rumen, pertambahan bobot badan dan konversi pakan pada kambing Kacang.

English Abstract

Cacao ( Theobroma cacao, L.) is an industry plant with increasing planting area over time in Indonensia. The increased plantation area increases cocoa production as well as cocoa by-products. The main product from cacao plantation is cocoa bean which is an exported commodity for Indonesia, but other organic biomass resulted from cacao plantations have not been fully explored. There are some by products resulted from cacao plantation and processing, the most notable one is cocoa pod. Some research on the use of cocoa pod as animal feed have been done and found that this is a potential feed resource for ruminants. As a potential animal feed, cocoa pod however has some limitations including high crude fibre and lignin contents (40.03 and 23.97% dry matter, respectively). and low crude protein contents (7,48%), It also contains theobromin which affect its palatability and can pose a toxication problem in animals when consumed in large quantities. Increasing nutritional quality of abundantly available lignocellulosic feed biomass such as cocoa pod have been attempted to increase the availability of feed resource. One technique that can be realized is through a biological treatment (bioconversion) of the cocoa pod and which improve the nutritional quality of cocoa pod. Bioconversion technology involves enzymatic and biological process (fermentation) on substrates that can be used to increase nutritional quality of agricultural by-products such as cocoa pod for animal feeds. Bioconversion depends on some fungi as sources of enzymes, and two well known fungi species used widely in the bioconversion are Phanerochaete chrysosporium and Pleurotus ostreatus . These microorganisms are known for their abilities to degrade structural carbohydrate fractions into simpler molecules. They are also able to degrade lignin (delignification) because of their peroxidase enzymes. Phanerochaete chrysosporium is a rot white fungi that produces lignin degrading enzymes (lignin peroxydase, mangan peroxydase, and laccase) that degrade lignin and result in CO 2 and H 2 O. This delignification process is a mechanism through which the microorganism obtain greater access sites to carbohydrate polymers of plant cell wall which will be degraded further by their fibre degrading enzymes (cellulase and hemicellulase). The resulting products of this degradation is then utilized by the microorganism to meet its carbon and energy requirements. Additions of nitrogen sources (such as Moringa leaf meal and urea) bioconverted cocoa pod may increase its nutritional properties when given to ruminants. The overall objectives of this study were: 1. To obtain an optimum combination level of Phanerochaete chrysosporium and Pleurotus ostreatus for biocoversion of cocoa pod, 2. To investigate the best bioconverted cocoa pod when supplemented with Moringa leaf meal, and 3. To study effects of bioconverted cocoa pod supplemented with Moringa leaf meal and urea when used to replace a portion of dietary concentrate feed of Kacang goat. The above study objectives were attempted to be realized through a series of experiments. In Experiment 1, cocoa pod husk was bioconverted with different combinations of Phanerochaete chrysosporium and Pleurotus ostreatus and changes in nutrient contents of the resulting bioconverted cocoa pod were determined (both proximate and Van Soest analyses). In vitro dry matter and organic matter digestibilities of the bioconverted cocoa pod were also determined. Experiment 1 was designed to address the study question of finding out an optimum combination of Phanerochaete chrysosporium dan Pleurotus ostreatus for bioconversion based on changes in crude protein and crude fibre (NDF, ADF, cellulose, hemicellulose and lignin) contents of cocoa pod and its in vitro dry matter and organic matter digestibility. Results obtained from Experiment 1 were used to design Experiment 2 which consisted of two experiments. Experiment 2a studied effects of supplementing bioconverted cocoa pod with either Moringa leaf meal and urea on its in vitro dry matter and organic matter digestibility, and Experiment 2b studied effects supplementing the bioconverted cocoa pod with either Moringa leaf meal and urea on its in vitro gas production, rumen fluid concentrations of VFA and NH 3 , production CO 2 and CH 4 , and microbial cell synthesis. Experiment 3 was designed to study effects of bioconverted cocoa pod suplemented with Moringa leaf meal and urea as a portion of a concentrated feed on body weight change, feed intake, nutrient digestibilities, N retention, rumen VFA and NH3 concentrations, and rumen fluid pH.

Item Type: Thesis (Doctor)
Identification Number: DES/633.74/SYA/e/061400182
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 633 Field and plantation crops > 633.7 Alkaloidal crops
Divisions: S2/S3 > Magister Ilmu Ternak, Fakultas Peternakan
Depositing User: Endro Setyobudi
Date Deposited: 27 Jun 2014 19:02
Last Modified: 27 Jun 2014 19:02
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/161060
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item