Akuntansi Harta Era Sultan Syarif Kasim Kerajaan Siak Sri Inderapura Riau (1908-1946)

Mulya, Hadri (2014) Akuntansi Harta Era Sultan Syarif Kasim Kerajaan Siak Sri Inderapura Riau (1908-1946). Doctor thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkonstruksi akuntansi harta era Sultan Syarif Kasim II Kerajaan Siak Sri Indrapura. Fokus penelitian adalah mengungkap berbagai pemikiran dan tindakan yang dilakukan Sultan Syarif Kasim dalam pengelolaan harta kerajaan. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang menggunakan metode etnografi yang dikembangkan oleh River dan Boas. Proses penelitian dilakukan dengan cara mengkombinasikan metode pengumpulan data Crasswel, metode tahapan konstruksi sejarah Kartodirdjo dan metode analisis pemikiran sejarah Foucoult untuk menghasilkan sebuah kesimpulan. Konfirmasi dilakukan terhadap beberapa informan yang memiliki kompetensi dan bersedia untuk memberikan keterangan. Konstruksi menghasilkan beberapa konfigurasi pengetahuan yakni: Sultan Syarif Kasim berpandangan bahwa harta hanya sebagai sebuah titipan dari yang maha kuasa, sehingga beliau sebagai seorang raja tidak tertarik untuk menumpuk dan menguasai harta dalam masa kejayaannya. Bagi Sultan, harta diukur dari sisi fungsinya untuk kemaslahatan rakyat, bukan hanya untuk keluarga apalagi pribadi beliau. Bentuk tanggungjawab Sultan atas penggunaan harta kerajaan yang paling menonjol adalah dengan membangun lembaga pendidikan untuk mencerdaskan rakyatnya pada saat itu. Model pertanggungjawaban sistem akuntansi pemerintahan Sultan Syarif Kasim ditekankan pada tanggungjawab pribadi beliau. Praktek pengendalian yang terjadi masa Sultan Syarif Kasim memberikan inspirasi bahwa kualitas pengendalian internal dari sebuah sistem akuntansi bukan hanya terletak pada elemen pengendalian yang mendukungnya, tetapi ditentukan oleh wibawa siapa yang paling bertanggungjawab atas pelaksanaan sistem tersebut. Dokumen surat wakaf menjadi tonggak sejarah standar pengelolaan harta di Kerajaan Siak Sri Indrapura, karena telah menjadikan harta kerajaan sebagai harta bukan milik pribadi, melainkan harta milik bersama Pemerintahan Kerajaan Siak dalam memberikan kesejahteraan dan pelayanan kepada rakyatnya. Struktur pemerintahan masa Sultan Syarif Kasim dalam perkembangannya mengakumudir orang-orang bukan keturunan kerajaan atau bangsawan atau orang-orang besar menjadi bagian dalam sistem pemerintahannya. Kebijakan pancung alas, berupa pemanfaatan harta kerajaan oleh rakyat dan pajak berupa pemanfaatan fasilitas kerajaan oleh para saudagar yang melewati atau berlabuh di pelabuhan wilayah Kerajaan Siak adalah bagian dari regulasi yang dikeluarkan oleh Sultan Syarif Kasim. Regulasi yang berkaitan dengan pemanfaatan harta terbagi kedalam dua bagian yakni pemanfaatan harta oleh rakyat yang berada di sekitar wilayah kerajaan dan pemanfaat harta oleh kerajaan di semua wilayah taklukannya.

English Abstract

This research is aimed at constructing asset accounting during the dynasty of Sultan Syarif Kasim II, Siak Sri Indrapura Sultanate. The focus of this study is to explore various ideas and policies that had been performed by Sultan Syarif Kasim in managing the Kingdom’s property. This is a qualitative research which apply ethnographic method introduced by River and Boas. The research process was conducted by combining the Crasswel’s data collection method, Kartodirdjo’s historical construction stages method and the foucoult’s historical thingking methods. The confirmations were administered to some informants whose competences and were ready to share relevant information . The constructions have produced some configurations of statements: Sultan Syarif Kasim’s view that the property is only as a trust from the God, he therefore, as a Sultan was not interested in collecting and control the property in his golden age. For Sultan, property is measured from its function for the welfare of the people, not merely for his families, as well as himself. Sultan’s responsibility in using the kingdom’s property was fully evident in the form of the establishment of education institutes to enlighten his people at that period. The responsibility model of accounting system during Sultan Syarif Kasim administration was emphasized on his personal accountability. The applied controlling practice in the Sultan Syarif Kasim era has provided an inspiration that the internal controlling quality of an accounting system not only depends on the controlling element supporting it. Rather, it was determined by the figure who bears the responsibility to implement it. The surat wakaf ( the will) had been the historical benchmark for the property management standard at Siak Sri Indrapura Sultanate because it had treated the kingdom’s property not as a personal belonging, but it was public property which was used to the service and to provide the prosperity for the people. The government structure in the period of Sultan Syarif Kasim in its development accommodated non desdendants of the kingdom nor the aristocrats to be members in his monarchy system. The term “pancung alas, it was the use of kingdom’s property by the people and the tax in the form of kingdom’s facilities used by merchants who passed or loaded goods at the port area of Siak Sultanate was a part of regulation issued by Sultan Syarif Kasim. The regulation related to the use of property was divided in to two parts: the use of property of people living around the kingdom’s territorial as well as the use of property in all of the occupied regions.

Item Type: Thesis (Doctor)
Identification Number: DIS/657.73/MUL/a/2014/061502389
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 657 Accounting > 657.7 Accounting for specific phases of business activity
Divisions: S2/S3 > Doktor Ilmu Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Depositing User: Sugiantoro
Date Deposited: 03 Aug 2015 14:42
Last Modified: 03 Aug 2015 14:42
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/160583
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item