Penampilan Produksi Dan Reproduksi Itik Mojosari Setelah Pemberian Pakan Yang Mengandung Ikan Sapu-Sapu (Hypostomus Plecostomus)

Asnawi (2015) Penampilan Produksi Dan Reproduksi Itik Mojosari Setelah Pemberian Pakan Yang Mengandung Ikan Sapu-Sapu (Hypostomus Plecostomus). Doctor thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Ikan sapu-sapu (Hypostomus plecostomus) merupakan ikan air tawar yang hidup pada aliran sungai yang kotor. hidup menempel pada dasar sungai, tubuhnya dipenuhi sisik yang keras. Bentuknya yang menyeramkan dan tubuhnya yang keras sehingga ikan ini tidak dikonsumsi oleh manusia. Populasi ikan ini cukup tinggi di daerah aliran sungai di kota Mataram. Karena itulah ikan ini oleh sebagian peternak itik digunakan sebagai pakan alternative pengganti pakan komersial yang harganya mahal. Penggunaan ikan sapu-sapu sebagai pakan itik sudah lama dilakukan, dan penggunaannya dilakukan terus menerus setiap hari. Asnawi dkk., (2010) memprediksi potensii ikan sapu-sapu melalui penggunaan sebagai pakan itik di Kota mataram diperoleh sebesar 272 kg/hari atau setara dengan 99,28 ton/tahun. Penelitian ini bertujuan mengkaji kandungan nilai nutrisi dan zat aktif ikan sapu-sapu, Mengetahui dan mengevaluasi energi metabolis (AME) dan kecernaan protein ikan sapu-sapu pada itik Mojosari pada masa peneluran pertama, dan mengkaji tingkat penggunaan ikan sapu-sapu terhadap produksi dan reproduksi itik Mojosari. Manfaat yang diperoleh dari hasil penelitaian ini adalah : sebagai bahan informasi ilmiah kandungan nutrisi, bahan aktif, energi metabolis dan kecernaan protein. Disamping itu sebagai dasar penyusunan pakan itik mojosari petelur bagi peternak guna meningkatkan efisiensi dalam pemeliharaan itik. Penelitian ini dilakukan dalam dua tahap yaitu : (1) Evaluasi kandungan nutrient dan penentuan nilai kecernaan protein dan energi metabolis ikan sapu-sapu (2) Penerapan ikan sapu-sapu terhadap penampilan reproduksi dan produksi itik mojosari. Penelitian tahap pertama yaitu melakukan eksplorasi ikan sapu-sapu melalui metode analisis proksimat (kadar protein kasar, lemak kasar, serat kasar, abu dan gross energi), kandungan asam-asam amino esensial dan non esensial, kandungan mineral makro dan mikro, kandungan logam berat dan kandungan bahan aktif albumin. Penelitian tahap kedua yaitu melakukan percobaan langsung penggunaan ikan sapu-sapu terhadap produktivitas dan reproduksi itik Mojosari. Penelitian tahap pertama dilakukan dengan metode eksploratif yaitu mengambil ikan sapu-sapu langsung dari sungai, selanjutnya dianalisa di Laboratorium. Penelitian analisa proksimat ikan sapu-sapu yang meliputi kadar abu, protein kasar, lemak kasar, serat kasar dan gross energi dilakukan di laboratorium Nutrisi dan Makanan Ternak Fakultas Peternakan Universitas Mataram. Analisa Ca, P dan mineral lainya serta zat aktif albumin dilakukan di Laboratorium Jurusan Kimia FMIPA Universitas Brawijaya Malang. Analisa asam amino dilakukan di Laboratorium sentral Ilmu Hayati Universitas Brawijaya Malang. xi Penelitian tahap kedua dilakukan dengan metode eksperimen yaitu menggunakan 4 perlakuan yaitu : P0 (80% dedak : 20% konsentrat), P1 (90% dedak : 10% ikan sapu-sapu), P2 (80% dedak : 20% ikan sapu-sapu) dan P3 (70% dedak : 30% ikan sapu-sapu). Masing-masing perlakuan diulang 5 kali dan setiap ulangan terdiri dari 5 ekor itik. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL). Apabila terdapat perbedaan yang nyata di lanjutkan dengan uji Duncan’s. Hasil penelitian tahap pertama diperoleh sebagai berikut : Hasil analisa proksimat diperoleh bahwa ikan sapu-sapu mengandung kadar protein kasar 37,07 ± 3,50 %, lemak kasar 16,85 ± 4,35 %, serat kasar 1,92 ± 1,09 %, abu 33,25 ± 3,99 % dan gross energi 4559 ± 1244,37 kkal/g. Ikan sapu-sapu mengandung asam amino total sebesar 24,027 ± 1,796 %. Mengandung mineral Ca : 0,4984 ± 0,0001 %, P total : 0,1762 ± 0,004 %, Na : 1,53 ± 0,01 %, Mg : 0,2201 ± 0,000 %, K : 0,13 ± 0,000 %, S : 275,672 ± 0,5711 ppm, Fe : 100,131 ± 0,0251 ppm, Zn : 304,633 ± 0,0161 ppm dan Cu : 189,314 ± 0,0238 ppm. Pada Ikan sapu-sapu terdapat logam berat Pb : 4,25 ± 0,18 ppm, Cr : 0,28 ± 0,000 ppm dan Cd : 0,87 ± 0,03, akan tetapi tidak ditemukan logam berat Hg. Ikan sapu-sapu mengandung zat aktif albumin sebesar 4,29 ± 0,02 %. Energi metabolis ikan sapu-sapu yang di tentukan pada itik Mojosari dara diperoleh berturut-turut sebesar : 2890.52 ± 33,59 kkal/g, sedangkan kecernaan protein diperoleh sebesar 64.80 ± 15,71 %. Hasil penelitian tahap kedua diperoleh sebagai berikut : Pertambahan bobot badan itik yang diberikan ikan sapu-sapu 20 % (P2) dan 30 % (P3) nyata lebih tinggi (p<0,05) dibandingkan dengan penambahan konsentrat petelur (P0) maupun penambahan ikan sapu-sapu 10 % (P1). Produksi telur itik mojosari yang diberikan ikan sapu-sapu sebesar 20% dan 30% berbeda tidak nyata (p>0,05) dengan pemberian konsentrat komersial 20%, sedangkan pemberian pakan yang mengandung ikan sapu-sapu sebesar 10% berbeda nyata (P<0,05) lebih rendah dibandingkan dengan perlakuan yang lain. Konsumsi pakan itik yang diberikan pakan mengandung konsentrat komersial 20% (P0), ikan sapu-sapu 10% (P1), 20% (P2) dan 30% (P3) berturut-turut adalah 171 ± 7.26 g/ekor/hari; 163 ± 10,64 g/ekor/hari; 171 ± 10.3 dan 163 ± 16,0 g/ekor/hari, secara statistic berbeda tidak nyata (P>0,05). Konversi pakan itik yang diberikan perlakuan mengandung pakan komersial 20 %, ikan sapu-sapu sebesar 10 %, 20 % dan 30 % masing-masing ; 6.768 ± 0.94, 7.985 ± 1.94; 6.760 ± 0.87 dan 6.727 ± 2.08, secara statistic berbeda tidak nyata (P>0,05). Bobot telur itik yang diberikan pakan yang mengandung ikan sapu-sapu 30 % (70.8 ± 6.98 g) menunjukkan perbedaan yang nyata (P<0,05) dibandingkan dengan pakan yang mengandung pakan komersial 20 % (65.6 ± 3.647 g). ikan sapu-sapu 10 % (64.2 ± 5.069 g), dan 20 % (65.6 ± 3.647 g). Indek bentuk telur diperoleh hasil perlakuan P0, P1, P2 dan P3 masing-masing sebesar 80.15 ± 0.731 g, 77.45 ±3.013 g, 76.32 ± 8.99 g, dan 80.66 ± 3.55 g, secara statistik berbeda tidak nyata (P>0,05). Bobot kerabang perlakuan P0, P1, P2 dan P3 masing-masing sebesar 13.36 ±1.417 13.36 ±1.417g, 11.4 ±2.073 g, 9.6 ±7.701g dan 14.2 ±1.48 g secara statistik berbeda tidak nyata (P>0,05). Tebal kerabang perlakuan P0, P1, P2 dan P3 masing-masing sebesar 0.48 ± 0.019 mm, 0.47 ± 0.044 mm, 0.46 ±0.022 mm, dan 0.49 ± 0.02 mm, secara statistik berbeda tidak nyata (P>0,05). Hasil penelitian rataan bobot kuning telur itik mojosari yang dibekan pakan yang mengandung konsentrat komersial 20 %, ikan sapu-sapu 10 %, 20 % dan 30 % berturut-turut 21.32 ±1.101, 22 ± 20, 23.2 ±2.168 dan 25 ±4.85. secara statisti berbeda tidak nyata (P>0,05). Bobot putih telur perlakuan P0, P1, P2, dan P3 brturut-turut sebesar 26.96 ± 1.24 g, 30.8 ± 2.28 g, 32.8 ± 3.033 g, dan 31.6 ± 2.88 g, secara statistik berbeda nyata (P>0,05). Nilai HU perlakuan P0, P1, P2, dan P3 brturut-turut sebesar 97,17 ± 0,61, 96,85 ± 0,66, 96,03 ± 0,66 dan 98,10 ± 0,48, secara statistik xii berbeda tidak nyata (P>0,05). Rataan skor kuning telur itik yang diberikan konsentrat komersial sebesar 10.56 ± 0.932 lebih tinggi dibandingkan dengan pakan itik yang mengandung ikan sapu-sapu 10 % (3.4 ±1.140), 20 % (5.8 ±0.447) dan 30 % (6.8 ±0.45) secara statistik berbeda nyata (P<0,05). Hasil penelitian kadar kolesterol kuning telur itik Mojosari yang diberikan pakan mengandung konsentrat 20% (P0) sebesar 23,6 ± 2.275 mg/100 ml, lebih tinggi dibandingkan dengan pemberian ikan sapu-sapu 10%, 20% dan 30% masing-masing sebesar 12,6 ±1.140 mg/100 ml, 13 ± 3.082 mg/100 ml, dan 15,.20 ± 4.15 mg/100 ml. Demikian juga hasil penelitian kadar kolesterol daging itik Mojosari yang diberikan pakan mengandung konsentrat 20% (P0) sebesar 3,225 ±1.554 mg/100 ml, lebih tinggi dibandingkan dengan pemberian ikan sapu-sapu 10%, 20% dan 30% masing-masing sebesar 1,55 ±1.173 mg/100 ml, 3,43 ±2.142 mg/100 ml, dan 1,525 ±1.21 mg/100 ml. Hasil penelitian bobot saluran pencernaan itik yang diberikan pakan mengandng ikan sapu-sapu 30 % (P3) diperoleh sebesar 133.56 ± 22.97 g, berbeda nyata (P<0,05) dibandingkan dengan perlakuan P0 : 115.00 ± 28.18 g, P1 : 128.33 ± 23.62 g, dan P2 : 127.44 ± 18.17 g. Panjang saluran pencernaan itik yang diberikan pa

Item Type: Thesis (Doctor)
Identification Number: DIS/636.597 085/ASN/p/2015/061600243
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 636 Animal husbandry > 636.5 Chickens and other kinds of domestic birds
Divisions: S2/S3 > Doktor Ilmu Ternak, Fakultas Peternakan
Depositing User: Endang Susworini
Date Deposited: 26 Jan 2016 15:13
Last Modified: 26 Jan 2016 15:13
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/160568
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item