Pengukuran Kinerja Stasiun Giling dengan Metode Overall Throughput Effectiveness (OTE) di Pabrik Gula Krebet Baru II Malang.

Maknunah, Lu`luul (2015) Pengukuran Kinerja Stasiun Giling dengan Metode Overall Throughput Effectiveness (OTE) di Pabrik Gula Krebet Baru II Malang. Magister thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Pabrik Gula Krebet Baru II Malang adalah salah satu pabrik gula milik PT PG Rajawali I. Pengoptimalan produksi gula di pabrik tersebut dapat dilakukan dengan bantuan kinerja mesin yang tinggi. Pada penelitian ini dilakukan pengukuran kinerja stasiun giling PG Krebet Baru II tahun 2013, menggunakan metode OTE (Overall Throughput Effectiveness) yang merupakan pengembangan metode OEE (Overall Equipment Effectiveness). Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui tingkat kinerja mesin-mesin di stasiun giling menggunakan metode OEE, faktor yang paling mempengaruhi nilai OEE tersebut, akar masalah yang menyebabkan salah satu mesin di stasiun giling mendapatkan nilai OEE terendah, mengetahui tingkat kinerja stasiun giling menggunakan metode OTE, dan mengetahui mesin di stasiun giling yang memiliki peluang menyebabkan bottleneck. Tahap pertama pada penelitian ini adalah mengumpulkan data mesinmesin stasiun giling, yang dilanjutkan dengan pengumpulan data-data penunjang untuk pengukuran OEE setiap mesin di stasiun giling. Tahap kedua adalah melakukan pengukuran kinerja mesin-mesin di stasiun giling menggunakan metode OEE. Tahap ketiga adalah pengukuran six big losses untuk mengetahui salah satu faktor yang paling mempengaruhi nilai OEE tersebut. Setelah nilai six big losses semua mesin diketahui, tahapan berikutnya adalah pembuatan diagram pareto mengenai faktor-faktor six big losses pada mesin dengan nilai OEE terendah dan dilanjutkan dengan pembuatan diagram sebab akibat untuk mesin tersebut. Pengukuran tingkat kinerja kemudian dilakukan pada stasiun giling dengan metode OTE. Hasil pengukuran OTE juga akan digunakan sebagai alat identifikasi mesin yang memiliki peluang menyebabkan bottleneck. Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan nilai OEE tertinggi adalah Cane Carrier I (CCR I) 78.81%, dan terendah adalah Gilingan I 70.52%. Faktor yang paling mempengaruhi nilai OEE tersebut adalah faktor reduced speed loss yang memiliki nilai tertinggi dibandingkan dengan faktor six big losses lainnya, yaitu berkisar antara 49.67% sampai dengan 63.50%. Faktor yang merupakan akar masalah penyebab mesin Gilingan I mendapatkan nilai OEE terendah yaitu pengoperasian mesin, yang mengharuskan mesin tersebut berjalan dengan kecepatan sesuai dengan mesin-mesin lainnya di stasiun giling agar tidak terjadi bottleneck. Hasil pengukuran OTE memperlihatkan bahwa stasiun giling PG Krebet Baru II pada tahun 2013 memiliki tingkat kinerja 78.81% dan mesin yang memiliki peluang menyebabkan terjadinya bottleneck adalah Cane Carrier I. Saran yang dapat diberikan adalah bagian instalasi dapat melakukan pengukuran OEE dan pengukuran six big losses secara berkala pada mesinmesin utama. Hal tersebut dilakukan agar bagian instalasi dapat memantau kinerja mesin serta dapat mengambil keputusan yang cepat dan tepat. Usulan penyelesaian masalah untuk mengatasi nilai reduced speed loss yang tinggi di mesin Gilingan I dan untuk menghindari terjadinya bottleneck pada mesin CCR I adalah dengan mengatur kecepatan mesin-mesin di stasiun giling sesuai dengan kecepatan ideal setiap mesin, diharapkan dapat diimplementasikan dengan baik.

English Abstract

Sugar Factory Krebet Baru II Malang ( PG Krebet Baru II Malang) is one of PT PG Rajawali I. Sugar production optimization in factory can be performed by high performance machine support. Performance measurement in Milling Station in 2013 of PG Krebet Baru II Malang was done using OTE (Overall Throughput Effectiveness) which is developed from OEE (Overall Equipment Effectiveness). aim of this study were to identify performance of machines in milling station using OEE method, most influencing factor over OEE value, problem root that cause one result of machine in milling station got lower OEE value, identify performance of milling station using OTE method and to identify machine in milling station that have chance to cause bottleneck. first stage in this study was collecting milling station machines data, and collecting supporting data for OEE measurement of each machine in milling station. second stage was measuring performance of machines in milling station using OEE method. third stage was measuring six big losses to identify one most influencing factor on OEE value. After six big losses values of all machines were identified, next stage was making pareto diagram concerning six big losses factors on machine with lowest OEE value n continued with causal diagram making for machine. Performance rate measurement was n carried out on milling station with OTE method. OTE measurement result would be used as instrument to identify machine that have chance to cause bottleneck. Research result showed that highest OEE value was Cane Carrier I (CCR I) with 78.81% and lowest was Milling I of 70.52%. most influencing factor on OEE value was reduced speed loss factor which has highest value in six big losses factors that ranged between 49.67% to 63.50%. Factor that constituted root problem of Milling Machine I obtaining lowest OEE value was machine operation that required machine run with speed in match with o r machines in milling station to avoid bottleneck. OTE measurement result showed that milling station of PG Krebet Baru II in 2013 had performance work of 78.1% and machine that was potential to cause bottleneck was Cane Carrier I. It is suggested that installation division to be able to perform OEE measurement and six big losses measurement periodically on main machines. This is done so that installation division can monitor machine performance and can take decisions quickly and accurately. suggestion to solve problem of high reduced speed loss value in Milling Machine I and to avoid bottleneck in machine CCR I are suggested to adjust machines speed in milling station according with ideal speed of each machine, expected to be implemented properly.

Item Type: Thesis (Magister)
Identification Number: TES/664.11/MAK/p/041502127
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 664 Food technology > 664.1 Sugar, syrup, their derived products
Divisions: S2/S3 > Magister Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian
Depositing User: Samsul Arifin
Date Deposited: 14 Apr 2015 13:19
Last Modified: 14 Apr 2015 13:19
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/160131
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item