Pengaruh Pengolahan Kacang Komak terhadap Kandungan Zat Makanan, Antinutrisi, Kecernaan Protein dan Energi Metabolis Ayam Pedaging

Tyas, DwiWahyuAyuning (2013) Pengaruh Pengolahan Kacang Komak terhadap Kandungan Zat Makanan, Antinutrisi, Kecernaan Protein dan Energi Metabolis Ayam Pedaging. Magister thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Pengumpulan data penelitian dilaksanakan mulai Desember sampai dengan Mei 2013. Analisis kandungan zat makanan dilakukan di Laboratorium Nutrisi dan Makanan Ternak Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya Malang, kandungan Ca dan P dilakukan di Laboratorium Tanah Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya Malang. Analisis kandungan tanin, asam fitat dan protein terlarut dilakukan di Laboratorium Kimia Universitas Muhammadiyah Malang, kandungan asam amino dan (SEM) dilakukan di Laboratorium Sentral Ilmu Hayati Universitas Brawijaya Malang dan analisis kandungan trypsine inhibitor dilakukan di Balai Penelitian dan Konsultasi Surabaya. Penelitian mengenai kecernaan protein, retensi nitrogen, AME dan (AMEn) dilaksanakan di Laboratorium Lapang Sumber Sekar Dau. Penelitian dibagi dua tahap, penelitian tahap 1 bertujuan mengetahui pengaruh pengolahan kacang komak terhadap kandungan nutrisi yang meliputi BK, abu, PK, LK, SK, GE, Ca, P, protein terlarut dan asam amino serta terhadap kandungan antinutrisi yang meliputi tanin, asam fitat dan trypsine inhibitor . Penelitian tahap 2 bertujuan mengetahui pengaruh pengolahan terbaik yang diperoleh pada penelitian tahap 1 terhadap kecernaan protein, retensi nitrogen, energi metabolis dan energy metabolis terkoreksi N pada ayam pedaging. Materi penelitian yang digunakan pada tahap 1 adalah kacang komak yang diperoleh dari daerah Probolinggo, autoklaf, grinder dan kapang Rhizopus oryzae Metode penelitian yang digunakan pada penelitian tahap 1 adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 11 perlakuan dan 3 kelompok, untuk mengetahui perbedaan masing-masing perlakuan dilakukan Uji Jarak Berganda Duncan`s. Pengelompokkan didasarkan pada waktu pengolahan, perlakuan penelitian terdiri dari P 0 (kacang komak tanpa pengolahan), P 1 (kacang komak + penggorengan suhu 100 °C selama 30 menit), P 2 (kacang komak + perebusan, volume air 2 liter untuk 500 g komak, suhu 100 °C selama 30 menit), P 3 (kacang komak + pengukusan suhu 100 °C selama 30 menit), P 4 (kacang komak + pengecambahan selama 48 jam), P 5 (kacang komak + fermentasi 3 hari dengan R.oryzae 1,5 g untuk 2 kg kacang komak), P 6 (kacang komak + penggorengan suhu 100 °C, 30 menit + pemanasan dengan suhu 121°C, tekanan 2 atm selama 20 menit), P 7 (kacang omak + pengecambahan 48 jam + perebusan selama 30 menit), P 8 (kacang komak dengan pengecambahan + pemanasan suhu 121°C, tekanan 2 atm selama 20 menit), P 9 (kacang komak + pemanasan dengan suhu 121°C, tekanan 2 atm selama 20 menit) dan P 10 (kacang komak + fermentasi + pemanasan dengan suhu 121°C, tekanan 2 atm selama 20 menit). Materi penelitian tahap 2 terdiri dari ayam pedaging strain MB Platinum berumur 37 hari, kandang metabolis, tempat pakan, tempat minum dan timbangan kapasitas 3 kg. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian tahap 2 adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan 3 ulangan. Jika terdapat perbedaan dilakukan Uji Jarak Berganda Duncan`s. Pakan terdiri dari P 0 (pakan basal), P 1 (pakan basal + kedelai lokal), P 2 (pakan basal + kedelai import), P 3 (pakan basal + tepung komak) dan P 4 (pakan basal + hasil pengolahan terbaik yang diperoleh pada penelitian tahap 1). Komposisi pakan basal terdiri dari jagung, bekatul, tepung daging dan tulang (MBM), corn glutten meal , palm oil , premik, mineral, dan DL-metionin. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengolahan secara sangat nyata (P 0,01) dapat merubah kandungan nutrisi kacang komak yang meliputi BK, abu, LK, SK, Ca, P, protein terlarut dan secara nyata (P 0,05) dapat merubah kandungan PK dan GE. Elemen struktural penyusun sel kotiledon pada struktur mikroskopis kacang komak dapat bertahan selama terjadinya proses pengolahan dan terbentuknya serat halus serta kacang komak dengan pengolahan dapat meningkatkan kandungan C, P dan S. Kandungan beberapa asam amino pada kacang komak meningkat dengan adanya pemanasan menggunakan autoklaf. Kandungan antinutrisi yang meliputi tanin, asam fitat dan trypsin inhibitor dapat menurun secara sangat nyata (P 0,01) dengan adanya pengolahan. Pengolahan tidak meningkatkan (P0,05) kecernaan protein, retensi nitrogen, AME dan AMEn ayam pedaging umur 37 hari. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah pengolahan kacang komak yang terbaik diperoleh pada pemanasan menggunakan autoklaf pada suhu 121 °C, tekanan 2 atm selama 20 menit dengan kandungan PK (41,88±0,51)%; GE (3789,28±21,77) kkal/kg, SK (2,47±0,10)%; LK (0,99±0,03)%; tanin (0,05±0,00) mg/g; asam fitat (0,37±0,00) mg/g dan trypsine inhibitor (3,00±0,60) mg/g. Kacang komak dengan pemanasan menggunakan autoklaf memiliki nilai kecernaan protein dan energi metabolis yang sama dengan kedelai dengan nilai kecernaan protein, retensi nitrogen, AME dan AMEn berturut-turut adalah (59,09±5,13)%; (5,41±0,91) g; (2294,66±375,39) kkal/kg; dan (2294,62±375,38) kkal/kg.

English Abstract

Research data collection was conducted from December 2012 to May 2013. Analysis of nutritional content is done in Laboratory of Animal Nutrition and Feed, Faculty of Animal Husbandry, University of Brawijaya, analysis of Ca and P at Laboratory of Soil, University of Brawijaya. Analysis of content of tannins, phytic acid and soluble protein at Laboratory of Chemistry, University of Muhammadiyah, amino acid content and microscopic structure at Central Laboratory of Biological Sciences, University of Brawijaya. Trypsine inhibitor content analysis were conducted at Research Institute and Consultancy Surabaya. research on protein digestibility, nitrogen retention, and AME (AMEN) was conducted in Field Laboratory, Sumber Sekar Vilage, Dau District, Malang Regency. research consisted of two steps, first step to find out effect of processing Dolichos lablab bean on nutrient and antinutrition content with variable nutrient include BK, ash, PK, LK, SK, GE, Ca, P, soluble protein, amino acids and microscopic structure, n content of antinutrition which include tannins, phytic acid and trypsine inhibitors. Second step to find out effect of processing Dolichos lablab bean on protein digestibility and metabolizable energy on Broilers with variable at second step include protein digestibility, nitrogen retention, apparent metabolizable energy (AME) and apparent metabolizable energy corrected N (AMEn). Research material on first step used Dolichos lablab and Rhizopus oryzae . Research design was used Randomized Block Design with 11 treatments and three groups, if re was significant effect it would be tested by Duncan`s Multiple Range Test. Grouping based on processing time, treatment consisted of Dolichos lablab bean (P 0 ), Roasting (P 1 ), Boiling (P 2 ), Steaming (P 3 ), Germination (P 4 ), Fermentation (P 5 ), Roasting+autoclaving (P 6 ), Germination+boiling (P 7 ), Germination+autoclaving (P 8 ), Autoclaving (P 9 ) and Fermentation+autoclaving (P 10 ). Second step material consisted of broiler strain MB Platinum 37 days old, metabolic cages, feeders, drinking places and scales capacity of three kg. method was used Completely Randomized Design with 5 treatments and 3 replications, if re was significant effect it would be tested by Duncan`s Multiple Range Test. treatments on second step consist of Basal diet (P 0 ), basal diet+local soybean meal (P 1 ), basal diet+import soybean meal (P 2 ), basal diet+raw Dolichos lablab bean (P 3 ) and basal diet+ Dolichos lablab bean with processing on step 1 result (P 4 ). Composition basal diet consist of corn, rice bran, meat bone meal, corn glutten meal, palm oil, premix, mineral and DL-methionine. results showed that treatments on first step research was highly significant effect (P 0.01) on nutrient content that includes DM, ash, EE, CF, Ca, P, soluble protein and significant (P 0.05) on CP and GE. antinutrition content which include tannins, phytic acid and trypsin inhibitor COULD decreased significantly (P 0.01) with processing. Amino acid content on Dolichos lablab changed with processing and structural constituent elements cotyledon cells on microscopic structures can survived during treatments. Second step research showed that treatments were not significant (P0.05) on protein digestibility, nitrogen retention, AME and AMEN 37 days old broilers. Conclusion in this research was best result on first step research was processing with autoclave at 121 ° C, 2 atm pressure for 20 minutes with content of CP (41.88 ± 0.51%); GE (3789.28 ± 21.77 kcal/kg), CF (2.47 ± 0.10%); EE (0.99 ± 0.03%); tannins (0.05 ± 0.00 mg/g); phytic acid (0.37 ± 0.00 mg/g); and trypsine inhibitor (3.00 ± 0.60 mg/g). Second step research were processing with autoclave have a value of protein digestibility and metabolizable energy same of soybean without treatments. Protein digestibility, nitrogen retention, AME and AMEN of processing Dolichos lablab with autoclave respectively (59.09 ± 5.13)%, (5.41 ± 0, 91) g; (2294.66 ± 375.39) kcal/kg, and (2294.62 ± 375.38) kcal/kg.

Item Type: Thesis (Magister)
Identification Number: TES/636.5/TYA/p/041307090
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 636 Animal husbandry > 636.5 Chickens and other kinds of domestic birds
Divisions: S2/S3 > Magister Ilmu Ternak, Fakultas Peternakan
Depositing User: Endro Setyobudi
Date Deposited: 21 Oct 2013 14:38
Last Modified: 21 Oct 2013 14:38
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/159033
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item