Pengaruh Kedalaman dan Lama Menyelam terhadap Perubahan Pendengaran pada Penyelam Tradisional dengan Alat Bantu Selam Kompresor Udara yang Mengalami Barotrauma Telinga

Prasetyo, AriefTjatur (2012) Pengaruh Kedalaman dan Lama Menyelam terhadap Perubahan Pendengaran pada Penyelam Tradisional dengan Alat Bantu Selam Kompresor Udara yang Mengalami Barotrauma Telinga. Magister thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Latar belakang: Barotrauma telinga adalah kerusakan jaringan telinga akibat ketidakmampuan menyamakan tekanan ruang telinga tengah dengan lingkungan luar. Pada umumnya barotrauma telinga terjadi pada kedalaman 10 meter pertama, dimana perubahan tekanan relatif terbesar selama menyelam di dekat permukaan. Barotrauma telinga dapat terjadi apabila penyelaman dilakukan tanpa melaksanakan ekualisasi tekanan telinga tengah dengan cara yang benar. Barotrauma telinga berulang dalam periode yang lama dapat menyebabkan gangguan kapasitas recoiling serabut elastis membran timpani menjadi irreversible , sehingga dapat menyebabkan gangguan pendengaran. Perubahan tekanan mendadak yang besar di ruang telinga tengah karena terbukanya tuba Eustachius dan peningkatan tekanan mendadak ruang telinga tengah ketika tuba Eustachius terkunci ketika melakukan manuver Valsava yang kuat, dapat diteruskan ke telinga dalam sehingga dapat menyebabkan kerusakan telinga dalam, bahkan ketulian. Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kedalaman dan lama menyelam terhadap perubahan pendengaran pada penyelam tradisional (dengan alat bantu selam kompresor udara) yang mengalami barotrauma telinga, serta mengetahui angka kejadian barotraumas telinga. Metode: Penelitian ini adalah studi observasional analitik dengan pengambilan data secara cross sectional. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling . Metode analisis data menggunakan table silang, uji Chi-Square ( X 2 ), korelasi Spearman dan regresi logistik . Hasil: Pada tanggal 8 Oktober – 18 Desember 2011 telah dilakukan penelitian barotraumas telinga pada penyelam tradisional. Didapatkan sampel sejumlah 24 dari 74 populasi. Hasil uji Chi-Square dan korelasi Spearman pengaruh kedalaman menyelam terhadap perubahan pendengaran menunjukkan p = 0,350 dan p = 0,372, yang α (0,05). Hasil uji Chi-Square dan korelasi Spearman pengaruh lama menyelam terhadap perubahan pendengaran menunjukkan p = 0,382 dan p = 0,281, yang α (0,05). Hasil uji regresi logistik pengaruh kedalaman dan lama menyelam terhadap perubahan pendengaran menunjukkan nilai signifikansi sebesar 0,610 dan 0,771 yang α (0,05). Kejadian barotrauma telinga penyelam tradisional dengan alat bantu selam kompresor udara didapatkan sebesar 32,4%. Kesimpulan: Tidak terdapat pengaruh yang signifikan kedalaman dan lama menyelam terhadap perubahan pendengaran pada penyelam tradisional dengan alat bantu selam kompresor udara yang mengalami barotrauma telinga. Angka kejadian barotrauma telinga adalah 32,4%.

English Abstract

Background: ear barotrauma is ear tissue damage resulted by inability to equalize pressure in middle ear space with ambient pressure. Ear barotrauma usually happens at first 10 meters depth, where greatest relative change in pressure during diving, is near surface. Ear barotrauma can occur when diving done without equalize middle ear pressure with proper procedures. Recurrent ear barotrauma in long time period can cause damage of elastic fibers recoiling capacity of tympanic membrane to be irreversible, so it can cause hearing loss. Sudden great pressure changes in middle ear space due to opening of Eustachian tube and sudden increased pressure in middle ear space when Eustachian tube is locked when a forceful Valsalva maneuver, can be forwarded to inner ear so it can cause inner ear damage, even deafness. Purpose : This study aims to determine effect of depth and diving duration to changes of hearing loss in traditional divers with diving air compressor tools who experienced ear barotrauma, and to know incidence of ear barotrauma. Method: This study was an observational analytic study with cross sectional data collection. Sampling was done by purposive sampling technique. Methods of data analysis used cross table, Chi-Square (X 2 ), Spearman correlation and logistic regression test. Result: On October 8 - December 18, 2011 has been conducted a study of ear barotrauma in traditional divers. 24 samples from 74 population were found. results of Chi-Square and Spearman correlation between diving depth to changes of hearing loss showed p = 0.350 and p = 0.372, which are α (0.05). results of Chi-Square test and Spearman correlation between diving duration to changes of hearing loss showed p = 0.382 and p = 0.281, which are α (0.05). result of logistic regression test between depth and diving duration to changes of hearing loss showed significancy values are 0.610 and 0.771, which are α (0.05). Ear barotrauma incidence in traditional divers with diving air compressor tools is 32.4%. Conclusion: re is no significant effect of depth and duration of diving to changes of hearing loss in traditional divers with diving air compressor tools who experienced ear barotrauma. Ear barotrauma incidence is 32.4%.

Item Type: Thesis (Magister)
Identification Number: TES/617.8/PRA/p/041204174
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 617 Surgery, regional medicine, dentistry, ophthalmology, otology, audiology > 617.8 Otology and audiology
Divisions: Profesi Kedokteran > Spesialis THT Kepala dan Leher, Fakultas Kedokteran
Depositing User: Endro Setyobudi
Date Deposited: 26 Dec 2012 13:44
Last Modified: 26 Dec 2012 13:44
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/158531
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item