Peran Endoglin dan Transforming Growth Factor-β pada Plasma dan Jaringan Plasenta Mencit Bunting yang Diinfeksi Plasmodium berghei dalam Kejadian Berat Badan Janin Rendah.

Sasmito, SujarotDwi (2014) Peran Endoglin dan Transforming Growth Factor-β pada Plasma dan Jaringan Plasenta Mencit Bunting yang Diinfeksi Plasmodium berghei dalam Kejadian Berat Badan Janin Rendah. Magister thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Adanya ikatan antara Plasmodium dalam sel darah merah dengan reseptor chondroitin sulfate A (CSA) di plasenta akan mengakibatkan akumulasi dan sekuestrasi sel darah merah terinfeksi pada plasenta yang dikenal sebagai malaria plasenta. Hal ini dapat memicu proses inflamasi, disregulasi faktor-faktor angiogenesis dan menyebabkan kerusakan sel-sel plasenta. Kondisi ini bertanggung jawab terhadap berkurangnya pasokan nutrisi dan oksigen dari maternal ke fetus dan menyebabkan hipoksia yang akan menghambat pertumbuhan fetus dengan akibat pada berat badan janin rendah. Untuk mengkompensasi kurangnya aliran darah ini, maka proses angiogenesis akan dipicu dan melibatkan faktor pro dan anti-angiogenik. Salah satu faktor proangiogenik yang berperan penting yaitu Endoglin (Eng). Endoglin memiliki regio ekstra seluler yang dapat terpisah secara proteolitik (soluble Endoglin/ sEng). Endoglin meningkat selama angiogenesis dan memodulasi sinyaling TGF- β melalui interaksi dengan reseptor TGF- β tipe I dan III. sEng memiliki fungsi yang berkebalikan dengan Endoglin. sEng berikatan dengan TGF-β dan dapat menurunkan bioavailibilitas TGF-β terghadap reseptornya. Telah diketahui juga bahwa peningkatan sEng pada malaria plasenta berkaitan dengan kejadian berat badan lahir rendah. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui peran Endoglin dan TGF-β pada plasma dan plasenta terhadap kejadian berat badan janin rendah pada mencit bunting yang diinfeksi Plasmodium berghei. Penelitian ini dilakukan secara in vivo pada mencit Balb/C bunting normal dan mencit Balb/C bunting yang diinfeksi Pasmodium berghei. Metode penelitian ini adalah “True Experimental Design” dengan desain “Post Test only control group”. Sampel terdiri dari 8 ekor mencit Balb/C bunting (kelompok non-infeksi) dan 9 ekor mencit Balb/C bunting yang diinfeksi P. berghei (kelompok infeksi). Mencit diinfeksi P.berghei sebesar 1×106/ml darah secara intraperitonium pada hari ke-9 kebuntingan. Pada hari ke 18, mencit kontrol dan perlakuan dieuthanasia dan dilakukan pengambilan sampel berupa darah, plasenta dan janin. Sampel darah dilakukan dilakukan pemeriksaan ELISA untuk mengukur kadar sEng dan TGF-β, plasenta dibagi menjadi dua kelompok, disimpan di dalam larutan formalin untuk pemeriksaan ekspresi endoglin dengan metode imunohistokimia dan di-freeze untuk pemeriksaan kadar Endoglin dan TGF-β dengan metode ELISA. Janin dilakukan penimbangan berat badan sebagai indikator berat badan janin rendah. Pada uji Independent T-test di dapatkan hasil bahwa kadar Endoglin plasma dan Endoglin plasenta berbeda signifikan antara kelompok infeksi dibandingkan dengan kelompok non-infeksil (p=0,001; p=0,005). Ekspresi Endoglin plasenta yang diamati pada pengecatan imunohistokimia juga menunjukkan hasil yang lebih tinggi pada kelompok perlakuan dibandingkan dengan kelompok kontrol. (p=0,003). Berat badan janin kelompok perlakuan mengalami lebih rendah secara signifikan dibandingkan dengan kelompok kontrol (p=0,002) sedangkan kadar TGF-β baik pada plasenta maupun plasma tidak didapatkan perbedaan yang signifikan diantara kedua kelompok, meskipun viii kadar TGF-β plasma pada kelompok kontrol lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok perlakuan. Dari uji korelasi Pearson kadar sEng dan TGF- β plasenta serta ekspresi endoglin plasenta memiliki hubungan negatif secara signifikan dengan berat badan janin mencit (p=0,01, r=-0,606; p= 0,017, r= -0,568; p=0,002, r=-0,694). Dari pengujian Structural Equation Modelling didapatkan bahwa kemampuan endoglin plasma,endoglin plasenta, TGF-β plasenta, TGF-β plasma dan parasitemia dalam menjelaskan terjadinya berat badan lahir pada mencit bunting yang diinfeksi P. berghei pada model konsep yang ada sebesar 75,4 % (R2= 0,754) Dapat disimpulkan bahwa infeksi P. berghei pada mencit bunting meningkatkan kadar sEng dan Endoglin plasenta. Kadar sEng dan TGF- β jaringan serta ekspesi endoglin plasenta mempengaruhi kejadian berat badan janin rendah.

English Abstract

The presence of binding between Plasmodium in red blood cells (RBCs) with chondroitin sulfate A (CSA) receptor will cause accumulation and sequestration of infected-RBCs and this is known as placental malaria. This condition can trigger inflammation process, dysregulation of angiogenesis factors and damage to placental cells. All of these process are responsible for decreasing nutrients and oxygen supply from mother to fetus and lead to hypoxia that will alter fetus development. To compensate for this lack of blood flow, angiogenesis process will be triggered and it involve pro-angiogenic and anti-angiogenic factors. One of the pro-angiogenic factors that has important role is Endoglin (Eng). Endoglin has extracellular region which can be separated by proteolitical process (soluble Endoglin/sEng). Endoglin is upregulated during angiogenesis and modulates TGF-β signaling by interacting with TGF-β receptors types I and II. This function is rather different with soluble form of endoglin (sEng) that binds directly to TGF-β and limits TGF-β bioavailibility to its receptor. As a result, both of these condition inhibit regulation of TGF-β. It has been known that increased circulating sEng levels are associated with P. falciparum infection in pregnancy and with fetal growth restriction in primigravidae with placental malaria. The purpose of this study was to determine the role of Endoglin and TGF-β in plasma and placental tissue in the incidence of low birth weight in pregnant mice infected with Plasmodium berghei. This study was conducted in vivo in pregnant Balb/C with and without Pasmodium berghei infection. This research method was "True Experimental Design" by "Post Test only Non-infected group". The samples consisted of pregnant Balb/C mice (Non-infected group), pregnant Balb/C mice infected P. berghei (Malaria-infected group). Mice were injected with P.berghei as much as 1×106/ml blood through the peritoneum on day 9th of gestation. On day 18th, mice were dissected and then blood, placenta and fetus were taken as samples. Blood was examined with ELISA to measure sEng and TGF-β. Placenta was divided into two groups, one group was preserved in formalin to examined endoglin expression using immunohistochemistry while another group was freeezed to examine endoglin and TGF-β level and the fetuses were weighted. Independent T-test showed that the result of plasma Endoglin and placental Endoglin in malaria infected group had significantly higher level than non-infected group (p=0,001; p=0,005). Endoglin expression (immunohistochemistry) also showed significantly higher level in malaria-infected group compared to non-infected group (p=0,003). In contrast with result of Endoglin level, fetal body weight in Malaria-infected group was significantly lower than non-infected group (p=0,002), while TGF-β levels both in plasma and the placenta were not found any significance (p= 0,055; p=0,064), although plasma levels of TGF-β in the Non-infected group was higher than the Malaria-infected group. From the Pearson correlation test, sEng and placental TGF-β and endoglin expression have the opposite correlation with fetal body weight of mice (p=0,01, r=-0,606; p= 0,017, r= -0,568; p=0,002, r=-0,694). Structural Equatio x Modelling analysis show that the ability of plasma endoglin, placental endoglin, plasma TGF-β, placental TGF-β and paracitemia in explaining the process of low fetal weight in pregnant mice infected with Plasmodieum berghei was 75,4 % (R2= 0,754). It is concluded that P. berghei infection in pregnant mice increases the levels of sEng and placental Endoglin. sEng, placental TGF-β and expession endoglin also affect the incidence of fetal low birth weight.

Item Type: Thesis (Magister)
Identification Number: TES/572.58/SAS/p/041502125
Subjects: 500 Natural sciences and mathematics > 572 Biochemistry > 572.5 Miscellaneous chemicals
Divisions: S2/S3 > Magister Ilmu Biomedis, Fakultas Kedokteran
Depositing User: Samsul Arifin
Date Deposited: 16 Apr 2015 09:16
Last Modified: 16 Apr 2015 09:16
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/157676
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item