Madjid, ArmeidaDwiRidhowati (2015) Pembuatan Kitosan Beads Menggunakan Tripolyfosfat Dan Epiklorohidrin Sebagai Crosslinker Untuk Adsorpsi Methyl Orange . Magister thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Methyl orange (MO) adalah zat warna azo yang banyak digunakan dalam proses pewarnaan dan indikator titrasi. Walaupun tidak tergolong dalam zat berbahaya tetapi dapat menjadi pemicu hypersensitivity dan alergi serta keberadaannya di perairan dapat mengganggu proses fotosintesis karena mengurangi penetrasi sinar matahari. Pembuatan kitosan beads menggunakan tripolyfosfat dan Epiklorohidrin sebagai crosslinker untuk mengadsorpsi MO telah dipelajari. Tripolyfosfat (TPP) ditambahkan sebelum penambahan epiklorohidrin (ECH) untuk membentuk beads dan melindungi NH2 kitosan yang merupakan gugus fungsi utama untuk adsorpsi. Proses optimasi dilakukan dengan memvariasikan konsentrasi TPP (1%, 5%, 10%, 15% b/v) dan ECH (1%, 2,5% dan 5% v/v) serta lama perendaman dalam TPP (1, 3, 6, 12,dan 24 jam). Pengaruh pH (2-8) dan lama waktu kontak untuk adsorpsi MO secara metode batch dilakukan untuk mengetahui kapasitas adsoprsi kitosan beads dan mekanisme adsorpsi. Karakterisasi menggunakan FTIR untuk mengawasi proses modifikasi dari kitosan serta SEM untuk mengetahui morfologi kitosan beads. Pendekatan perhitungan kinetika adsorpsi dilakukan dengan berdasarkan pada sisi aktif adsorben atau model kapasitas adsorpsi (pseudo orde pertama dan pseudo orde kedua), difusi intrapartikel dan berdasarkan penurunan konsentrasi adsorbat (waktu fraksinasi). Spektra IR menunjukkan bahwa TPP mampu melindungi gugus NH2 kitosan walaupun tidak seluruhnya terlepas dari kitosan beads dimana ditunjukkan bahwa setelah proses crosslinking dengan ECH terjadi penurunan intensitas pada daerah sekitar 3400cm-1 tetapi masih terdapat puncak pada daerah 1650cm-1 dan 1541cm-1 yang merupakan puncak penanda keberadaan TPP. Berdasarkan karekterisasi SEM, konsentrasi TPP serta lama perendaman dalam TPP menentukan ukuran pori dan morfologi kitosan beads. Semakin tinggi konsentrasi TPP dan semakin lama direndam dalam TPP maka morfologi kitosan beads akan semakin halus karena tidak hanya terbentuk morfologi interkoneksi melainkan juga partikulat serta ukuran pori yang semakin besar. Konsentrasi ECH yang rendah mampu menjaga kestabilan kitosan pada suasana asam. Jumlah MO teradsorpsi paling tinggi didapatkan dengan komposisi TPP 10% (b/v), ECH 5% (v/v) dan lama perendaman dalam TPP 12 jam. Optimum pH untuk adsorpsi methyl orange adalah pH 3 dimana spesi zwitterions methyl orange teradsorpsi karena gugus -NH2 kitosan telah terprotonasi dan TPP yang bemuatan negatif. Kapasitas adsorpsi kitosan beads adalah 79,545 mg/g pada menit ke 900. Mekanisme adsorpsi MO pada kitosan beads dikendalikan oleh pori serta kekakuan dari kitosan beads. Tahap penentu laju adalah bulk diffusion dan tingginya konsentrasi MO dapat menghambat laju proses difusi dan adsorpsi MO pada kitosan beads.
Item Type: | Thesis (Magister) |
---|---|
Identification Number: | TES/572.566/MAD/p/2015/041507148 |
Subjects: | 500 Natural sciences and mathematics > 572 Biochemistry > 572.5 Miscellaneous chemicals |
Divisions: | S2/S3 > Magister Matematika, Fakultas MIPA |
Depositing User: | Endang Susworini |
Date Deposited: | 27 Oct 2015 12:04 |
Last Modified: | 27 Oct 2015 12:04 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/157665 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |