ErlynAdrianaSuplig (2011) Studi Pembuatan Sari Buah Apel Instan Menggunakan Pengering Semprot. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Apel (Malus domestica borkh) merupakan jenis tumbuhan buahbuahan sub tropis yang sudah dikembangkan di Indonesia. Selama ini pasar apel Indonesia dipenuhi melalui impor dari negara-negara Eropa dan Australia. Sejak berkembangnya apel di Indonesia, pasar ini sedikit demi sedikit diambil alih oleh produksi dalam negeri. Hal ini dapat dilihat dari data BPS yang menunjukkan peningkatan produksi apel nasional 7.303.372 ton menjadi 9.046.276 ton atau meningkat 17.5 %. Dengan teknologi yang ada khususnya dalam bidang mekanisasi pertanian, maka produksi apel dapat divariasikan menjadi suatu minuman setengah jadi yang siap dikonsumsi dan lebih awet. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mekatronik Alat dan Mesin Pertanian, Jurusan Keteknikan Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya. Waktu penelitian dilakukan pada bulan Maret 2010 sampai selesai. Alat yang digunakan untuk proses pengeringan buah apel antara lain : Mesin spray dryer (pengering semprot), untuk proses pengeringan buah apel. Sedangkan bahan yang digunakan antara lain : buah apel sebagai bahan baku, maltodekstrin sebagai bahan pengisi dan air. Metode penelitian yang digunakan adalah metode ekperimental, yaitu mengadakan percobaan untuk mengetahui variabel yang diteliti dan kemudian mencari dan mengetahui perlakuan terbaik. Adapun perlakuan yang akan diteliti adalah penggunaan suhu diantaranya suhu 105 °C, 110 °C dan 115 °C. Perlakuan lain yang juga diteliti dalam penelitian ini adalah penambahan filler yaitu maltodekstrin dengan konsentrasi 8 %, 10 % dan 12 %. Hasil penelitian diperoleh nilai kadar air terbaik adalah pada perlakuan dengan suhu 115 °C dengan penambahan filler sebesar 10 % yaitu 3.37 %. Hal ini dikarenakan adanya aliran panas pada alat yang mengakibatkan terjadinya penguapan uap air pada bahan yang dikeringkan. Sedangkan untuk jumlah rendemen terbaik dihasilkan pada perlakuan dengan suhu 115 °C dengan penambahan filler sebesar 12 % yaitu 3.35 %. Tinggi rendahnya nilai rendemen yang ditunjukkan pada grafik dikarenakan ada sebagian produk yang masih tertinggal didalam ruang silinder dan mempunyai kadar air yang relatif tinggi, sehingga tidak dapat dicampur dengan produk akhir. Karakteristik fisik produk untuk warna kasat mata, produk yang dihasilkan mengalami perubahan warna yang lebih banyak dipengaruhi oleh penambahan filler dari pada kenaikan suhu. Untuk kelarutan, semua perlakuan memiliki tingkat kelarutan yang sangat tinggi. Jika semakin tinggi daya larut produk, maka produk tersebut semakin baik. Artinya daya larut produk tersebut cepat larut dalam air. Untuk daya serap uap air masing-masing perlakuan memiliki daya serap yang kecil. Sedangkan kandungan vitamin C pada produk meningkat sangat tinggi. Hal ini dikarenakan adanya penambahan filler.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FTP/2011/8/051100367 |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 664 Food technology |
Depositing User: | Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id |
Date Deposited: | 07 Mar 2011 10:56 |
Last Modified: | 21 Oct 2021 01:57 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/148828 |
Preview |
Text
051100367.pdf Download (3MB) | Preview |
Actions (login required)
View Item |