Pengaruh Posisi Pengelasan dan Jenis Elektroda Temper Bead Welding Terhadap Ketangguhan Hasil Las Baja SS41

Pribadi, Yanuar (2014) Pengaruh Posisi Pengelasan dan Jenis Elektroda Temper Bead Welding Terhadap Ketangguhan Hasil Las Baja SS41. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Pengelasan merupakan sebuah proses penyambungan dua atau lebih logam yang banyak diaplikasikan dalam dunia industri. Dewasa ini terdapat teknik untuk memerbaiki sifat logam hasil las diantaranya adalah temper bead welding. Teknik temper bead welding dikembangkan dengan tujuan untuk dapat mensimulasikan efek tempering pada Pos Weld Heat Treatment. Selain itu temper bead welding bisa diaplikasikan dalam pengelasan struktur yang besar yang tidak dimungkinkan dilakukan Pos Weld Heat Treatment di dalam dapur. Penelitian ini dilakuakan untuk mengetahui pengaruh posisi pengelasan dan jenis elektroda temper bead welding hasil pengelasan smaw baja ss 41. Melalui temper bead welding sebenarnya secara tidak langsung telah dilakukan usaha penurunan penggetasan. Dalam hal ini lapisan las yang ada di bawah dipanaskan oleh lapisan diatasnya sehingga dicapai temperatur di atas titik transformasi Ac3 yang menyebabkan terbentuknya butir-butir kristal yang halus. Penelitian ini menggunakan dua posisi berbeda, yaitu posisi mendatar (1G) dan posisi vertikal (3G). Elektroda yang digunakan ada dua jenis, yaitu E6013 dan E7016. Jenis pengelasan yang digunakan adalah SMAW dengan sambungan tipe butt-joint dan menggunakan kampuh V 60°. Variasi yang digunakan adalah P1: posisi 1G dan elektroda E6013; P2: posisi 1G dan elektroda E7016; P3: posisi 3G dan elektroda E6013; P4: posisi 3G dan elektroda E7016. Nilai ketangguhan terbesar pada posisi pengelasan 3G dengan elektroda E6013 sebesar 21,7 Joule. Nilai ketangguhan terendah pada posisi pengelasan 1G dengan elektroda E7016. Kekuatan impact terbesar pada posisi pengelasan 3G dengan elektroda E6013 sebesar 0,271 joule/mm2. Kekuatan impact terendah pada posisi pengelasan 1G dengan elektroda E7016 sebesar 0,097 joule/mm2. Dibandingkan dengan posisi mendatar (1G), posisi pengelasan vertikal (3G) memberikan heat input yang lebih rendah sehingga daerah HAZ menjadi lebih kecil dan struktur yang terbentuk akan lebih homogen, sehingga dapat menaikkan kekuatan dari hasil pengelasan. Sedangkan elektroda E 7016 memiliki kadar Mn dan Si yang lebih banyak daripada elektroda E 6013 dimana kadar Mn dan Si berpengaruh pada hasil pengelasan.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FT/2014/498/051405263
Subjects: 300 Social sciences > 307 Communities > 307.1 Planning and development > 307.121 6 City planning
Divisions: Fakultas Teknik > Teknik Perencanaa Wilayah dan Kota
Depositing User: Hasbi
Date Deposited: 28 Aug 2014 09:55
Last Modified: 18 Nov 2021 03:46
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/142805
[thumbnail of 5._BAB_III.pdf]
Preview
Text
5._BAB_III.pdf

Download (1MB) | Preview
[thumbnail of 4._BAB_II.pdf]
Preview
Text
4._BAB_II.pdf

Download (2MB) | Preview
[thumbnail of 6._BAB_IV.pdf]
Preview
Text
6._BAB_IV.pdf

Download (2MB) | Preview
[thumbnail of 7._BAB_V.pdf]
Preview
Text
7._BAB_V.pdf

Download (1MB) | Preview
[thumbnail of 8._Daftar_pustaka.pdf]
Preview
Text
8._Daftar_pustaka.pdf

Download (1MB) | Preview
[thumbnail of 9._Lampiran.pdf]
Preview
Text
9._Lampiran.pdf

Download (2MB) | Preview
[thumbnail of 1._Cover+pengesahan.pdf]
Preview
Text
1._Cover+pengesahan.pdf

Download (1MB) | Preview
[thumbnail of 2._Kata_pengantar,_DLL.pdf]
Preview
Text
2._Kata_pengantar,_DLL.pdf

Download (1MB) | Preview
[thumbnail of 3._BAB_I.pdf]
Preview
Text
3._BAB_I.pdf

Download (1MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item