RendyPradipta (2010) Pelestarian Bangunan Kolonial Pusat Penelitian Perkebunan Gula Indonesia (P3GI), Pasuruan. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Perkebunan gula merupakan salah satu jenis perkebunan elite pada waktu penjajahan Belanda. Pulau Jawa mempunyai banyak perkebunan dan pabrik gula, setiap provinsi mempunyai sebuah organisasi perkumpulan pengusaha gula. Organisasi inilah yang kemudian mempelopori berdirinya Het Proefstation (Balai Penelitian) di masing-masing provinsi, juga demikian di Jawa Timur. Organisasi ini ada dengan pembiayaan independen dari para anggotanya. Pertemuan para anggota perkebunan gula Jawa Timur diselenggarakan di Surabaya pada 20 Mei 1887 dan menghasilkan pembentukan Het Proefstation Oost-Java (POJ) (Balai Penelitian Jawa Timur) yang disahkan pemerintah pada 9 Juli 1887. Kompleks bangunan ini berkembang menjadi balai penelitian gula terbesar seAsia Tenggara. Bangunan utama di kompleks ini adalah laboratoriumnya yang dibangun pihak Belanda dengan ciri arsitektur khas kolonial. Seiring dengan perkembangan jaman dan pertambahan jumlah penduduk, perkebunan gula di Pasuruan dan juga Jawa Timur berkurang drastis. Hal ini berdampak pada sangat berkurangnya optimalisasi kinerja Pusat Penelitian Perkebunan Gula Indonesia Pasuruan ini. Kinerja P3GI yang menurun menyebabkan beberapa bangunan dari kompleks P3GI ini ada yang kurang difungsikan dan sama sekali tidak difungsikan. Bangunan yang tidak difungsikan ini semakin lama mengalami kerusakan arsitektural, karena disebabkan pula tidak adanya perawatan berkala. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis karakter kompleks bangunan P3GI dan menentukan upaya pelestarian yang tepat. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode analisis kualitatif. Metode pendekatan menggunakan deskriptif analisis (pemaparan kondisi), metode evaluatif (pembobotan) dan metode development. Metode analisis kualitatif ini dilakukan dengan cara observasi lapangan dan wawancara. Metode deskriptif analisis dilakukan dengan pendekatan historis, sedangkan metode development dilakukan untuk menentukan arahan dalam upaya konservasi. Hasil penelitian ini ada dua yaitu karakter bangunan dan usulan pelestarian. Karakter bangunan P3GI termasuk gaya arsitektur tahun 1890-1920an. Usulan pelestarian ada dua yaitu bagi tiap elemen dan ususlan pelestarian untuk tiap massa bangunan. Terdapat tiga elemen bangunan potensial rendah, empat potensi sedang dan potensi tinggi sebanyak 74 elemen bangunan. Untuk tiap massa bangunan, terdapat tiga kelompok yaitu bangunan kelompok A dengan tingkat arsitektural tinggi sebanyak empat bangunan, bangunan kelompok B dengan tingkat arsitektural sedang sebanyak dua bangunan, dan bangunan kelompok C dengan tingkat arsitektural rendah sebanyak tiga bangunan.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FT/2010/596/051003407 |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 690 Construction of buildings |
Divisions: | Fakultas Teknik > Arsitektur |
Depositing User: | Endang Susworini |
Date Deposited: | 09 Nov 2010 14:55 |
Last Modified: | 21 Oct 2021 00:17 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/140501 |
Preview |
Text
DAFTAR_PUSTAKA.pdf Download (1MB) | Preview |
Preview |
Text
BAB_ISI.pdf Download (7MB) | Preview |
Preview |
Text
COVER.pdf Download (1MB) | Preview |
Actions (login required)
View Item |