Analisis Perilaku Pasar Benih Padi Di Kabupaten Pasuruan

Astuti, Ma’rifatul Laili Puji (2018) Analisis Perilaku Pasar Benih Padi Di Kabupaten Pasuruan. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Pangan merupakan kebutuhan dasar manusia yang paling esensial untuk mempertahankan hidup dan kehidupan (Masitoh dan Ratnasari, 2016). Pemerintah melaksanakan kebijakan pangan untuk menjamin ketahanan pangan yang meliputi pasokan, diversifikasi, keamanan, kelembagaan, dan organisasi pangan. Swasembada padi menjadi sasaran utama dari swasembada pangan nasional karena beras merupakan bahan makanan pokok masyarakat Indonesia (Kementerian Pertanian, 2015). Permintaan dari besar tahun 2015 mencapai 33,37 juta ton sedangkan produksi padi mencapai 75,40 juta ton, jika di konversikan menjadi beras sebesar 35,67 juta ton. Kondisi seperti ini dapat menunjukan bahwa surplus beras pada tahun 2015 sebesar 2,30 juta ton (BPS, 2015). Berdasarkan data tahun 2015, surplus beras perlu dipertahankan dan ditingkatkan dengan dukungan persediaan benih padi. Benih padi bersertifikat diproduksi oleh produsen benih padi yang telah memiliki izin. Jumlah produsen benih padi yang berada di Kabupaten Pasuruan sebanyak 12 unit. Terkait harga jual benih yang bervariasi, masing-masing produsen memiliki tujuan agar benih padi tersebut laku dipasar (Jaya, 2001). Berdasarkan survei pendahuluan kegiatan promosi yang dilakukan dari setiap produsen juga berbeda-beda. Disisi lain, produsen benih di Kabupaten Pasuruan ikut serta dalam HPPB (Himpunan Penangkar Produsen Benih) untuk mendapatkan informasi harga maupun varietas baru. Dalam rangka mempermudah produksi benih padi, produsen benih padi di Kabupaten Pasuruan juga melakukan kegiatan kerjasama dengan pihak-pihak yang dirasa dapat memenuhi kebutuhannya. Penelitian mengenai analisis perilaku pasar benih padi bertujuan untuk menganalisis metode penentuan harga benih padi di Kabupaten Pasuruan, menganalisis kegiatan promosi yang dilakukan produsen benih padi di Kabupaten Pasuruan, menganalisis organisasi pemasaran benih padi di Kabupaten Pasuruan, dan menganalisis perjanjian kerjasama yang dilakukan produsen benih padi di Kabupaten Pasuruan. Metode penentuan lokasi dilakukan secara purposive dengan mempertimbangkan jumlah produsen benih padi yang masih aktif dalam memproduksi benih padi. Metode penentuan responden produsen benih padi menggunakan metode sensus, sedangkan metode penentuan responden lembaga pemasaran menggunakan snowball sampling. Dalam rangka mendapatkan responden produsen benih padi menggunakan key informant Kepala BPSB (Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih) Dinas Pertanian Kabupaten Pasuruan. Adapupn responden produsen benih padi adalah key informant untuk menentukan organisasi pemasaran. Metode pengumpulan data menggunakan wawancara. Penelitian ini menggunakan metode analisis statistik deskriptif untuk menganalisis metode penentuan harga, kegiatan promosi, organisasi pemasaran dan perjanjiankerjasama dengan cara menginput data pada Microsoft Excel yang disajikan dalam bentuk tabel pada hasil dan pembahasan. Hasil penelitian perilaku pasar dari produsen benih padi di Kabupaten Pasuruan menunjukkan bahwa harga jual yaitu Rp 8.000,- s/d Rp 9.000,- per kg. Selain itu, penetapan harga yang lakukan produsen benih di Kabupaten Pasuruan sebesar 33% berdasarkan tingkat harga dipasar dengan tujuan untuk mempertahankan dan 16% dengan tujuan untuk menguasai pangsa pasar. Terdapat kegiatan promosi yang dilakukan diantaranya mulut ke mulut sebesar 42%, pameran sebesar 25%, memberian brosur dan demo plot sebesar 17% serta pinjaman uang dan sosialisasi ke kelompok tani masing-masing sebesar 8,3%. Dasar pertimbangan yang dilakukan oleh produsen benih padi tersebut adalah untuk mengenalkan produknya kepada petani atau konsumen diluar maupun didalam Kabupaten. Organisasi pemasaran yang ada di Kabupaten Pasuruan yaitu HPPB yang menjadi wadah atau tempat berkumpul dari produsen benih padi. Terdapat 83% produsen benih padi yang ikut dalam organisasi pemasaran dan 17% sisanya tidak mengikuti organisasi pemasaran yaitu bentuk usaha PT (Perseroan Terbatas) disamping itu, perjanjian kerjasama yang dilakukan oleh produsen benih padi di Kabupaten Pasuruan dilakukan secara tidak tertulis dengan beberapa pihak yaitu petani, produsen lain dan distributor/toko. Terdapat 60% kerjasama yang dilakukan oleh produsen benih padi dengan produsen lain dan petani. Hal ini yang paling mendominasi perjanjian kerjasama dalam hal untuk pemenuhan kebutuhan dari permintaan konsumen kepada produsen benih padi. Kesimpulan dari penelitian ini perilaku pasar yang dilakukan di Pasuruan menunjukkan bahwa 12 produsen benih padi melakukan penetapan harga sesuai dengan tujuan masing-masing produsen yang ingin dicapai. Setelah menetapkan harga, beberapa produsen melakukan kegiatan promosi dengan berbagai bentuk kegiatan. Bentuk promosi yang paling banyak dilakukan yaitu melalui mulut kemulut dan pameran. Disisi lain, terdapat 10 produsen benih padi yang tergabung dalam organisasi pemasaran di Kabupaten Pasuruan. Organisasi tersebut adalah HPPB, manfaat yang didapatkan oleh produsen benih padi yaitu mendapatkan informasi mengenai harga pasar dan kondisi pasar pada saat ini. Terdapat perjanjiankerjasama yang dilakukan antara produsen dengan produsen lain, produsen dengan petani maupun produsen dengan distributor/toko. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk mempermudahkan kegiatan produksi dan pemasaran. Saran dari penelitian ini bagi instansi pertanian agar memperhatikan tingkat harga jual benih padi di pasar, sehingga harga jual benih padi tidak bervariasi. Selain itu, lebih baik instansi lebih meningkatkan adanya kegiatan dalam himpunan seperti HPPB (Himpunan Penangkar Produsen Benih) agar produsen benih tetap aktif dalam kegiatan.SUMMAR

English Abstract

Food is the most essential human need to sustain life and life (Masitoh and Ratnasari, 2016). The Government implements food policies to ensure food security that includes supply, diversification, security, institutions, and food organizations. Self-sufficiency of rice is the main target of national food selfsufficiency because rice is the staple food of Indonesian society (Ministry of Agriculture, 2015). Demand from 2015 reached 33.37 million tons while rice production reached 75.40 million tons, if converted to rice amounted to 35.67 million tons. Conditions like this can show that the rice surplus in 2015 amounted to 2.30 million tons (BPS, 2015). Based on data of 2015, rice surplus needs to be maintained and enhanced with the support of rice seed stock. Certified rice seeds are produced by licensed rice seed producers. The number of rice seed producers in Pasuruan Regency is 12 units. Related to the selling price of varied seeds, each producer has a goal for the seeds of rice sold in the market (Jaya, 2001). Based on preliminary survey the promotional activities undertaken from each manufacturer also vary. On the other hand, the seed producers in Pasuruan participate in the HPPB (Seed Producers Association) to obtain price information and new varieties. In order to facilitate the production of rice seeds, rice seed producers in Pasuruan also cooperate with the parties that can meet their needs. The research on behavioral analysis of paddy seed market aims to analyze the method of determining the price of rice seed in Pasuruan Regency, analyzing the promotion activities conducted by rice seed producers in Pasuruan Regency, analyzing the rice seed marketing organization in Pasuruan Regency, and analyzing the cooperation agreement made by rice seed producers in Pasuruan Regency. The method of determining the location is done purposively by considering the number of rice seed producers that are still active in producing rice seed. Determination method of rice seed producer respondents using census method, while the method of determining the respondents of marketing institutions using snowball sampling. In order to get respondent producers of rice seed using key informant Head of BPSB (Central Supervision and Seed Certification) Pasuruan District Agriculture Office. Adapupn respondents rice seed producers are key informant to determine the marketing organization. Methods of data collection using interviews. This study uses descriptive statistical analysis method to analyze the method of pricing, promotional activities, marketing organizations and cooperation agreements by inputting data presented in tabular form on the results and discussion. Results of market behavior research from rice seed producers in Pasuruan showed that the selling price is Rp 8,000, - up to Rp 9,000 per kg. In addition, price determination by seed producers in Pasuruan Regency is 33% based on market price level with aim to maintain and 16% for the purpose of mastering market share. There are mouth-to-mouth activities of 42%, 25% exhibition,brochure and demo plot of 17% and money loan and socialization to farmer groups of 8.3% each. The basic consideration made by rice seed producers is to introduce the products to farmers or consumers outside or within the District. The existing marketing organization in Pasuruan is HPPB which becomes a container or gathering place from producers of rice seed. There are 83% of rice seed producers participating in the marketing organization and the remaining 17% do not follow the marketing organization that is the business of PT (Limited Liability Company) besides, the cooperation agreement made by the rice seed producers in Pasuruan is done in writing with some parties, , other manufacturers and distributors / stores. There are 60% of cooperation done by rice seed producers with other producers and farmers. It is the most dominating cooperation agreement in terms to meet the needs of consumer demand to rice seed producers. The conclusion of this research of market behavior conducted in Pasuruan shows that 12 rice seed producers do price determination in accordance with the goals of each manufacturer to be achieved. After setting the price, some producers do promotional activities with various forms of activities. The most popular form of promotion is through mouth of mouth and exhibition. On the other hand, there are 10 rice seed producers who are members of marketing organizations in Pasuruan Regency. The organization is HPPB, a benefit obtained by rice seed producers that is getting information about market prices and market conditions at this time. There is a cooperation agreement between producers and other producers, producers with farmers and producers with distributors / stores. This is done with the aim to facilitate the production and marketing activities. Suggestion from this research for agriculture institution to pay attention to level of selling price of rice seed in market, so sale price of paddy seeds do not vary. In addition, it is better for agencies to further increase the activities in the set such as HPPB (

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FP/2018/391/051807635
Uncontrolled Keywords: Benih Padi, Perilaku Pasar
Subjects: 300 Social sciences > 381 Commerce (Trade) > 381.4 Specific products and services > 381.41 Product of agriculture > 381.413 18 Specific products (Rice)
Divisions: Fakultas Pertanian > Sosial Ekonomi Pertanian
Depositing User: Nur Cholis
Date Deposited: 27 Feb 2019 04:13
Last Modified: 19 Oct 2021 04:50
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/14036
[thumbnail of MA’RIFATUL LAILI PUJI ASTUTI.pdf]
Preview
Text
MA’RIFATUL LAILI PUJI ASTUTI.pdf

Download (925kB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item