EkaPurnamaSwandika (2009) Transformasi Nilai-Nilai Arsitektur Tradisional pada Tatanan Ruang dan Tampilan Extreme Sport Centre di Kuta, Bali,. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Olahraga kini semakin banyak ragamnya. Tujuannya pun tidak lagi sekedar menyehatkan tubuh tetapi juga pemenuhan kepuasan adrenalin. Olahraga ini biasanya disebut Olahraga penuh aksi atau Olahraga ekstrim ( Extreme Sport ). Aktivitas Extreme Sport menampilkan kecepatan, ketinggian, bahaya dan aksi tantang diri, antara lain, skateboard, inline skate, surfing, rock climbing, BMX racing , dan masih banyak lainnya. Pulau Bali dengan potensi alamnya yang menarik, tidak terlepas dari pengaruh dan popularitas olahraga ini. Kawasan-kawasan yang padat perkembangan pariwisatanya seperti Kuta, Nusa Dua, Uluwatu, Jimbaran, Canggu, Sanur, Ubud mengalami perkembangan yang pesat dan menjadi tempat favorit para wisatawan untuk melakukan Extreme Sport . Akan tetapi perkembangan Extreme Sport belum didukung dengan adanya fasilitas pengembangan yang memadai. Wadah yang tersedia belum cukup mampu menyalurkan kebutuhan masyarakat yang ingin menekuninya secara terpadu. Perkembangan extreme sport di kawasan pariwisata di Bali tidak hanya membawa dampak positif tetapi juga berdampak negatif pada pertumbuhan kawasan pariwisata itu sendiri. Para wisatawan yang berasal dari berbagai kebudayaan yang berbeda menyebabkan penerapan nilai-nilai arsitektur tradisional Bali sedikit berkurang. Pariwisata telah menjadikan Bali kehilangan karakter ke-Bali-annya. Extreme Sport Centre sebagai sebuah sarana yang mewadahi olahraga ini berupaya menyeimbangkan dua hal yang bertolak belakang antara budaya modern ( extreme sport ) dan arsitektur tradisional menjadi sebuah estetika arsitektur. Transformasi nilai-nilai arsitektur tradisional sebagai tema perancangan mengangkat nilai-nilai filosofi Rwa Bhineda sebagai konsep dasar, yaitu mengambil nilai-nilai filosofi Rwa Bhineda yang tumbuh di daerah pesisir, mempelajari sifat-sifat dua atau tiga dimensinya, dan menginterpretasikannya dalam bentukan arsitektur. Hasil dari transformasi tersebut berupa hadirnya dua budaya yang saling bertolak belakang namun tetap berjalan beriringan pada sebuah karya arsitektur.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FT/2009/7/050900293 |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 690 Construction of buildings |
Divisions: | Fakultas Teknik > Arsitektur |
Depositing User: | Endang Susworini |
Date Deposited: | 23 Feb 2009 15:02 |
Last Modified: | 20 Oct 2021 02:02 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/140251 |
Preview |
Text
BAB_IVa_ANALISA_I.pdf Download (6MB) | Preview |
Preview |
Text
DAFTAR_PUSTAKA.pdf Download (3MB) | Preview |
Preview |
Text
HALAMAN_PENGESAHAN.pdf Download (3MB) | Preview |
Preview |
Text
DAFTAR_ISI.pdf Download (3MB) | Preview |
Preview |
Text
BAB_V.pdf Download (3MB) | Preview |
Preview |
Text
COVER.pdf Download (3MB) | Preview |
Preview |
Text
HALAMAN_PENGESAHAN_PENGUJI.pdf Download (3MB) | Preview |
Preview |
Text
KATA_PENGANTAR.pdf Download (3MB) | Preview |
Preview |
Text
RINGKASAN.pdf Download (3MB) | Preview |
Preview |
Text
BAB_I.pdf Download (3MB) | Preview |
Preview |
Text
BAB_II.pdf Download (8MB) | Preview |
Preview |
Text
BAB_III.pdf Download (3MB) | Preview |
Actions (login required)
![]() |
View Item |