Gultom, Patricia Olivia Angelina (2018) Komposisi Plankton Pada Lambung Ikan Bandeng (Chanos Chanos) Dan Perairan Tambak Tradisional Monokultur Kecamatan Sedati Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Menurut Hamdani (2007), potensi untuk pengembangan tambak di tanah air cukup besar, hampir semua pantai di Indonesia potensial untuk pengembangan budidaya ikan bandeng. Sampai kini ikan bandeng masih menjadi komoditi utama dari hasil budidaya tambak, ikan bandeng banyak digemari orang untuk dimakan oleh karena rasanya yang lezat dan kandungan proteinnya tinggi. Seperti halnya dengan wilayah Kabupaten Sidoarjo, sumberdaya alam utama yang dimiliki terutama adalah perikanan yang dihasilkan dari budidaya di tambak adalah ikan bandeng. Makanan ikan bandeng disesuaikan dengan bukaan mulutnya. Salah satu faktor yang sangat mempengaruhi pertumbuhan pakan alami bandeng (terutama fitoplankton) adalah suplai nutrien pada suatu perairan. Dimana kelimpahan plankton ini akan mempengaruhi pertumbuhan ikan bandeng. Selain itu, pertumbuhan bandeng juga dipengaruhi oleh kondisi perairan habitatnya sendiri. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui 1) komposisi plankton pada perairan tambak; 2) komposisi plankton dalam lambung ikan bandeng; 3) mengetahui kebiasaan makannya; 4) mengetahui kondisi kualitas air pada tambak budidaya monokultur ikan bandeng di Akademi Perikanan Sidoarjo Desa Banjar Kemuning Kecamatan Sedati Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur. Ukuran sampel ikan bandeng ≥25 cm di-sampling sebanyak 4 kali dengan selang waktu 2 minggu sekali pada 2 titik pengambilan berbeda. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif. Hasil pengukuran parameter fisika suhu 32,98-35,32 ˚C, kecerahan 4,37- 17,87 cm; parameter kimia yaitu salinitas 3,98-13,18 ‰, pH 7,89-8,35, nilai DO 7,72-11,16 mg/L, TOM 20,22-26,23 mg/L, nitrat 0,04-0,05 mg/L, ortofosfat 0,03- 0,04 mg/L, nilai alkalinitas 210-275 mg/L, dan silika 2620-3165 mg/L. Parameter biologi kelimpahan total fitoplankton yang bernilai tinggi di sampling 1) Chrysophyta, 2) Cyanophyta, 3) Chlorophyta, 4) Charophyta; sedangkan zooplankton 1) Rotifera, 2) Myzozoa, 3) Cnidaria, 4) Rotifera. Kelimpahan relatif fitoplankton yang memiliki nilai tinggi di sampling 1) Chrysophyta, 2) Cyanophyta, 3) Chlorophyta, 4) Charophyta; sedangkan zooplankton 1) Rotifera, 2) Myzozoa, 3) Cnidaria, 4) Rotifera. Nilai indeks keanekaragaman fitoplankton yang tinggi pada sampling 1) Chrysophyta, 2) Cyanophyta, 3) Cyanophyta, 4) Charophyta; sedangkan zooplankton Rotifera di tiap sampling-nya. Nilai indeks dominasi fitoplankton yang tinggi di sampling 1) Charophyta, 2) Chrysophyta, 3) Chlorophyta, 4) Charophyta; sedangkan zooplankton 1) Rotifera, 2) Myzozoa, 3) Cnidaria, 4) Rotifera. Frekuensi kejadian makan fitoplankton terbesar di tiap sampling-nya Chrysophyta; sedangkan zooplankton di sampling 1) Rotifera, 2) Rotifera, 3) Myzozoa, 4) Rotifera. Persentase komposisi fitoplankton pada lambung sampel lebih tinggi dibandingkan zooplankton, yang mana divisi fitoplankton bernilai tinggi di sampling 1) Cyanobacteria, 2) Chrysophyta, 3) Cyanobacteria, 4) Chrysophyta; sedangkan zooplankton 1) Rotifera, 2) Myzozoa, 3) Myzozoa, 4) Rotifera. Indeks pilihan makan fitoplankton yang bernilai tinggi di sampling 1) Haptophyta, 2) Chlorophyta, 3) Charophyta, 4) Chlorophyta dan Cyanophyta; sedangkan zooplankton 1) Foraminifera, 2) Rotifera, 3) Radiozoa.xi Nilai b ikan bandeng adalah 2,56 (alometrik negatif). Hal tersebut dipengaruhi oleh faktor genetik dari ikan bandeng itu sendiri (bentuk badan yang memanjang atau torpedo) serta kondisi kualitas air suhu tinggi dan kecerahan serta nitrat rendah. Beberapa aspek kualitas air sudah memperoleh nilai optimumnya (derajat keasaman, oksigen terlarut, bahan organik total, ortofosfat, alkalinitas, silika, salinitas) namun masih ada yang belum, sebaiknya dilakukan pengelolaan lebih terpadu lagi misalnya dengan menambah kedalaman perairan agar fluktuasi kualitas suhunya tidak terlampau besar dan lebih stabil, kemudian mempertahankan kadar kualitas air yang sudah layak ataupun optimum tersebut yang berdampak terhadap jenis plankton yang sudah bagus sehingga kelangsungan hidup ikan bandeng dapat kontin
English Abstract
-
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FPR/2018/813/051811012 |
Uncontrolled Keywords: | Komposisi Plankton, Perairan Tambak, Lambung Ikan Bandeng, Kualitas Air, Budidaya Monokultur |
Subjects: | 500 Natural sciences and mathematics > 578 Natural history of organism and related subjects > 578.7 Organisms characteristic of specific kinds of environments > 578.776 Plankton |
Divisions: | Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Manajemen Sumberdaya Perairan |
Depositing User: | soegeng sugeng |
Date Deposited: | 04 Jan 2019 07:45 |
Last Modified: | 04 Jan 2022 05:58 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/13825 |
Preview |
Text
Patricia Olivia Angelina Gultom.pdf Download (1MB) | Preview |
Actions (login required)
View Item |