Madena, Lutfia (2017) Analisa Keuntungan Usaha Peternakan Ayam Petelur Mandiri Di Kecamatan Bejen Kabupaten Temanggung. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Usaha peternakan ayam petelur merupakan usaha yang cepat mengalami perkembangan karena pengaruhnya sebagai sumber protein hewani murah dibandingkan dengan sumber protein hewani lainnya. Kabupaten Temanggung merupakan salah satu daerah sentra peternakan ayam petelur ke-10 di Provinsi Jawa Tengah dengan populasi sebanyak 682.869 ekor ayam petelur. Penelitian dilaksanakan pada tanggah 30 Desember 2016 – 31 Januari 2017di Kecamatan Bejen Kabupaten Temanggung. Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui besarnya biaya produksi, penerimaan, keuntungan dan faktorfaktor yang mempengengaruhi bsarnya keuntungan pada usaha peternakan ayam petelur di Kecamatan Bejen Kabupaten Temanggung. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan dengan metode Multi Stage Sampling Method berdasarkan pertimbangan bahwa Kabupaten Temanggung merupakan urutan ke-10 yang memiliki populasi terbanyak untuk ayam petelur. Metode yang 7 digunakan dalam penelitian ini adalah survei dengan studi kasus peternak ayam petelur di Kecamatan Bejen Kabupaten Temanggung yang kemudian data diolah menggunakan analisis usaha (BEP, R/C Ratio, dan Regresi Berganda), sedangkan data sekunder adalah data yang diambil melalui instansi terkait di Kabupaten Temanggung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa produksi telur di Kecamatan Bejen pada berbagai skala di Kecamatan Bejen selama satu periode, yaitu skala I sebesar 75.894 kg, skala II 203.658 kg, dan skala III 432.978 kg. Rata-rata jumlah ayam per hari selama satu periode pada skala I adalah 2.656 ekor, skala II 6545 ekor, skala III adalah 14.000 ekor. Rata-rata HDP pada setiap skala antara 65%-85%, yang berarti bahwa setiap 1000 ekor ayam menghasilkan 850 butir telur. Modal pada peternakan ayam petelur di Kecamatan Bejen Kabupaten Temanggung menggunakan modal sendiri dan modal hutang BANK. Ternak merupakan presentase terbesar modal tetap. Pada skala I todal modal adalah Rp. 529.958,-/ekor/periode, skala II sebesar Rp. 480.715,-/ekor/periode dan skala III sebesar Rp. 498.841,-/ekor/periode. Biaya produksi merupakan biaya yang dikeluarkan selama pemeliharaan ayam petelur dalam satu periode. Skala I mengeluarkan biaya produksi sebesar Rp. 401.315,-/ekor/periode, sedangkan skala II sebesar Rp.364.416,-/ekor/periode dan untuk skala III yaitu sebesarRp. 361.903,-/ekor/periode. Total penerimaan telur utuh pada usaha peternakan ayam petelur selama satu periode pada skala I sebesar 99,07%, skala II sebesar 99,05% dan untuk skala III sebanyak 98,54%. Sedangkan untuk penerimaan dari telur retak adalah sebanyak 0,294% untuk skala I, skala II sebanyak 0,16% dan 0,13% untuk skala III. EAT dari masing-masing skala I, II dan III pada usaha 8 peternakan ayam petelur di Kecamatan Bejen adalah Rp. 163.770.467,06,-/farm/periode atau sama dengan Rp. 90.562,-/ekor/periode, Rp. 904.717.123,-/farm/periode atau sama dengan Rp. 138.209,-/ekor/periode dan Rp. 1.959.121.889,-/farm/periode atau sama dengan Rp. 139.937.-/ekor/periode. Nilai BEP harga telur pada peternakan ayam petelur di Kecamatan Bejen selama satu periode secara berturut-turut pada skala I, II dan III adalah Rp. 13.915,21,-, Rp. 11.064,41,- dan Rp. 12.344,39,-. Sedangkan untuk nilai BEP produksi telur utuh pada skala I adalah 66.593,9 kg/periode, skala II sebanyak 149.073,2 kg/periode dan 316.558,57 kg/periode. Nilai R/C Ratio pada skala I, II dan III secara berturut-turut adalah 1,15, 1,27 dan 1,28. Berdasarkan uji t pada analisis regresi linear berganda, variabel umur dan pengalaman usaha beternak tidak berpengaruh secara signifikan terhadap keuntungan, sedangkan 3 variabel yang lain (pendidikan, jumlah anggota keluarga, jumlah populasi) brpengaruh terhadap keuntungan yang didapat oleh peternak ayam petelur di Kecamatan Bejen Kabupaten Temanggung. Kesimpulan dari hasil analisa keuntungan usaha peternakan ayam petelur mandiri di Kecamatan Bejen Kabupaten Temanggung adalah skala III sebagai skala paling efisien dalam menjalankan usaha peternakannya, karena hanya membutuhkan modal tetap sebesar Rp. 139.938,-/ekor/periode dengan biaya produksi sebesar Rp. 361.903,-/ekor/periode dengan keuntungan paling besar, yakni sebesar Rp. 498.841,-/ekor/periode telur, sedangkan untuk BEP harga telurnya adalah Rp. 11.711,65,- dengan R/C Ratio sebesar 1,39. Berdasarkan hasil analisis regresi linear berganda dapat 9 disimpulkan bahwa faktor yang signifikan terhadap keuntungan peternakan ayam petelur adalah pendidikan, jumlah anggota keluarga dan jumlah populasi ternak yang dimiliki, sedangkan untuk umur dan pengalaman beternak berpengaruh secara negatif terhadap keuntungan yang didapatkan oleh peternak. Saran yang dapat diberikan pada penelitian ini adalah bagi peternak diharapkan dapat melakukan perbaikan manajemen pemeliharaan ternak, terutama pada kesehatan ternak mengingat kesehatan ternak yang akan mempengaruhi mortalitas ternak. Bagi Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Temanggung diharapkan dapat membina dan memberikan penyuluhan rutin kepada peternak ayam petelur di Kabupaten Temanggung
English Abstract
The research was conducted in Bejen Sub District, Temanggung Regency for one month. The purpose of this study was to investigate layer farming income, R/C, BEP, and the factors influencing on its profit. 28 respondents were obtained by multistage sampling method. Respondents were divided into three scales. Scales I (ownership <4.600 birds, n = 15 famers), scales II (ownership 4.601 - 9.202 birds, n = 11 farmers) and scales III (ownership > 9.202 birds, n = 2). Primary data were collected by survey method with structured questionnaire; secondary data were obtained from related institutions and sources. Data were analyzed using descriptive analysis and regression. The results showed that highest production cost was scale I there IDR 401.315/each/period with profits IDR 90.562/each/period. Based on research that scale III represented profitable with layer farm based on IDR. 498.841 of revenue, IDR. 361.903 of cost production, 1, 39 of R/C Ratio. Farmers who raised 203.658 layers indicated more efficient in operating this farm with BEP aroud IDR 11.711. The income in small holder layer farming was positively influenced by farmer’s education, number of family and number of birds. Farmer age and farmer experience indicated a negative impact on those earning.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FPT/2017/128/051704164 |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 636 Animal husbandry > 636.5 Chickens and other kinds of domestic birds |
Divisions: | Fakultas Peternakan > Peternakan |
Depositing User: | Kustati |
Date Deposited: | 09 Jun 2017 09:52 |
Last Modified: | 14 Mar 2022 08:44 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/138134 |
Text (DALAM MASA EMBARGO)
JURNAL.pdf Restricted to Registered users only until 31 December 2023. Download (1MB) |
|
Text (DALAM MASA EMBARGO)
SKRIPSI.pdf Restricted to Registered users only until 31 December 2023. Download (4MB) |
Actions (login required)
View Item |