Hubungan Gaya Kepemimpinan Dengan Efektifitas Kelompok Tani Pertanian Organik (Kasus: Kelompok Tani Langgeng Mandiri, Desa Pandanrejo, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu)

Haq, Hana Mujannadatul (2018) Hubungan Gaya Kepemimpinan Dengan Efektifitas Kelompok Tani Pertanian Organik (Kasus: Kelompok Tani Langgeng Mandiri, Desa Pandanrejo, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Salah satu poin yang tercantum dalam agenda Nawacita adalah mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor strategis ekonomi domestik, dengan sub agenda yakni peningkatan kedaulatan pangan yang salah satu sasarannya adalah seribu (1000) desa pertanian organik. Pengembangan seribu desa pertanian organik ini sejalan dengan program “go organic” yang dicanangkan oleh Kementrian Pertanian pada tahun 2010 yang mana seribu desa pertanian organik ini membuka banyak peluang kesempatan kerja dan tentunya merupakan peluang yang lebih baik bagi pihak Kementerian Pertanian untuk memperbaiki lahan yang kritis dan menumbuhkan petani yang mandiri. Mengingat seluruh bahan input dalam pertanian organik ini dipenuhi oleh kearifan lokal. Prinsip dasar dalam pertanian organik ini tidak didasarkan pada produk akhirnya saja, akan tetapi lebih kepada proses produksi mulai dari budidaya sampai dengan distribusi, sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI) 6729:2013 tentang Sistem Pertanian Organik. Untuk mencapai tujuan besar tentunya harus dirintis mulai dari kelompok kecil yaitu kelompok tani pertanian organik. Adapun keberhasilan program dalam kelompok tani in;i tidak hanya didukung oleh anggotanya saja tetapi sikap oleh sikap pemimpin dalam memimpin anggotanya. Sehingga dirasa perlu mengetahui gaya kepemimpinan apa yang diterapkan oleh ketua kelompok dalam menjalankan perannya sebagai ketua kelompok tani serta kaitannya dengan efektifitas kelompok. Tujuan dalam Penelitian ini adalah: 1) Mendeskripsikan gaya kepemimpinan apa yang di terapkan oleh ketua pada Kelompok Tani Langgeng Mandiri, Desa Pandanrejo, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu; 2)Mengidentifikasi faktor-faktor apa yang mengarahkan gaya kepemimpinan dalam Kelompok Tani Langgeng Mandiri, Desa Pandanrejo, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu; 3) Menganalisis efektivitas Kelompok Tani Langgeng Mandiri, Desa pandanrejo, Kecamatan Bumi Aji, Kota Batu; 4) Menganalisis hubungan gaya kepemimpinan Ketua Dengan efektivitas Kelompok Tani Langgeng Mandiri, Desa Pandanrejo, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan kuantitatif (mixmethod), dimana penentuan lokasi penelitian ditentukan dengan metode purposive (teknik penentuan lokasi penelitian secara sengaja berdasarkan pertimbanganpertimbangan tertentu). Pemilihan lokasi penelitian ini didasarkan atas pertimbangan sebagai berikut: (1) Kelompok Tani Langgeng Mandiri merupakan kelompok tani yang sudah berbadan hukum, dan sudah memmiliki pengalaman terkait kelembagaan dan pelaksanaan program pemerintah. (2) Kelompok Tani Langgeng Mandiri menjadi salah satu dari dua kelompok tani yang terpilih untuk disertifikasi pertanian organik (3) Kelompok Tani Langgeng Mandiri merupakan salah satu kelompok tani yang bersikap aktif terhadap inovasi baru. adapun waktuPenelitian dilaksanakan pada bulan November-Desember 2017 di Kelompok tani Langgeng Mandiri Desa Pandanrejo, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu. Penelitian ini menggunakan teknik penentuan responden yaitu dengan teknik sampling purposive dengan jumlah responden sebanyak 60 orang, namun yang dapat dijadikan responden sebanyak 47 orang saja. sisanya sebanyak 13 orang anggota kelompok tani Langgeng Mandiri dinyatakan tidak aktif dan tidak dapat ditemui. Data yang diperoleh dianalisis secara statistik deskriptif dan inferensia. Analisis statistik inferensia dilakukan dengan uji korelasi Rank Spearman. Hasil dari penelitian ini yaitu: 1) Gaya kepemimpinan yang sering diterapkan oleh ketua Kelompok Tani Langgeng Mandiri adalah gaya kepemimpinan partisipatif (rataan skor 2,62) sedangkan gaya kepemimpinan direktif jarang digunakan (rataan skor 2,23). 2) Faktor individu pemimpin mengarahkan gaya kepemimpinan dalam kelompok. Dari ketujuh faktor individu pemimpin, ketua kelompok dinilai sudah cakap dan luwes, serta tanggap dan terampil. Ketua kelompok juga memiliki rasa toleransi, rasa kesungguhan, keterarahan, keuletan, dan ketenangan yang cukup. Adapun Faktor kelompok yang mengarahkan gaya kepemimpinan adalah struktur kelompok, dan tujuan kelompok. 3) Efektivitas Kelompok Tani Langgeng Mandiri memiliki rata-rata skor tinggi. (2,50). Aspek perubahan perilaku petani, perubahan produktivitas, wawasan keanggotaan, moral kelompok, dan tingkat keberhasilan anggota memiliki rataan sedang. Rataan skor tertinggi adalah wawasan keanggotaan (2,58) dan rataan skor terendah adalah keberhasilan anggota dan moral kelompok (2.48). 4) Terdapat hubungan antara gaya kepemimpinan ketua kelompok dengan tercapinya efektivitas kelompok. Gaya kepemimpinan direktif memiliki hubungan yang sangat nyata dengan wawasan keanggotaan, keberhasilan anggota, dan berhubungannya nyata dengan perubahan perilaku anggota dibandingkan dengan gaya kepemimpinan yang lain. Saran yang dapat disampaikan yaitu: 1. Bagi Ketua Kelompok Tani Langgeng Mandiri agar dapat menerapkan gaya kepemimpinan partisipatif secara maksimal, karena gaya kepemimpinan tersebut dapat membuat Kelompok Tani Langgeng Mandiri lebih efektif, seperti mengadakan studi banding dengan kelompok tani lainnya, baik dalam kota ataupun diluar kota secara bergantian agar seluruh anggota dapat memiliki pengalaman yang sama, adapun yang harus mengikuti hanya pengurus dan ketua saja maka setelah itu harus segera disosialisasikan kepada anggota yang lain. 2. Bagi Kelompok Tani Langgeng Mandiri yang keberadaannya cukup lama dapat membuatan tujuan pencapaian setiap tahunnya agar lebih mudah dilaksanakan dan lebih terprogram dengan baik, seperti pada saat program peralihan pertanian organik yang sedang dilakukan, program yang dilakukan dapat berupa pengurangan pupuk kimia secara bertahap setiap 6-1 tahun. 6 bulan pertama mengurangi pupuk kimia sebanyak 30%, 6 bulan berikutnya 20% sampai terlepas dari pupuk kimia dan beralih menjadi pertenian organik 100%. Kemudian pangsa pasar, jika saat ini baru wilayah malang maka ditahun selanjutnya mulai masuk wilayah lainnya sampai seluruh Indonesia. sehingga kelompok tani Langgeng Mandiri memiliki program kerja yang terukur. 3. Bagi peneliti selanjutnya dapat meneliti imbas atau dampak dari kelompok tani lain terhadap efektifitas kelompok tani langgeng mandiri dan juga pengaruh kelompok tani Langgeng Mandiri terhadap kelompok tani lain,

English Abstract

One of the points listed in the agenda Nawacita is to realize economic independence by moving the strategic sectors of the domestic economy, with subagenda, the increasing of food sovereignty that one of its targets is one thousand (1000) Organic farming village. Development of organic farming thousand villages is in line with the program "go organic" Staged by the Ministry of Agriculture in 2010, where a thousand organic farming village opened a lot of employment opportunities and certainly a better opportunity for the Ministry of Agriculture to improve the land that farmers cultivate critical and independent. Considering the whole of inputs in organic farming are met by local wisdom. The basic principle in organic farming is not based on the end product alone, but rather the whole production process from cultivation to distribution, in accordance with the Indonesian National Standard (SNI) 6729: 2013 on Organic Farming Systems. To achieve the great goal of course must be initiated from a small group that organic farming farmer groups. The success of the program in a group of farmers in; i is not only supported by their members but the attitude by the attitude of the leaders in the lead members. So it is necessary to know what the leadership style adopted by the head of the group in carrying out its role as a farmer groups and its relation to the effectiveness of the group. The goal in this study were: 1) Describe what leadership style adopted by the chairman of the Independent Lasting Farmers Group, Pandanrejo, Bumiaji, Batu; 2) Identify the factors that drive the style of leadership in Langgeng Mandiri Farmers Group, Pandanrejo, Bumiaji, Batu; 3) Analyze the effectiveness of Lasting Mandiri Farmers Group, Pandanrejo Village, District Earth Aji, Batu; 4) analyze the relationship between the leadership style of the Chairman of the Independent effectiveness of Langgeng Mandiri Farmers Group, Pandanrejo, Bumiaji, Batu. This study uses qualitative and quantitative approach (mix-method), where the determination of research location determined with purposive method (a technique of determining the location of a deliberate study based on certain considerations). The choice of location is based on consideration of this study as follows: (1) Langgeng Mandiri Farmers Group is a group of farmers who are already incorporated, and already have here a relevant institutional experience and implementation of government programs. (2) Langgeng Mandiri Farmers Group into one of two groups of farmers who elected to certified organic farming (3) Langgeng Mandiri Farmers Group is one of the farmers' group that is active against a new innovation. As for the time research was conducted in NovemberDecember 2017 at farmer group of Langgeng Mandiri Pandanrejo, Bumiaji, Batu. This study used a technique to determine the respondents ie with purposive sampling technique with the number of respondents as many as 60 people, but can be used as the respondents as many as 47 people. the remaining 13 members of farmers Langgeng Mandiri declared inactive and can not be found. Data wereanalyzed by descriptive and inferential statistics. Inferential statistical analysis performed by the Spearman rank correlation test. The results of this research are: 1) The leadership style is often applied by the chairman of Langgeng Mandiri Farmers Group is a participatory leadership style (average score of 2.62) whereas directive leadership style is rarely used (average score of 2.23). 2) The individual factor leader directing style of leadership in the group. Of the seven individual factor leader, chairman of the group is considered to be capable and flexible, and responsive and skilled. The group leader also had a sense of tolerance, a sense of seriousness, tenacity and composure enough. The factor that directs the group's leadership style is the group's structure and objectives of the group. 3) The effectiveness of Langgeng Mandiri Farmers Group had an average score higher. (2.50). Aspects of farmers behavior changes, changes in productivity, insight membership, group morale, and the success rate of the average member has a medium. The average of the highest score is the insight membership (2.58) and the lowest score is the average and moral success of the group (2:48). 4) There is a relationship between leadership style head of the group with group effectiveness. Directive leadership style has a very real relationship with insight membership, the success of members, and a real disjunction with changes in members' behavior compared with other leadership styles. Suggestions can be submitted as follows: 1. For Langgeng Mandiri Chairman of Farmers Group in order to implement a participatory leadership style to the maximum, because the leadership style can make Langgeng Mandiri Farmers Group more effectively, such as conducting a comparative study with other farmer groups, both within the city and outside alternately city so that all members can have the same experience, as for who should follow only the board and the chairman only, after which it should be socialized to other members. 2. For Langgeng Mandiri Farmers Group whose existence long enough to make achievement goals each year to make it easier to implement, more programmed properly, as at the time of the transition program of organic farming is being done, the program carried out can be the reduction of chemical fertilizers gradually every 6 -1 year. The first 6 months reduces the chemical fertilizer by 30%, the next 6 months 20% up regardless of chemical fertilizers and turned into organic agriculture 100%. Then the market share, if now only poor area then the next year began to enter other areas until the whole of Indonesia. so that the farmer group Langgeng Mandiri has a measurable work program. 3. For further research can continue research related to the impact or the impact of other farmer groups on the effectiveness of independent and Langgeng Mandiri farmers group also influence farmer groups Langgeng Mandiri to other farmer groups,

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FP/2018/788/051810681
Uncontrolled Keywords: Kepemimpinan, Kelompok Tani, Pertanian Organik
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 658 General management > 658.4 Executive management > 658.409 Personal aspects of executive management > 658.409 2 Executive leadership
Divisions: Fakultas Pertanian > Sosial Ekonomi Pertanian
Depositing User: Nur Cholis
Date Deposited: 26 Nov 2018 07:16
Last Modified: 19 Oct 2021 05:38
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/13652
[thumbnail of HANA MUJANNADATUL HAQ.pdf]
Preview
Text
HANA MUJANNADATUL HAQ.pdf

Download (30MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item