Analisis Permasalahan Dan Model Solusi Keberlanjutan Pendidikan Anak Nelayan Di Kelurahan Brondong, Kecamatan Brondong, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur

IlanaFidinniMariaQibtiah (2016) Analisis Permasalahan Dan Model Solusi Keberlanjutan Pendidikan Anak Nelayan Di Kelurahan Brondong, Kecamatan Brondong, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Pendidikan merupakan salah satu faktor yang dapat digunakan untuk mengukur kualitas hidup manusia. Tingkat pendidikan yang rendah akan membatasi seseorang untuk masuk kedalam akses sumber daya ekonomi yang lebih baik sehingga cenderung mengakibatkan kemiskinan dan ketertinggalan. Pendidikan dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya adalah faktor keluarga. Latar belakang keluarga akan mempengaruhi karakter dan pendidikan anaknya. Masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana tingkat pendidikan keluarga nelayan di Kelurahan Brondong?, bagaimana kondisi sosial-ekonomi keluarga nelayan?, dan bagaimana persepsi orang tua dalam keberlanjutan pendidikan anak pada masyarakat nelayan Di Kelurahan Brondong?, pendidikan alternatif seperti apa yang perlu diterapkan untuk keberlanjutan pendidikan anak di lingkungan masyarakat nelayan?. Tujuan dalam penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui tingkat pendidikan keluarga nelayan, (2) untuk mengetahui kondisi sosial-ekonomi keluarga nelayan, (3) untuk mengetahui persepsi orang tua dalam keberlanjutan pendidikan anak pada masyarakat nelayan, (4) alternatif layanan pendidikan non-formal yang lebih sesuai dengan kondisi/situasi rumah tangga nelayan di Kelurahan Brondong Kecamatan Brondong Kabupaten Lamongan. Populasi dalam penelitian ini adalah nelayan yang memiliki anak usia sekolah mulai dari usia Sekolah Dasar sampai Sekolah Menengah Atas/ sederajat (umur 7-18 tahun) yang tinggal di Kelurahan Brondong. Jumlah populasi dalam penelitian ini tidak diketahui dengan pasti, sehingga dilakukan pengambilan sampel dengan cara non random, yaitu dengan menggunakan teknik snowball sampling atau teknik bola salju. Jumlah sampel yang diambil sebanyak 43 orang responden, baik sebagai nelayan ABK maupun nelayan pemilik yang memiliki anak usia sekolah (7-18 tahun). Selain responden juga dipilih sejumlah informan (kepala Kelurahan, kepala rukun nelayan, petugas TPI) untuk memperoleh gambaran umum mengenai kondisi sosial ekonomi di Kelurahan Brondong.Variabel dalam penelitian ini adalah tingkat pendidikan baik pendidikan formal maupun non formal; kondisi sosial-ekonomi meliputi umur kepala keluarga, jumlah anak, Jenis pekerjaan, pendapatan, kondisi rumah, pemilikan kekayaan, tabungan, dan persepsi orang tua dalam pendidikan anak meliputi persepsi nelayan terhadap keberlanjutan pendidikan anak, keberlanjutan pendidikan terhadap peluang kerja, tingkat pendidikan anak, penyebab anak putus sekolah, dan pendidikan alternatif yang sesuai dengan masyarakat nelayan. Metode pengumpulan data dengan metode survei, wawancara, dokumentasi, dan angket/kuesioner. Metode analisis data dianalisa secara kualitatif dan kuantitatif dengan langkah editing, coding, tabulasi. Hasil dari penelitian ini adalah tingkat pendidikan rata-rata nelayan adalah tamat SD, pendidikan istri nelayan rata-rata adalah tamat SMP. Berdasarkan pengklasifikasian Bambang (2011), tingkat pendidikan masyarakat nelayan di Kelurahan Brondong masuk dalam klasifikasi pendidikan rendah namun ada beberapa istri nelayan yang menempuh tingkat pendidikan sampai SMA. Pada pendidikan non formal, nelayan rata-rata tidak pernah mengikuti kursus. Kondisi sosial-ekonomi nelayan adalah sedang dengan rata- rata umur kepala keluarga berkisar antara 40 – 50 tahun dengan jumlah anggota keluarga 5 orang dengan 3 orang anak, Jenis pekerjaan didominasi oleh ABK sebanyak 65,1 %, Rata-rata lama melaut adalah 1-2 minggu, dan yaitu 10 hari untuk melaut dan 4 hari untuk beristirahat di darat dan persiapan melaut lagi. Tingkat pendapatan rata-rata adalah Rp. 1.250.000,- tergolong pendapatan rendah karena < UMK. Persepsi nelayan terhadap pentingnya keberlanjutan pendidikan anak rata-rata menyatakan bahwa pendidikan itu penting, rata-rata responden menyatakan bahwa keberlanjutan pendidikan berpengaruh terhadap peluang kerja, sehingga dapat disimpulkan bahwa persepsi orang tua terhadap pendidikan anak tergolong sedang. Untuk tingkat pendidikan anak tergolong dalam kriteria sedang. Terdapat beberapa alasan dari putusnya pendidikan anak-anak nelayan responden tersebut, beberapa diantaranya adalah kekurangan biaya, membantu orang tua bekerja, dan anak tidak menyukai kegiatan belajar mengajar di sekolah. Pendidikan alternatif yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat nelayan adalah PKBM (Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat). Kesimpulan dalam penelitian ini bahwa tingkat pendidikan nelayan adalah rendah yang akan berpengaruh terhadap kelanjutan pendidikan anak. Kondisi sosial-ekonomi nelayan Brondong rata-rata adalah sedang yang berpengaruh terhadap pendidikan anak untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi. Persepsi orang tua dalam pendidikan anak tergolong sedang yang berpengaruh terhadap kelancaran pendidikan dan keberhasilan anak. Jenis Pendidikan alternatif yang relevan adalah PKBM. Saran yang dapat diberikan berdasarkan hasil penelitian yaitu bagi lembaga PKBM perlu memberikan sosialisasi tentang perlunya pendirian PKBM, sedangkan untuk masyarakat diharapkan masyarakat lebih membuka diri dengan pengetahuan yang baru dan meningkatkan pengetahuan tentang pendidikan agar anak mereka dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, dan untuk orang tua sebaiknya meningkatkan pendapatannya dengan cara bekerja lebih giat lagi dan mencari pekerjaan tambahan/sampingan, melalui pelatihan-pelatihan yang ada, bagi pemerintah perlu mengadakan program penyuluhan tentang pendidikan melalui Program Wajib Belajar Sembilan Tahun, sehingga nelayan memiliki pandangan yang positif serta kesadaran yang tinggi akan pentingnya pendidikan bagi anak mereka. Diharapkan adanya pemberdayaan nelayan dan wanita nelayan agar dapat bekerja pada sektor lain seperti menjahit atau membuat kerajinan untuk membantu meningkatkan kesejahteraan sosial ekonomi mereka dan dapat membantu dalam pembiayaan pendidikan anaknya. Memberikan dukungan dengan memberikan beasiswa untuk anak-anak kurang mampu dan berprestasi untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi sebagai wujud pembangunan nasional.Kepada peneliti diperlukan penelitian lebih lanjut mengenai tingkat keberlanjutan pendidikan anak nelayan dengan menggunakan indikator yang tidak masuk dalam penelitian dan penelitian lebih lanjut mengenai jenis pendidikan alternatif lain yang relevan untuk anak nelayan yang mengalami putus sekolah.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FPR/2016/482/051608035
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 639 Hunting, fishing & conservation > 639.2 Commercial fishing, whaling, sealing
Divisions: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Sosial Ekonomi Agrobisnis Perikanan
Depositing User: Sugiantoro
Date Deposited: 04 Oct 2016 10:44
Last Modified: 20 Oct 2021 13:42
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/135192
[thumbnail of BAB_1_-_LAMPIRAN.pdf]
Preview
Text
BAB_1_-_LAMPIRAN.pdf

Download (3MB) | Preview
[thumbnail of COVER_-_DAFTAR_LAMPIRAN.pdf]
Preview
Text
COVER_-_DAFTAR_LAMPIRAN.pdf

Download (2MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item