Nurangga, EkoBagus (2016) Peluang Usaha di Kawasan Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Brondong, Kecamatan Brondong, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Pembangunan sektor perikanan yang bertujuan untuk menciptakan kesejahteraan masyarakat nelayan pada khususnya juga memberikan dampak secara menyeluruh terhadap pembangunan lainnya, untuk menunjang pengembangan dan pembangunan perikanan Indonesia. Keberadaan pelabuhan perikanan dimana salah satu konsepsi tujuan pembangunannya adalah sebagai pusat pertumbuhan, merupakan inti dari konsep wilayah penanaman modal yang memiliki nilai strategis secara menyeluruh. Sebagai konsekuensi perkembangannya, pusat pertumbuhan memiliki dampak ganda secara lintas sector, lintas wilayah dan lintas pelaku, sehingga dengan demikian perkembangan kawasan ini memiliki efek sentrifugal terhadap perkembangan wilayah sekitarnya secara keseluruhan yang pada gilirannya akan meningkatkan masyarakat khususnya nelayan. Skripsi ini dilaksanakan di Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Brondong, Kecamatan Brondong, Kabupaten Lamongan, Provinsi Jawa Timur mulai tanggal 14 Februari-14 Maret 2016. Tujuan dari Skripsi ini adalah 1) Mendeskripsikan profil Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Brondong, 2) Mengetahui peluang usaha dari kegiatan ekonomi yang ada di Kawasan Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Brondong, 3) Mengetahui strategi pengembangan usaha di Kawasan Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Brondong, dan 4) Menginventarisasi faktor pendukung dan penghambat dalam menciptakan peluang usaha di Kawasan Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Brondong . Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Sumber data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Data primer yang digunakan adalah data mengenai karakteristik responden yang diperoleh dari wawancara, kuisioner, observasi dan dokumentasi. Data sekunder yang digunakan adalah mengenai data keadaan umumb lokasi penelitian, data kependudukan, peta lokasi penelitian dan potensi usaha di Kawasan Pelabnuhan Perikanan Nusantara (PPN) Brondong dari Kantor PPN Brondong.analisis yang digunakan pada penelitian ini menggunakan analisis finansiil dan analisi SWOT. Berdasarkan hasil penelitian pada penangkapan ikan dengan menggunakan alat tangkap dogol > 1 hari didapatkan modal tetap Rp. 345.259.500,-, modal lancar Rp. 1.713.400.000,-, modal kerja permananen (FC) Rp. 800.198.900,-, modal kerja variabel (VC) Rp. 983.400.000,-, Penerimaan (TR) sebesar Rp. 14.055.621.420,-, keuntungan setelah dikurangi zakat sebesar Rp. 11.965.221.957,-, rentabilitas sebesar 670%, R/C Ratio 7,88 dan BEP Sales sebesar Rp. 860.428.924,- pada penangkapan ikan dengan menggunakan alat tangkap harian didapatkan modal tetap Rp. 345.259.500,-, modal lancar Rp. 2.492.500.000,-, modal kerja permananen (FC) Rp. 380.198.900,-, modal kerja variabel (VC) Rp. 2.182.500.000,-, Penerimaan (TR) sebesar Rp. 14.873.925.600,-, keuntungan setelah dikurangi zakat sebesar Rp. 12.003.446.032,-, rentabilitas sebesar 468%, R/C Ratio 5,8 dan BEP Sales sebesar Rp. 442.091.744,- vi pada penangkapan ikan dengan menggunakan alat tangkap Rawai didapatkan modal tetap Rp. 551.759.500,-,modal lancar Rp. 2.013.400.000,-, modal kerja permananen (FC) Rp. 842.998.900,-, modal kerja variabel (VC) Rp. 1.283.400.000,-, Penerimaan (TR) sebesar Rp. 24.672.115.500,-, keuntungan setelah dikurangi zakat sebesar Rp. 21.982.073.685,-, rentabilitas sebesar 1000%, R/C Ratio 11,6 dan BEP Sales sebesar Rp. 887.367.263,- pada usaha kapal pengangkut ikan didapatkan modal tetap Rp. 449.859.500,-, modal lancar Rp. 1.723.900.000,-, modal kerja permananen (FC) Rp. 821.348.900,-, modal kerja variabel (VC) Rp. 993.900.000,-, Penerimaan (TR) sebesar Rp. 45.976.687.500,-, keuntungan setelah dikurangi zakat sebesar Rp. 43.057.402.635,-, rentabilitas sebesar 2370%, R/C Ratio 25,3 dan BEP Sales sebesar Rp. 838.111.122,- pada usaha pembuatan surimi di UD. Anela didapatkan modal tetap Rp. 6.241.750.000,-, modal lancar Rp. 8.875.608.000,- modal kerja permananen (FC) Rp. 1.904.567.200,-, modal kerja variabel (VC) Rp. 7.603.608.000,-, Penerimaan (TR) sebesar Rp. 15.724.800.000,-, keuntungan setelah dikurangi zakat sebesar Rp. 6.061.209.180,-, rentabilitas sebesar 63,7%, R/C Ratio 1,65 , BEP Sales sebesar Rp. 860.4208.924,- dan BEP unit sebanyak 5.718 (Kg). Dari hasil matriks analisis Swot stategi (SO) 1) Memanfaatkan infrastrukturyang ada guna peningkatan ekonomi masyarakat pesisir Brondong dan 2) Ikut mengawal program pemerintah dalam hal penegakan hukum yang tegas di Perairan Indonesia. Untuk Strategi (WO) 1) Meningkatkan peran aktif masyarakat dalam hal perkembngan ekonomi di Kawasan PPN Brondong dan 2) Meningkatkan tingkat higienitas produk yang dihasilkan dari PPN Brondong. Untuk strategi (ST) 1) Peran serta pemerintah pusat sangat dibutuhkan oleh nelayan PPN Brondong, khususnya dalam hal peningkatan investasi yang mendorong terciptanya ekonomi kreatif pada masyarakat pesisir Brondong. Dan untuk strategi (WT) 1) Para pelaku usaha di Kawasan PPN Brondong turut serta menjaga kebersihan dan higienitas produk yang dihasilkan, agar bisa menarik investor untuk bisa berinvestasi di Kawasan PPN Brondong yang diharapkan bisa meningkatkan perekonomian masyarakat pesisir Brondong Sedangkan faktor-faktor yang pendukung peluang usaha di Kawasan PelabuhanPerikanan Nusantara (PPN) Brondong ialah 1) Sudah mulai digunakannya hasil dari proyek pengembangan Pelabuhan baru terhitung mulai tanggal 15 Maret 2016 yang diharapkan bisa meningkatykan produktivitas nelayan di Kawasan Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Brondong dan 2) Dijadikannya Kabupaten Lamongan sebagai Kawasan Minapolitan. Sementara itu untuk faktor penghambatnya ialah 1) Kurangnya kesadaran masyarakat nelayan akan pentingnya menjaga kebersihan di areal tempat Pelelangan ikan. 2) Pusat Pemasaran dan Distribusi Ikan ( PPDI ) sudah dioperasionalkan, tapi masih belum optimal karena beberapa fasilitas operasional baru dioperasionalkan pada pertengahan Maret 2016. 3) Kolam pelabuhan dan alur pelayaran menuju pelabuhan masih terlalu dangkal sehingga kapal besar > 30 GT tidak bisa masuk. 4) Kurangnya peran dari sektor perbankan kepada nelayan untuk memberikan pinjaman modal. 5) Masih banyak dijumpai sistem pelelangan ikan yang justru merugikan nelayan di Kawasan Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Brondong. 6) Stock BBM bersubsidi yang ada di kawassan PPN Brondong tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan nelayan untuk melaut setiap bulannya.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FPR/2016/389/051606505 |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 639 Hunting, fishing & conservation > 639.2 Commercial fishing, whaling, sealing |
Divisions: | Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Sosial Ekonomi Agrobisnis Perikanan |
Depositing User: | Indah Nurul Afifah |
Date Deposited: | 28 Jul 2016 14:52 |
Last Modified: | 20 Oct 2021 12:18 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/135086 |
Preview |
Text
COVER_SKRIPSI.pdf Download (1MB) | Preview |
Preview |
Text
BAB_I_-_VI.pdf Download (6MB) | Preview |
Preview |
Text
RINGKASAN_fix.pdf Download (1MB) | Preview |
Actions (login required)
View Item |