Kekuatan Bargaining Position Antar Lembaga Pemasaran Ikan Lele (Clarias Gariepenus) Di Pasar Kobong, Kota Semarang, Jawa Tengah

Pratama, RiskyArga (2016) Kekuatan Bargaining Position Antar Lembaga Pemasaran Ikan Lele (Clarias Gariepenus) Di Pasar Kobong, Kota Semarang, Jawa Tengah. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Indonesia memiliki posisi sebagai produsen hasil perikanan sekaligus juga konsumen produk perikanan dunia. Posisi Indonesia sebagai negara konsumen yang cukup besar dengan penduduk saat ini sekitar 240 juta orang merupakan pasar potensial bagi berbagai produk dunia termasuk produk perikanan. Untuk itu, produk perikanan nasional harus diterima menjadi tuan di negeri sendiri sekaligus sebagai dasar untuk masuk dan berkembang di pasar negara lain. Peran pemerintah sangat berpengaruh dalam upaya peningkatan pada usaha sektor perikanan. Salah satu strateginya yaitu dengan adanya kebijakan industrialisasi supaya kecenderungan daya tarik mulai dari bagian hulu (Pembudidaya) hingga hilir (Pengolahan, dan pemasaran) itu besar. Oleh karena itu untuk meningkatkan kualitas barang yang bagus harus memprioritaskan. Pertama meningkatkan produksi perikanan budidaya melalui berbagai program, antara lain yaitu pengadaan benih, saprokan, dan program bantuan (PUMP), Kedua meningkatkan produksi perikanan budidaya, Ketiga meningkatkan produksi olahan yang mempunyai nilai tambah melalui peningkatan kapasitas UKM, dan Keempat mendukung industrialisasi pengolahan pengembangan industri yang berkaitan. Rumusan masalah dalam penelitian kali ini adalah: 1) Lembaga pemasaran apa saja yang terkait dengan proses pemasaran ikan lele (Clarias Gariepenus) di pasar Kobong, Kota Semarang, Jawa Tengah, 2) Bagaimana pola saluran pemasaran ikan lele (Clarias Gariepenus) di pasar Kobong, Kota Semarang, Jawa Tengah, 3) Berapa margin pemasaran dan farmer’s Shareikan lele (Clarias Gariepenus) di pasar Kobong, Kota Semarang, Jawa Tengah, dan ke-4) Bagaimana Bargaining Position (Tawar Menawar) antar lembaga pemasaranikan lele (Clarias Gariepenus) di pasar Kobong, Kota Semarang, Jawa Tengah. Tujuan dari penelitian kali ini adalah: 1) Lembaga pemasaran ikan lele yang ada di pasar Kobong, Kota Semarang, Jawa Tengah, 2) Pola saluran pemasaran ikan lele di pasar Kobong, Kota Semarang, Jawa Tengah, 3) Margin pemasaran dan farmer’s share dari masing-masing saluran pemasaran ikan lele dipasar Kobong, Kota Semarang, Jawa Tengah, dan ke-4) Posisi tawar menawar (bargaining posistion) antar lembaga pemasaran ikan lele di pasar Kobong, Kota Semarang, Jawa Tengah. Metode penelitian ini menggunakan metode deskriptif, tujuannya untuk melakukan pengembangan dengan mendeskripsikan secara langsung fakta-fakta yang terjadi di lapangan berkaitan dengan tawar menawar disetiap kompomen pemasaran ikan lele (Clarias gariepenus) di pasar Kobong, Kota Semarang, Jawa Tengah. sampel merupakan bagian dari populasi yang terdiri dari beberapa anggota yang terpilih. Adapun sampel yang dipilih oleh peneliti yaitu petani dari daerah Kabupaten Tulungagung dan Trenggalek, Pedagang Perantara/Distributor “UD KD Indah”, pedagang besar/agen “UD Tirto Sari”, Salah Satu pedagang pengecer, dan salah satu konsumen tingkat akhir. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan, maka dapat diperoleh beberapa kesimpulan yaitu sebagai berikut: 1. Lembaga pemasaran yang terkait dengan proses pemasaran ikan lele (Clarias Gariepenus) di pasar Kobong, Kota Semarang, Jawa Tengah adalah pembudidaya, distributor, pedagang agen dan pedagang eceran. 2. Terdapat empat saluran pemasaran ikan lele yang digunakan dalam pasar Kobong Kota Semarang Jawa Tengah yaitu saluran pemasaran 1 (Pembudidaya – distributor - pedagang luar pasar (agen) – pedagang pengecer – konsumen); saluran pemasaran 2 (Pembudidaya – distributor – pedagang pengecer – konsumen); saluran pemasaran 3 (pembudidaya – distributor konsumen); dan saluran pemasaran 4 (Pembudidaya – distributor – Agen dalam pasar – konsumen). 3. Margin pemasaran terbesar pada beberapa saluran pemasaran dan yang dilakukan peneliti adalah pada distributor dengan nilai berturut-turut pada saluran I, II, III, IV 15%, 23%, 30%, 15%. Selanjutnya untuk nilai farmer’s share terendah ada pada saluran 3 sebesar 30% lebih kecil daripada saluran 1, 2, 4 yaitu sebesar 40%, 35,5%, 35%. Walaupun farmer’s share pada saluran 3 rendah disimpulkan bahwa tingkat pemasaran ikan yang melalui berbagai lembaga pemasaran masih cukup efisien karena farmer’s sharenya masih sama dari margin pemasaran yaitu 30%. 4. Bargaining Position terbesar berada pada distributor dibandingkan dengan lembaga-lembaga pemsaran yang lain. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, pertama karena distributor lebih mengetahui informasi pasar dibandingkan dengan pembudidaya. Kedua, jumlah pembudidaya yang lebih banyak dibandingkan dengan distributor menjadikan distributor sebagai price maker dan pembudidaya sebagai price taker. Implikasi penelitian dalam penelitian ini dapat dilihat dari dua aspek, yaitu perbandingan bargaining position antar lembaga pemasaran yang pembudidayanya berasal dari luar kota, dan implikasi berdasarkan modal sosial. Dalam hal ini barganing position pembudidaya lokal lebih besar dari pada pembudidaya luar daerah karena adanya biaya tambahan seperti transportasi dan biaya perawatan selama di perjalanan. Kemudian untuk tidak hanya faktor ekonomi saya yang dapat mempengaruhi harga, tetapi modal sosial seperti kedekatan dan hubungan yang baik juga mampu memangkas harga yang pemasaran yang ditawarkan.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FPR/2016/1007/051700226
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 639 Hunting, fishing & conservation > 639.2 Commercial fishing, whaling, sealing
Divisions: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Sosial Ekonomi Agrobisnis Perikanan
Depositing User: Kustati
Date Deposited: 20 Jan 2017 10:07
Last Modified: 19 Oct 2021 22:47
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/134735
[thumbnail of ARTIKEL.pdf]
Preview
Text
ARTIKEL.pdf

Download (2MB) | Preview
[thumbnail of PKM.pdf]
Preview
Text
PKM.pdf

Download (6MB) | Preview
[thumbnail of SKRIPSI.pdf]
Preview
Text
SKRIPSI.pdf

Download (3MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item