Isolasi Dan Karakterisasi Bakteri Termofilik Isolat A1 Dan S1 Dari Air Lumpur Dan Sedimen Padat Lapindo Sidoarjo

Puspitasari, AsthervinaWidyastami (2014) Isolasi Dan Karakterisasi Bakteri Termofilik Isolat A1 Dan S1 Dari Air Lumpur Dan Sedimen Padat Lapindo Sidoarjo. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Luapan lumpur panas Lapindo terletak di Kabupaten Sidoarjo, Provinsi Jawa Timur. Peristiwa geologi ini terjadi di lokasi pengeboran minyak milik Lapindo Brantas Inc. Meluapnya lumpur panas Lapindo hingga saat ini belum dapat dihentikan dan aliran lumpur Lapindo Sidoarjo kini dialirkan langsung ke sungai porong. Meluapnya lumpur Lapindo diduga terdapat bakteri termofil yang mampu hidup di kondisi lingkungan ekstrim lumpur lapindo, dimana bakteri termofil mampu menghasilkan enzim termostabil yang dapat dimanfaatkan kedalam industri pengolahan produk perikanan yang dalam prosesnya menggunakan suhu tinggi. Bakteri termofil mampu hidup secara optimal di atas suhu 45oC, dengan struktur protein penyusun enzim yang tetap stabil atau tidak terdenaturasi oleh panas. Mikroorganisma ini sendiri tidak hanya bersifat toleran terhadap suhu lingkungannya yang bersifat ekstrim tetapi juga mampu untuk bertahan hidup dan berkembangbiak pada kondisi suhu yang ekstrim tersebut (Brock, 1986). Termostabil umumnya dihubungkan dengan sifat alami dari enzim dan sumber penghasil enzim. Enzim termostabil sering dikenal dengan sebutan termozim merupakan enzim yang dihasilkan oleh mikroorganisme termofilik. Enzim ini tidak mengalami denaturasi akibat naiknya suhu lingkungan dan menunjukkan aktivitas optimum pada suhu tinggi (6-1200C) (Wiryawan, 2011). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik isolat bakteri A1 dan S1 yang diisolasi dari Lumpur Lapindo Sidoarjo baik secara morfologi maupun sifat biokimianya, dan untuk menduga jenis spesies bakteri dominan (A1 dan S1) yang mampu hidup pada kondisi air dan sedimen Lumpur Lapindo Sidoarjo dengan menggunakan uji biokimia (microbact identification kits) dan dibandingkan dengan uji 16S rDNA yang dilakukan oleh Prof. Ir. Sukoso, M.Sc., Ph.D dan sebagai informasi awal untuk mengetahui peranan bakteri termofilik terhadap pengolahan produk perikanan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa isolat A1 dan S1 termasuk kedalam kelompok bakteri termofilik karena mampu tumbuh pada suhu lebih dari 45oC dan diketahui memiliki enzim termostabil yang tidak mudah terdenaturasi pada suhu tinggi, dapat dimanfaatkan dalam pengolahan produk perikanan seperti pembuatan kitin dan kitosan. Pada Isolat A1 diketahui jenis spesies bakteri dengan nama Marinobacter lutaoensis yang diperoleh berdasarkan hasil uji 16S rDNA yang dilakukan oleh Prof. Ir. Sukoso M.Sc, Ph.D dan memiliki sifat biokimia serupa dengan Enterobacter gergoviae dengan ketepatan 88,58% yang mengacu pada pedoman identifikasi bakteri (Bergey’s Manual Determinative Bacteriology) serta memiliki morfologi koloni berbentuk bulat, berwarna putih tipis, memiliki tepi yang rata dan berelevasi datar, lalu morfologi sel nya berbentuk basil dan gram negatif, mampu hidup pada kondisi lingkungan lumpur Lapindo Sidoarjo yang memiliki suhu 45oC; pH 7,8 dan memiliki kadar salinitas sebesar 30 ppt atau dikategorikan dalam air payau dengan keasinan yang tinggi, dan beberapa kandungan logam berat yaitu Pb, Hg, Cu, Fe, Zn, Cr, Cd, Ni, Mn, Au dengan kadar tertinggi adalah logam Mn, sebesar 39,16 ppm dan tidak ditemukan kandungan logam Cd atau nihil. Pada isolat S1 diketahui jenis spesies bakteri dengan nama Marinobacter hydrocarbonoclasticus yang diperoleh berdasarkan hasil uji 16S rDNA yang dilakukan oleh Prof. Ir. Sukoso M.Sc, Ph.D dan memiliki sifat biokimia serupa dengan Klebsiella rhinoscleromatis dengan ketepatan 88,67% yang mengacu pada pedoman identifikasi bakteri (Bergey’s Manual Determinative Bacteriology) serta memiliki morfologi koloni berbentuk bulat, berwarna kuning keputihan, memiliki tepi yang rata berlapis dan berelevasi timbul, lalu morfologi sel nya berbentuk basil dan gram negatif, mampu hidup pada kondisi lingkungan lumpur Lapindo Sidoarjo yang memiliki suhu 48oC; pH 7,5 dan beberapa kandungan logam berat yaitu Pb, Hg, Cu, Fe, Zn, Cr, Cd, Ni, Mn, Au dengan kadar tertinggi adalah logam Mn sebesar 528 ppm, dan terendah adalah kandungan logam Cd sebesar 0,03 ppm. Berdasarkan penelitian ini, saran yang dapat diberikan adalah sebaiknya perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui karakteristik bakteri dengan lebih terperinci sehingga informasi yang didapat lebih lengkap dan dapat dilakukan penanganan ataupun pemanfaatan mengenai jenis bakteri tersebut khususnya dibidang pengolahan produk perikanan yang menggunakan suhu tinggi.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FPR/2014/52/051401683
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 639 Hunting, fishing & conservation > 639.2 Commercial fishing, whaling, sealing
Divisions: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Teknologi Hasil Perikanan
Depositing User: Hasbi
Date Deposited: 07 Mar 2014 08:44
Last Modified: 22 Oct 2021 03:51
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/133857
[thumbnail of LAPORAN_SKRIPSI.pdf]
Preview
Text
LAPORAN_SKRIPSI.pdf

Download (4MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item