Bunaya, Adam Wahyu (2016) Karakteristik Sosial Ekonomi Konsumen Cuka Apel (Studi Kasus Di Kota Batu Jawa Timur. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Apel Salah Satu Buah Yang Banyak Dikonsumsi Di Indonesia. Berdasarkan Badan Pusat Statistik (Bps) Dalam Widyawati 2012, Rata-Rata Konsumsi Buah Apel Di Indonesia Mencapai L,L Kg Perkapita Pertahun. Apel Mengandung Quercetin Dalam Jumlah Tinggi. Dalam 100 Gram Buah Apel, Terkandung Sekitar 4,42 Mg Aglikon Quercetin Dan 13,2 Mg Glikosida Quercetin. Kandungan Quercetin Ini Bervariasi Tiap Buahnya Dipengaruhi Oleh Perbedaan Varietas, Nutrisi Tanaman Yang Dipakai, Kondisi Pertumbuhan, Proses Pengolahan, Dan Penyimpanan. Apel Merupakan Komoditas Utama Paling Terkenal Di Kota Batu Atau Bisa Dikatakan Sebagai Buah Khas Kota Tersebut Yang Memiliki Ciri Khas Dan Dapat Membawa Nama Kota Batu Sebagai “Kota Apel”. Hal Ini Disebabkan Karena Apel Dapat Dibudidayakan Dan Berhasil Dikembangkan Di Daerah Batu Dan Sekitarnya. Apel Yang Rasanya Manis, Agak Asam, Dan Renyah Ini Digemari Dan Disukai Konsumen Diberbagai Kalangan, Sehingga Permintaan Apel Ini Semakin Meningkat Baik Dari Malang Sendiri, Surabaya, Dan Semua Wilayah Di Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Dki Jakarta Bahkan Tersebar Diberbagai Propinsi Di Indonesia. Kota Malang, Merupakan Pusat Budidaya Buah Apel (Batu Dan Poncokusumo). Apel (Malus Sylvestris Mill) Malang Terdapat Dalam Berbagai Varietas Unggulan Yang Memiliki Karakteristik Dan Kekhasan Tersendiri Seperti Rome Beauty, Manalagi, Anna, Dan Wangling. Dari Keempat Varietas Unggulan Tersebut, Apel Rome Beauty Dan Manalagi Merupakan Yang Paling Populer Dan Banyak Terlihat Dijual Di Swalayan. Tetapi Kepopuleran Dua Varietas Apel Tersebut Tergantikan Seiring Dengan Banyaknya Apel Impor Yang Masuk Ke Indonesia. Harga Apel Impor Yang Relatif Lebih Murah Menyebabkan Apel Lokal Tidak Mampu Bersaing Di Pasaran Sehingga Produsen Apel Di Indonesia Memikirkan Bagaimana Caranya Membuat Produk Yang Berbahan Baku Apel, Seperti Kripik Apel, Jenang Apel, Sari Apel, Dan Cuka Apel. Di Antara Produk Tersebut, Cuka Apel Merupakan Salah Satu Olahan Yang Cukup Populer Saat Ini. Cuka Apel Merupakan Produk Herbal Yang Terbuat Dari Buah Apel Yang Difermentasi Dengan Beberapa Bahan Alami Atau Kimia Dasar. Salah Satu Merk Cuka Apel Yang Cukup Terkenal Di Masyarakat Indonesia Adalah Tahesta Yang Telah Berproduksi Membuat Cuka Apel Sejak 2001 (Tahesta, 2016). Prospek Industri Usaha Cuka Apel Dinilai Baik Dan Layak Untuk Dikembangkan Karena Potensi Pasar Yang Mendukung, Dilihat Dari Khasiat Cuka Apel Yang Begitu Banyak Seperti Penekan Nafsu Makan Dan Penurun Berat Badan Atau Sebagai Obat Diet Dimana Khasiat Tersebut Merupakan Alasan Utama Konsumen Menggunakan Produk Tersebut. Dengan Adanya Cuka Apel Ini Dapat Meningkatkan Pendapatan, Memberikan Lapangan Kerja Serta Dapat Membuktikan Bahwa Kualitas Masyarakat Semakin Maju Dan Berkembang. Tujuan Penelitian Ini Untuk : (1) Mendeskripsikan Perilaku Pembelian Cuka Apel, (2) Dan Mengetahui Karakteristik Sosial Ekonomi Cuka Apel. Pemilihan Tempat Dilakukan Sengaja Dengan Mempertimbangkan Di Kota Batu, Jawa Timur Terdapat Banyak Produk Olahan Apel, Terutama Produk Cuka Apel. Penelitian Dilakukan Pada Bulan Mei 2016. Metode Penentuan Sampel Pada Penelitian Ini Adalah Accidental Sampling. Pengolahan Data Menggunakan Analisis Deskriptif Untuk Mendeskripsikan Proses Pengambilan Keputusan Dalam Pembelian Cuka Apel Oleh Responden. Selain Itu Digunakan Juga Cross Tabulation (Tabulasi Silang) Untuk Melihat Hubungan Antara Fenomena Yang Diteliti. Hasil Analisis Deskriptif Perilaku Konsumen Cuka Apel Menganggap Konsumsi Cuka Apel Penting Karena Sebagai Kebutuhan Kesehatan. Konsumen Mendapatkan Informasi Mengenai Cuka Apel Dari Keluarga. Konsumen Membeli Cuka Satu Kali Setiap Bulannya Baik Untuk Konsumsi Sendiri Maupun Konsumsi Keluarga. Responden Telah Mengkonsumsi Cuka Apel Selama Lebih Dari 1 Hingga 6 Bulan Dan Digunakan Sebagai Obat Kesehatan. Karakteristik Konsumen Cuka Apel Sebagian Besar Perempuan, Dengan Tingkat Usia Antara 20 Hingga 47 Tahun Dimana Pada Rentang Usia Tersebut Termasuk Usia Muda Dan Memiliki Kebutuhan Akan Kesehatan. Konsumen Cuka Apel Memiliki Pendidikan Tinggi Yaitu Sarjana Dimana Pendidikan Tinggi Juga Lebih Memiliki Pengetahuan Luas Dan Lebih Mudah Untuk Mencari Informasi. Konsumen Cuka Apel Memiliki Pendapatan Rp 10.000.000,00 Atau Lebih Per Bulannya. Konsumen Cuka Apel Perempuan Merupakan Ibu Rumah Tangga Yang Memiliki Kegiatan Mengurus Urusan Rumah Seperti Memasak. Saran Yang Dapat Diberikan Berdasarkan Hasil Penelitian Ini Antara Lain : (1) Produsen Atau Penjual Sebaiknya Dapat Melihat Dan Memahami Berbagai Bentuk Perilaku Konsumen Sehingga Dapat Melakukan Perencanaan Pemasaran Yang Sesuai Dengan Segmentasi Pasar, (2) Produsen Cuka Apel Sebaiknya Harus Lebih Giat Dalam Kegiatan Promosi Produk Cuka Apel.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FP/2016/871/051611912 |
Subjects: | 300 Social sciences > 338 Production > 338.1 Agriculture |
Divisions: | Fakultas Pertanian > Sosial Ekonomi Pertanian |
Depositing User: | Budi Wahyono Wahyono |
Date Deposited: | 25 Nov 2016 15:29 |
Last Modified: | 14 Feb 2022 04:09 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/131870 |
Preview |
Text
1-COVER.pdf Download (1MB) | Preview |
Preview |
Text
2._Skripsi.pdf Download (2MB) | Preview |
Preview |
Text
2-COVER_KEDUA.pdf Download (1MB) | Preview |
Preview |
Text
3-LEMBAR_PERSETUJUAN_PUBLIKASI.pdf Download (1MB) | Preview |
Preview |
Text
4-ISI.pdf Download (1MB) | Preview |
Preview |
Text
3._Ringkasan.pdf Download (1MB) | Preview |
Preview |
Text
1._Cover,_Persetujuan_dan_Pengesahan,_Pernyataan,_Riwayat_Hidup,_dan_Peruntukan.pdf Download (1MB) | Preview |
Actions (login required)
![]() |
View Item |