Analisis Kelayakan Teknis Dan Moral Calon Mitra Pada Kemitraan Usahatani Di Kawasan Agroekosistem Dataran Tinggi Bromo (Studi : Desa Ngadas, Desa Ngadisari Dan Desa Wonokitri

Mustafida, Muddah (2015) Analisis Kelayakan Teknis Dan Moral Calon Mitra Pada Kemitraan Usahatani Di Kawasan Agroekosistem Dataran Tinggi Bromo (Studi : Desa Ngadas, Desa Ngadisari Dan Desa Wonokitri. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Pertanian Merupakan Salah Satu Sektor Ekonomi Di Indonesia. Data Badan Pusat Statistik (2013), Menunjukkan Penggunaan Lahan Pada Tahun 2013 Untuk Budidaya Tanaman Pangan Komoditas Padi Sebesar 13.835.252 Ha, Komoditas Jagung Sebesar 3.821.504 Ha, Dan Komoditas Ubi Kayu Sebesar 1.065.752 Ha. Disamping Itu Dalam Pemenuhan Kebutuhan Produk Sayur- Sayuran, Didukung Dengan Penggunaan Luas Lahan Panen Komoditas Kentang Sebesar 70.187 Ha, Luas Area Panen Kentang Sebesar 11.688 Ha Berada Di Jawa Timur, Untuk Areal Panen Kubis Di Indonesia Seluas 65.248 Ha, 13,4 Persen Dari Areal Panen Kubis Tersebut Seluas 8.793 Ha Berada Di Kawasan Jawa Timur, Dan Areal Panen Komoditas Bawang Daun Di Indonesia Seluas 54.264 Ha, Luas Areal 9.318 Ha Berada Di Kawasan Jawa Timur. Skala Usaha Kecil, Modal Terbatas Dan Teknologi Masih Menjadi Ciri Dan Kendala Kegiatan Pertanian Indonesia. Untuk Mengatasi Kendala Dalam Kegiatan Usaha Ini Dengan Pelaksanaan Kerja Sama Kemitraan, Yang Mana Tujuan Kemitraan Yaitu Meningkatkan Pendapatan Usaha Kecil Dan Masyarakat, Meningkatkan Perolehan Nilai Tambah Bagi Pelaku Kemitraan, Dan Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi Pedesaan. Kegiatan Ekonomi Agroekosistem Di Dataran Tinggi Bromo Utamanya Adalah Kegiatan Pertanian Dan Peternakan. Pelaksanaan Usahatani Dan Peternakan Di Lokasi Penelitian Terjalin Pola Kemitraan. Pola Kemitraan Yang Ada Di Daerah Lokasi Penelitian Umumnya Terjalin Antar Petani Atau Kemitraan Bersifat Horizontal. Kemitraan Merupakan Salah Satu Alat Pembangunan Ekonomi Pertanian Di Pedesaan, Sehingga Perlu Penilaian Kelayakan Teknis Dan Moral Calon Mitra Untuk Menunjang Pelaksanaan Kemitraan Itu Sendiri. Pelaksanaan Kemitraan Perlu Menentukkan Indikator Kelayakan Teknis Calon Mitra, Karena Indikator Ini Merupakan Perangkat Teknis Yang Harus Dimiliki Baik Pengusaha Pemilik Modal Dan Anggota Mitra Dalam Kemitraan, Sebagai Penunjang Serta Jaminan Kesuksesan Berjalannya Kerjasama Kemitraan. Faktor Individu Petani Dalam Pengambilan Keputusan Yang Menunjang Kelayakan Teknis Dalam Berusahatani Adalah Usia Petani, Tingkat Pendidikan, Jumlah Tanggungan Keluarga, Pengalaman Usahatani Dan Luas Lahan Yang Dimiliki Individu Petani. Penentuan Indikator Kelayakan Moral Calon Mitra Perlu Disusun. Hal Ini Dilakukan Untuk Menghindari Terjadinya Penyimpangan Perilaku Moral (Moral Hazard) Mitra Selama Proses Kerjasama Berlangsung. Moral Hazard Merupakan Perilaku Tidak Jujur Dalam Memberikan Informasi Kepada Pihak Lain Dalam Proses Pembuatan Kontrak Kerjasama, Demi Untuk Memenuhi Keuntungan Pribadinya. Berdasarkan Pentingnya Penentuan Indikator Kelayakan Teknis Dan Moral Tersebut, Maka Dalam Penelitian Ini Memiliki Tujuan : (A) Mendeskripsikan Pola Kemitraan Di Desa Ngadas, Ngadisari, Dan Wonokitri Kawasan Agroekosistem Dataran Tinggi Bromo. (B) Mendeskripsikan Indikator Kelayakan Teknis Kemitraan Di Desa Ngadas, Ngadisari, Dan Wonokitri Kawasan Agroekosistem Dataran Tinggi Bromo. (C) Mendeskripsikan Indikator Kelayakan Moral Kemitraan Di Desa Ngadas, Ngadisari, Dan Wonokitri Kawasan Agroekosistem Dataran Tinggi Bromo. Untuk Memperoleh Hasil Tujuan Penelitian Tersebut Maka Metode Pengolahan Data Untuk Mencapai Tujuan Pertama Dengan Analisis Deskriptif Kualitatif, Untuk Tujuan Kedua Dan Ketiga Menggunakan Analisis Kuantitatif Dengan Menskoring Data Kualitatif Hasil Wawancara Untuk Memberikan Nilai Pada Indikator Yang Digunakan. Berdasarkan Penelitian Di Kawasan Dataran Tinggi Bromo Diperoleh Informasi Pola Kemitraan Antara Petani Pemilik Modal Dengan Petani Penerima Modal Yaitu Sistem Kerjasama Bagi Hasil “Maro” Dan “Mertelu”. Hasil Analisis Kelayakan Teknis Rata- Rata: Jumlah Angkatan Kerja Dalam Keluarga Dengan Nilai Skor 1,69 Dari Nilai Skor Tertinggi 3 Tergolong Dalam Kategori Cukup Penting. Hal Ini Dipengaruhi Oleh Ketersediaan Jumlah Tenaga Kerja Pengelola Usahatani Terbatas. Faktor Kesesuaian Lahan, Luas Lahan, Kepemilikan Sarana Pertanian Sederhana, Kepemilikan Sarana Pertanian Modern, Pengalaman Kerjasama Mitra Dan Keahlian Usahatani Tergolong Dalam Kategori Kurang Penting Sebagai Pertimbangan Pelaksanaan Kemitraan. Hal Ini Dipengaruhi Oleh Tujuan Pelaksanaan Kerjasama Adalah Membantu Sesama Petani Dalam Satu Kawasan Desa, Sesuai Kebijakan Pemerintah Desa Setempat Untuk Menghindari Penguasaan Lahan Desa Oleh Orang Diluar Desa Atau Pihak Asing. Indikator Kelayakan Moral Dalam Pelaksanaan Kemitraan Sistem Kerjasama Bagi Hasil Dalam Kategori Sangat Penting Dengan Nilai 78,81 Persen, Dengan Skor Rata- Rata 11,82. Persepsi Sangat Penting Pada Indikator Kelayakan Moral Dalam Pelaksanaan Kemitraan Sistem Kerjasama Bagi Hasil Ini Karena Dalam Pelaksanaan Kerjasama Bertujuan Untuk Membantu Kerabat Atau Tetangga Yang Membutuhkan Modal Usahataninya, Sehingga Petani Responden Menilai Bahwa Moral Jujur, Tanggung Jawab, Rajin, Tekun Dan Disiplin Sebagai Landasan Dasar Dalam Penentuan Kesepakatan Kemitraan. Saran Dari Penelitian Ini Adalah Perlunya Dukungan Dan Pengawasan Dari Pemerintah Setempat, Untuk Menjaga Tradisi Kerjasama Pola Tradisional Antar Petani Ini, Karena Pola Kemitraan Ini Merupakan Modal Sosial Dalam Pembangunan Ekonomi Desa, Sehingga Dapat Menciptakan Kemandirian Ekonomi Desa. Dalam Rangka Menjalin Kerjasama Bagi Calon Mitra Sebagai : (A) Petani Pemilik Modal Tenaga Kerja Perlu Memenuhi Syarat Standar Jumlah Tenaga Kerja Dalam Keluarga Pelaksanaan Kerjasama Dengan Petani Pemilik Modal Biaya Usahatani Kawasan Dataran Tinggi Bromo. (B) Petani Pemilik Modal Biaya Usahatani Memberikan Jaminan, Mampu Menyediakan Seluruh Biaya Atau Sebagian Sesuai Kesepakatan Selama Melaksanakan Kerjasama. Dalam Rangka Mencapai Kesuksesan Pelaksanaan Kemitraan Antar Petani Sebagai Pemilik Modal Biaya Dan Pemilik Modal Tenaga Kerja Perlu Mempertimbangkan Indikator Kelayakan Moral Yang Utama Adalah Moral Jujur, Selanjutnya Adalah Moral Tanggung Jawab, Rajin, Tekun Dan Disiplin Calon Mitra.

English Abstract

Agricultural Is One Of Kind Economic Activity In Indonesia. Agricultural Resource Is Supported By Land Area And Climte. Badan Pusat Statistik (2013), Shows The Use Of Land In 2013 For The Cultivation Of Food Crops Amounted To 13,835,252 Ha Of Paddy, Maize Amounted To 3,821,504 Ha, And Amounted To 1,065,752 Ha Of Cassava Commodities. Besides, In Fulfillment Of Vegetable Products, Supported By The Use Of Crop Land Area Of 70.187 Ha Potato, Potato Harvest Area Of 11.688 Ha Located In East Java, For Cabbage Crop Acreage In Indonesia Covering 65 248 Ha, 13.4 Percent Of The Area Cabbage Harvest Area In Indonesia Amount Of 8.793 Ha In The Area Of East Java, And Scallion Commodity Crop Acreage In Indonesia Covering 54 264 Ha, The Total Area Of 9,318 Ha Located In The Area Of East Java. Small Scale, Limited Capital And Technology Is Still The Characteristics And Constraints Of Agricultural Activities In Indonesia. In Overcoming This Obstacle In Business Activities, It’s Can Be Solved By The Implementation Of A Partnership, Which Is The Purpose Of Partnership Is To Improve The Small Income In Communities, Increasing Added Value For Actors Acquisition Partnerships, And Improve Rural Economic Growth. Economic Activity In The Highlands Bromo Agroecosystem Is Primarily Agricultural And Husbandry Activities. Implementation Of Farming And Animal Husbandry In The Study Area Established A Partnership. The Pattern Of The Existing Partnership Areas Generally Established Research Sites Or Partnership Between Farmers Are Horizontal. Partnership Is One Of The Tools Of Agriculture In Rural Economic Development, So It Needs The Moral Assessment Of Technical Feasibility And Potential Partners To Support The Implementation Of The Partnership Itself. Arranged Technical Feasibility Indicators Of Potential Partners Is Important, Because This Indicator Is A Technical Device To Be Owned By Both Investor And Members Of The Owners Capital Partner In A Partnership, As Well As A Guarantee Of Success Supporting The Passage Of Partnership. The Factors Of The Individual Farmer In The Decisions That Support The Technical Feasibility In Peasant Farming Is Age, Education Level, Number Of Dependents, Experience And Extensive Farming Land Owned By Individual Farmers. Determination Of Moral Worthiness Indicator Of Potential Partners Need To Be Developed. This Is To Avoid Deviation Of Moral Behavior (Moral Hazard) Partners During The Process Of Co-Operation Takes Place. Moral Hazard Is Dishonest Behavior In Providing Information To Other Parties In The Process Of Making The Contract, In Order To Fulfill His Personal Benefit. Technical And Moral Standart As Important Device, So In This Research Aim Objective : (A) To Describe Pattern In Ngadas, Ngadisari, And Wonokitri Villiage As Bromo High Land Agroecosystem Region. (B) To Describe Technical Standart In Ngadas, Ngadisari, And Wonokitri Villiage As Bromo High Land Agroecosystem Region. (C) To Describe Moral Standart In Ngadas, Ngadisari, And Wonokitri Villiage As Bromo High Land Agroecosystem Region. To Get Result Aim From Objective Of Research, So Method To Tabulation Of Data To Answer First Purpose Is Use Descriptive Qualitative Analysis, To Answer The Second And Thirth Of Purpose Use Quantitative Analysis With Give Score To Indicator, Use Qualitative Data From Interview Data Research. Based On Research In The Area Of Information Obtained Highlands Bromo, A Partnership Between Farmers Owners Of Capital With Which Capital Recipient Farmers Cooperative System For Profit Share "Maro" And "Mertelu". The Results Of The Analysis Of The Technical Standart On Average: The Labor Force In The Family With A Score Of 1.69 On The Value Of The Highest Score 3 Classified As “Quite Important”. This Is Coused By The Availability Of Labor Is Limited. Factors Of Land Suitability, Land Use, Ownership Of Simple Tools Of Agricultural, Ownership Of Modern Of Agriculture, Experience And Expertise Cooperation Partners Farming Classified In The Category Of “Less Important” As The Consideration Of The Implementation Of The Partnership. It Is Influenced By The Purpose Of The Partnership Is To Help Fellow Farmers In The Village Area, Another Purpose Of Village Government Policies To Avoid Tenure Village By People Outside The Village Or Foreign Parties. Indicators Of Moral Standart In The Implementation Of The System Partnership For The Results In The Category Of “Very Important”, The Value Is 78.81 Percent, With An Average Score Of 11.82. “Very Important”Perception In Moral Worthiness Indicators In The Implementation Of The System Partnership For This Result Is Because Implementation Of The Cooperation Aims To Help Familys Or Neighbors Who Need Capital Farming, So That The Farmers Of The Respondents Considered That The Moral Responsibility, Honest, Industrious, Diligent And Discipline As A Basic Foundation In Determination Of The Partnership Agreement. The Suggestion For This Research Is The Need To Support And Supervision Of Local Government, To Keep The Tradition Of The Traditional Pattern Of Cooperation Between Farmers, Due To The Pattern Of This Partnership Is The Social Capital For Economic Development By Village, So It’s Can Be Power To Be Economic Independence Village. In Order To Establish Cooperation For Prospective Farmer As (A) Owner Of Labor Force Need To Qualify For Standart Minimal Amount Of Labor As Member Of Family By Farmers In The Highlands Of Bromo. (B) Owner Of Financial Capital Mush Guarantee All Cost To Farming Or A Half Appropriate Cooperation. In Order To Achieve The Success Of The Implementation Of The Partnership Between Farmers, As Owner Of Labor Force And Owner Of Financial Capital Need To Consider The Feasibility Of Indicators Of Honest Moral As Basis To Doing Cooperatian, And Furthermore With Responsibility Moral, Diligent, Zealous And Disciplined Candidate Partners.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FP/2015/238/051503735
Subjects: 300 Social sciences > 338 Production > 338.1 Agriculture
Divisions: Fakultas Pertanian > Agribisnis
Depositing User: Budi Wahyono Wahyono
Date Deposited: 19 Jun 2015 08:59
Last Modified: 19 Oct 2021 02:38
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/130225
[thumbnail of LEMBAR_PENGESAHAN.pdf]
Preview
Text
LEMBAR_PENGESAHAN.pdf

Download (1MB) | Preview
[thumbnail of RIWAYAT.pdf]
Preview
Text
RIWAYAT.pdf

Download (1MB) | Preview
[thumbnail of BAB_3.pdf]
Preview
Text
BAB_3.pdf

Download (1MB) | Preview
[thumbnail of PERNYATAAN.pdf]
Preview
Text
PERNYATAAN.pdf

Download (1MB) | Preview
[thumbnail of BAB_2.pdf]
Preview
Text
BAB_2.pdf

Download (2MB) | Preview
[thumbnail of BAB_1.pdf]
Preview
Text
BAB_1.pdf

Download (1MB) | Preview
[thumbnail of BAB_4.pdf]
Preview
Text
BAB_4.pdf

Download (1MB) | Preview
[thumbnail of BAB_6.pdf]
Preview
Text
BAB_6.pdf

Download (1MB) | Preview
[thumbnail of Cover.pdf]
Preview
Text
Cover.pdf

Download (1MB) | Preview
[thumbnail of BAB_5.pdf]
Preview
Text
BAB_5.pdf

Download (2MB) | Preview
[thumbnail of DAFTAR_ISI.pdf]
Preview
Text
DAFTAR_ISI.pdf

Download (1MB) | Preview
[thumbnail of DAFTAR_PUSTAKA.pdf]
Preview
Text
DAFTAR_PUSTAKA.pdf

Download (1MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item