Analisis Pendapatan dan Keunggulan Kompetitif Usahatani Bawang Merah (Studi Kasus di Desa Ngrami, Kecamatan Sukomoro, Kabupaten Nganjuk).

Prastiwi, NizarArif (2014) Analisis Pendapatan dan Keunggulan Kompetitif Usahatani Bawang Merah (Studi Kasus di Desa Ngrami, Kecamatan Sukomoro, Kabupaten Nganjuk). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Permintaan akan bawang merah di Indonesia cukup besar, namun jumlah bawang merah yang dapat diproduksi tidak dapat mencukupi permintaan yang ada. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, dapat diketahui bahwa luas panen bawang merah di Indonesia pada tahun 2012 sebesar 99.519 Ha dan jumlah produksinya sebesar 964.195 Ton. Jumlah permintaan akan bawang merah di Indonesia adalah 1.071.155 ton. Kelebihan permintaan bawang merah pemerintah melakukan impor bawang merah yang berasal dari berbagai macam Negara. Bawang merah sendiri yang dihasilkan di Indonesia berasal dari berbagai kota, sehingga setiap daerah memiliki daya saing yang berbeda pula. Daya saing merupakan kekuatan, kemampuan atau kesanggupan untuk bersaing (Soetriono, 2006). Pengukuran daya saing dapat digunakan melalui pendekatan keunggulan kompetitif. Kenyataannya petani bawang merah memiliki pendapatan yang rendah. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah 1) menganalisis pendapatan usahatani bawang merah varietas Bauji dan Thailand, 2) menganalisis keunggulan kompetitif usahatani bawang merah varietas Bauji dan Thailand, 3) menganalisis sensitivitas dari keunggulan kompetitif varietas Bauji dan Thailand jika terjadi perubahan harga input dan harga output. Penentuan lokasi pada penelitian ini secara purposive di Desa Ngrami, Kecamatan Sukomoro, Kabupaten Nganjuk. Metode pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah metode Simple Random Sampling dan didapat responden sebesar 38 petani bawang merah. Metode analisis yang digunakan pada penelitian ini yaitu analisis usahatani untuk mengetahui pendapatan usahatani bawang merah varietas Bauji dan Thailand, uji beda rata-rata untuk mengetahui perbedaan pendapatan antara varietas Bauji dan Thailand, dan Keuntungan Privat (KP) serta Private Cost Rasio (PCR) untuk mengetahui apakah usahatani bawang merah varietas Bauji dan Thailand di Desa Ngrami memiliki keunggulan kompetitif. Berdasarkan hasil analisis usahatani, diketahui bahwa usahatani bawang merah varietas Bauji memiliki pendapatan sebesar Rp 14.512.628,00 per hektar per musim tanam dan varietas Thailand memiliki pendapatan sebesar Rp 20.815.713,00 per hektar per musim tanam. Analisis uji beda rata-rata menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang nyata antara pendapatan usahatani bawang merah varietas Bauji dan Thailand, hal ini dapat dilihat dari nilai thitung 8,659 lebih besar dari nilai ttabel 1,666 pada nilai α 0,05 atau tingkat kepercayaan 95%. Untuk varietas Bauji Nilai Keuntungan Privat (KP) sebesar Rp 12.777.164,00 per hektar per musim tanam dan nilai PCR sebesar 0,762 sedangkan varietas Thailand memiliki nilai KP sebesar Rp 19.080.250,00 per hektar per musim tanam dan nilai PCR sebesar 0,710 , hal ini menunjukkan bahwa varietas Bauji dan Thailand memiliki keunggulan kompetitif. Hasil analisis sensitivitas jika terjadi kenaikan harga input (pupuk, pestisida, bibit dan upah tenaga kerja) sebesar 10 persen, 15 persen dan 20 persen nilai KP dan PCR usahatani bawang merah varietas Bauji dan Thailand menurun namun tetap memiliki keunggulan kompetitif. Sedangkan jika terjadi kenaikan harga output sebesar 10 persen, 15 persen dan 20 persen nilai KP dan PCR usahatani bawang merah varietas Bauji dan Thailand meningkat serta tetap memiliki keunggulan kompetitif. Upaya yang bisa dilakukan untuk meningkatkan pendapatan petani dengan cara meningkatkan produksi ketika menggunakan varietas Thailand. Selain itu untuk meningkatkan keunggulan kompetitif usahatani bawang merah penggunaan input tradable harus diminimalkan dan diganti dengan sumberdaya berbasis lokal seperti pupuk organik dan penerapan sistem pengendalian hama terpadu. Usahatani bawang merah di Desa Ngrami tetap terus dijalankan karena menguntungkan serta memiliki keunggulan kompetitif atau dengan kata lain memiliki daya saing.

English Abstract

The demand for shallot in indonesia is quite big, but the number of shallot which produced cannot meet demand. Based on data from BPS, it can be known that harvest area of shallot in Indonesia in 2012 is 99,519 ha and the number of production is 964,195 tons. The demand for shallot in Indonesia is 1,071,155 tons. The excess of shallot demand make the government conducts imports for shallot from many countries. The shallot which be produced in Indonesia derived from many cities, so that each regions having different competitiveness. Competitiveness is power, or ability to compete (Soetriono, 2006). Measurement of competitiveness can be used through competitive advantage approach. The fact is shallot farmers have low earnings. The purposes of this research are 1) analyze the income of shallot farming on Bauji and Thailand varieties, 2) analyze the competitive advantage of shallot farming Bauji and Thailand varieties, 3) analyze the sensitivity from competitive advantage of Bauji and Thailand varieties if there are price changes on input and output. The research location determination is done purposive in Ngrami village, Sukomoro sub-district, Nganjuk district. The sample method in this research is by simple random sampling method and it is found 38 shallot farmers as respondents. A method of analysis used to this research is farming analysis to know the shallot farming income on Bauji and Thailand varieties, the different average test to know the difference earnings between Bauji and Thailand varieties farming, profits private (KP) and private cost ratio (PCR) analysis to know whether shallot farming Bauji and Thailand varieties have competitive advantage or not. Based on farming analysis, it is known that the income of shallot farming on Bauji varieties is Rp 14.512.628,00 per hectare per growing season and Thailand varieties is Rp 20.815.713,00 per hectare per growing season. Analysis of different average test indicates that there are the signifficant difference between shallot farming income of Bauji and Thailand varieties, it can be seen from the value of t count is 8,659 which is greater than value of t table is 1,666 with value of α 0,05. The value of profit private (KP) of Bauji varieties is Rp 12.777.164,00 per hectare per growing season and value of PCR is 0,762, while Thailand varieties having value such Rp 19.080.250,00 per hectare per growing season value and value of PCR is 0,710, it shows that Bauji and Thailand varieties have the competitive advantage. Based on the sensitivity analysis to the input (fertilizers, pesticides, seed, wage labor) price changes by 10 percent 15 percent and 20 percent value of KP and PCR of Bauji and Thailand varieties shallot farming declined but it has a competitive advantage. Wheres output price changes by 10 percent 15 percent and 20 percent value of KP and PCR of Bauji and Thailand varieties shallot farming rise and still have competitive advantage. One of effort to increase the income of shallot farmers is by increasing the production by using Thailand varieties. The farmers in Ngrami viilage should minimize the use trade-able input and change with local resource based such as organic fertilizer and integrated pest controlling. The shallot farming shallot in Ngrami village should be conducted continuously because it is profitable and have competitive advantage or in other words have competitiveness.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FP/2014/388/051407557
Subjects: 300 Social sciences > 338 Production > 338.1 Agriculture
Divisions: Fakultas Pertanian > Sosial Ekonomi Pertanian
Depositing User: Budi Wahyono Wahyono
Date Deposited: 10 Nov 2014 09:52
Last Modified: 20 Oct 2021 11:13
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/129863
[thumbnail of BAB_I.pdf]
Preview
Text
BAB_I.pdf

Download (1MB) | Preview
[thumbnail of BAB_II.pdf]
Preview
Text
BAB_II.pdf

Download (1MB) | Preview
[thumbnail of BAB_III.pdf]
Preview
Text
BAB_III.pdf

Download (1MB) | Preview
[thumbnail of BAB_V.pdf]
Preview
Text
BAB_V.pdf

Download (2MB) | Preview
[thumbnail of BAB_IV.pdf]
Preview
Text
BAB_IV.pdf

Download (1MB) | Preview
[thumbnail of BAB_VI.pdf]
Preview
Text
BAB_VI.pdf

Download (1MB) | Preview
[thumbnail of COVER.pdf]
Preview
Text
COVER.pdf

Download (1MB) | Preview
[thumbnail of DAFTAR_ISI.pdf]
Preview
Text
DAFTAR_ISI.pdf

Download (1MB) | Preview
[thumbnail of KATA_PENGANTAR.pdf]
Preview
Text
KATA_PENGANTAR.pdf

Download (1MB) | Preview
[thumbnail of DAFTAR_PUSTAKA.pdf]
Preview
Text
DAFTAR_PUSTAKA.pdf

Download (1MB) | Preview
[thumbnail of LAMPIRAN.pdf]
Preview
Text
LAMPIRAN.pdf

Download (3MB) | Preview
[thumbnail of RINGKASAN.pdf]
Preview
Text
RINGKASAN.pdf

Download (1MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item