Uji Ketahanan 7 Klon Tanaman Kentang (Solanum Tuberosum L.) Terhadap Penyakit Hawar Daun (Phytopthora Infestans (Mont.) De Barry).

Nathasia, AnakAgungVini (2013) Uji Ketahanan 7 Klon Tanaman Kentang (Solanum Tuberosum L.) Terhadap Penyakit Hawar Daun (Phytopthora Infestans (Mont.) De Barry). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Kentang (Solanum tuberosum L.) merupakan salah satu tanaman sayuran yang mendapat prioritas dalam pengembangannya karena kentang mempunyai daya saing yang kuat dibandingkan sayuran lainnya. Peran kentang di Indonesia makin meningkat, baik sebagai produk segar maupun produk olahan. Salah satu penyakit yang dapat menyebabkan penurunan produksi kentang adalah penyakit hawar daun yang disebakan oleh Phytophthora infestans (mont.) de Bary. Di Indonesia, penyakit ini termasuk penyakit penting pada kentang dengan kerugian di lapangan yang ditimbulkan berkisar antara 10-100% bergantung pada tingkat infestasi, musim, ketinggian dan varietas kentang bahkan pernah menyebabkan kehilangan hasil sampai 100% (Sinaga et al., 1997). Salah satu upaya untuk mengendalikan penyakit hawar daun yang dianggap paling aman dan menguntungkan adalah penggunaan klon atau varietas kentang yang resisten terhadap penyakit tersebut. Kelebihan dari penggunaan klon atau varietas kentang yang resisten terhadap penyakit tersebut adalah, murah, aman dan merupakan salah satu cara pengendalian yang efektif untuk mengendalikan penyakit tumbuhan. Dengan demikian untuk mendapatkan suatu klon atau kultivar kentang yang toleran terhadap penyakit hawar daun maka diperlukan adanya pengujian-pengujian lapang. Salah satu kegiatan pengujian tersebut ialah uji ketahanan. Sri Wulan Manuhara, memaparkan bahwa uji ketahanan dilakukan untuk mengetahui manakah diantara beberapa jenis varietas yang mempunyai ketahanan terhadap penyakit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendapatkan ketahanan 7 klon tanaman kentang (Solanum tuberosum L.) terhadap penyakit hawar daun. Hipotesis yang diajukan yaitu terdapat klon tanaman kentang (Solanum tuberosum L.) yang toleran terhadap penyakit hawar daun. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Kalitejo, Kecamatan Tosari, Pasuruan, dengan ketinggian tempat 1500 m dpl, suhu rata-rata 12-170C, curah hujan 1200 mm/th, pH 6,5, serta jenis tanah adalah andosol. Penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus 2012 - Januari 2013. Alat yang akan digunakan dalam penelitian ini antara lain cangkul, timbangan analitik, meteran, papan nama, mistar, label, spidol, sprayer, gunting, dan kamera. Bahan–bahan yang digunakan adalah Pupuk kotoran ayam, Pupuk NPK (16:16:16), Insektisida dan 7 klon kentang, yaitu: UB, Atlantik transgenik, Granola transgenik, Superjhon transgenik, Superjhon, Atlantik, Granola. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 4 kali ulangan. Pengamatan meliputi presentase tumbuh, tinggi tanaman (cm), jumlah daun, jumlah cabang, umur panen (hari), jumlah umbi pertanaman (umbi), bobot umbi pertanaman (g), Bobot segar umbi berdasarkan klasifikasi atau grade dan bobot umbi per hektar, saat muncul serangan penyakit hawar daun, jumlah tanaman terserang dan intensitas serangan penyakit hawar daun. Data dianalisis dengan menggunakan analisis varian (ANOVA) rancangan acak kelompok. Bila hasil pengujian diperoleh perbedaaan yang nyata maka dilanjutkan dengan uji perbandingan masing - masing klon dengan menggunakan Beda Nyata Terkecil (BNT) pada taraf 5 %. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan berbagai jenis klon berpengaruh terhadap tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah cabang, saat muncul serangan, jumlah tanaman terserang, intensitas serangan penyakit dan jumlah umbi per tanaman, Begitu juga dengan hasil analisis ragam komponen panen menunjukan pengaruh pada jumlah umbi pertanaman, dan bobot segar umbi berdasarkan klasifikasi atau grade. tetapi menunjukan pengaruh tidak nyata pada persentase tumbuh, bobot umbi pertanaman dan hasil umbi per hektar. Klon UB1 dan SK (Superjhon kontrol) merupakan klon yang toleran terhadap penyakit hawar daun kentang (Phytopthora infestans), serta memiliki potensi hasil paling tinggi dengan produksi berdasarkan hasil umbi per hektar mencapai 36,08 ton/ha, SK (Superjhon kontrol) 23,12 ton/ha.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FP/2013/248/051308988
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 631 Specific techniques; apparatus, equipment materials > 631.5 Cultivation and harvesting
Divisions: Fakultas Pertanian > Budidaya Pertanian
Depositing User: Hasbi
Date Deposited: 21 Nov 2013 14:35
Last Modified: 20 Oct 2021 06:53
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/129364
[thumbnail of SKRIPSI-Anak_Agung_Vini_Nathasia_-_0810480009.pdf]
Preview
Text
SKRIPSI-Anak_Agung_Vini_Nathasia_-_0810480009.pdf

Download (10MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item