Kajian Perubahan Suhu Sebagai Penyebab Pergeseran Lokasi Budidaya Tanaman Apel (Malus Sylvestris Mill.) Di Kota Batu, Jawa Timur

Tarigan, MegawatiRehna (2012) Kajian Perubahan Suhu Sebagai Penyebab Pergeseran Lokasi Budidaya Tanaman Apel (Malus Sylvestris Mill.) Di Kota Batu, Jawa Timur. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Produksi dan kualitas buah apel di Kota Batu mengalami penurunan. Perubahan iklim, khususnya suhu udara diduga merupakan salah satu penyebab penurunan produksi apel. Hasil observasi awal menunjukkan bahwa tanaman apel yang tumbuh pada elevasi rendah tidak lagi dapat menghasilkan buah dengan produksi dan kualitas yang memuaskan. Oleh karena itu, produktivitas apel jenis Manalagi dan Ana di Kota Batu perlu dikaji dengan tujuan : (1) Mensurvei lokasi kebun tanaman apel varietas Manalagi dan Ana. (2) membuat kriteria suhu tanaman apel Manalagi dan Ana, dan (3) mengkaji pengaruh perubahan suhu, bahan organik dan pH terhadap produktivitas tanaman apel. Penelitian dilakukan pada tujuh lokasi yang bedaan berdasarkan perbedaan ketinggian tempat dengan interval 150 m dpl (diatas permukaan laut), mulai dari ketinggian 900 m dpl, 1050 m dpl, 1200 m dpl, 1350 m dpl, 1500 m dpl, 1650 m dpl dan 1800 m dpl. Pengukuran suhu udara selama 31 hari dengan 3x pengamatan setiap tiap hari, yaitu pada waktu jam 6 pagi, 1 siang dan 5 sore di setiap lokasi pengamatan. Selain pengukiuran suhu juga dilakukan pengamatan kondisi lahan dan deskripsi penampang tanah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tanaman apel dengan varietas Manalagi dijumpai pada elevasi 900 m dpl hingga 1200 m dpl, sedangkan tanaman apel dengan varietas Ana dijumpai pada elevasi 1350 m dpl hingga 1800 m dpl. Tanaman apel dengan varietas Manalagi tumbuh pada kondisi suhu minimum malam hari 17.79 °C dan suhu maksimum siang hari hingga 30.55 °C, sedangkan pada varietas apel Ana berkembang dengan kondisi suhu minimum malam hari 14.22 °C dan suhu maksimum siang hari 29.17 °C. Penurunan produksi apel Varitas Manalagi diduga karena kondisi suhu maksimum dan minimum tersebut. Selain suhu udara, kondisi umur pohon yang tua dan kondisi kesuburan tanah yang semakin menurun diperkirakan juga menjadi penyebab penurunan produksi apel. Tanaman apel yang mulai tidak produktif pada elevai rendah sebagi mengalami alih guna lahan menjadi tanaman hias. Karakteristik lahan yang berpengaruh terhadap produktivitas apel adalah kandungan bahan organik dan kemasaman tanah. Bahan organik terendah terdapat pada elevasi 900 m dpl yaitu 1.52% dan kandungan bahan organik tertinggi terdapat elevasi 1800 m dpl, yaitu 4.2 %. Kondisi kemasaman tanah pada ketujuh pengamatan rata-rata tergolong dalam agak masam.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FP/2012/306/051205527
Subjects: 500 Natural sciences and mathematics > 551 Geology, hydrology, meteorology
Divisions: Fakultas Pertanian > Ilmu Tanah
Depositing User: Hasbi
Date Deposited: 14 Jan 2013 08:45
Last Modified: 19 Oct 2021 07:21
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/129106
[thumbnail of JURNAL_MEGA_fiks.pdf]
Preview
Text
JURNAL_MEGA_fiks.pdf

Download (2MB) | Preview
[thumbnail of SKRIPSI_FULL.pdf]
Preview
Text
SKRIPSI_FULL.pdf

Download (8MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item