Pengukuran Tingkat Produktivitas Tanah Berdasarkan Fraksionasi Bahan Organik Tanah Pada Kebun Sawit Berbagai Umur Di Kumai Kalimantan Tengah

Dewi, SeptianKartika (2012) Pengukuran Tingkat Produktivitas Tanah Berdasarkan Fraksionasi Bahan Organik Tanah Pada Kebun Sawit Berbagai Umur Di Kumai Kalimantan Tengah. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Upaya peningkatan produksi kelapa sawit seringkali kurang efektif dikarenakan kondisi tanah yang tidak sehat, ditunjukkan oleh kandungan bahan organik tanah yang rendah (<2%), bobot isi tanah tinggi (≥1.3 g cm¯³), rendahnya tingkat porositas tanah dan laju infiltrasi. Studi perubahan bahan organik tanah (BOT) ditunjukkan oleh konsentrasi total C-organik menggunakan metode ekstraksi basah (Walkey and Black) dan C terkoreksi dengan bahan liat dan lempung menggunakan persamaan pedotransfer (Corg/Cref), tetapi hasilnya sangat bervariasi antar plot. Fraksionasi bahan organik tanah berdasarkan pengukuran C dari partikel bahan organik (50 μm < partikel < 2 mm) dapat memberikan informasi yang lebih jelas tentang perubahan pengelolaan lahan dari pada menggunakan metode ekstraksi basah (Walkey and Black) dan pedotransfer. Tujuan dari penelitian ini adalah menetapkan tingkat produktivitas tanah pada perkebunan sawit berbagai umur berdasarkan karakteristik Particulate Organic Matter (POM). Hipotesis yang diajukan adalah (1) Meningkatnya bobot isi tanah pada kebun sawit berhubungan erat dengan menurunnya kandungan BOT, (2) Penetapan karakteristik BOT berdasarkan pada Particulate Organic Matter (POM) merupakan teknik yang lebih akurat untuk menentukan tingkat produktivitas tanah perkebunan sawit. Sampel tanah diambil dari lapisan tanah 0-10 cm pada kebun sawit berbagai umur dan hutan sekunder di Kumai Kalimantan Tengah. Lima sistem penggunaan lahan (SPL) yang dipilih yaitu: hutan sekunder (H0), kebun sawit umur 1 tahun (S1), kebun sawit umur 5 tahun (S5), kebun sawit umur 10 tahun (S10) dan kebun sawit umur 15 tahun (S15). Setiap petak perkebunan sawit dibagi menjadi 3 zona berdasarkan masukan bahan organik: GM (tumpukan pangkasan sawit), PI (piringan) dan PP (jalan panen). Setiap fraksi BOT (kasar, sedang dan halus) dilakukan analisis konsentrasi total C dan N. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hanya total C dan N POM fraksi sedang yang berbeda nyata (p<0.05) antara hutan dan sawit berbagai umur. Kandungan total C (3.7%) dan total N (0.2%) POM fraksi sedang pada kebun sawit tua (15 tahun) menyerupai kondisi POM di tanah hutan yang cenderung lebih tinggi dari pada kebun sawit muda. Perbedaan pengelolaan bahan organik pada kebun sawit berbagai umur tidak berpengaruh nyata (p>0.05) pada total C dan N di semua fraksi POM. Bobot isi tanah yang lebih tinggi di Kumai berhubungan erat dengan C fraksi sedang, tetapi tidak memiliki hubungan yang erat dengan total C-organik atau Corg/Cref. Hal ini menunjukkan bahwa fraksionasi BOT adalah indikator produktivitas tanah yang lebih baik di perkebunan kelapa sawit.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FP/2012/1/051200064
Subjects: 500 Natural sciences and mathematics > 551 Geology, hydrology, meteorology
Divisions: Fakultas Pertanian > Ilmu Tanah
Depositing User: Endang Susworini
Date Deposited: 20 Sep 2012 08:34
Last Modified: 21 Oct 2021 05:05
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/128892
[thumbnail of DRAF_SKRIPSI_LENGKAP_(SEPTIAN_KARTIKA_D_-_0710430006).pdf]
Preview
Text
DRAF_SKRIPSI_LENGKAP_(SEPTIAN_KARTIKA_D_-_0710430006).pdf

Download (4MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item