Ratri, Lola Kumala (2018) Analisis Perbandingan Pondasi Rakit dengan Pondasi Tiang Bor pada Proyek Pembangunan Rumah Sakit Gigi dan Mulut Universitas Brawijaya. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Pondasi merupakan bagian terbawah dari suatu bangunan yang berfungsi meneruskan beban-beban yang ada diatasnya, beban-beban yang diterima maupun di dekat permukaan tanah. Pondasi rakit termasuk dalam jenis pondasi dangkal yang mampu menahan beban konstruksi yang berat. Selain untuk menambah fungsi pondasi, juga untuk menambah kapasitas daya dukung pondasi dan mengurangi penurunan yang terjadi. Dengan adanya pemakaian pondasi rakit, bila terjadi penurunan dalam suatu pondasi, pondasi rakit ini akan mengalami penurunan secara bersamaan. Sehingga kemungkinan terjadi differential settlement menjadi sangat kecil. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk merencanakan ulang pondasi Rumah Sakit Gigi dan Mulut Universitas Brawijaya untuk mendapatkan hasil perbandingan biaya yang di dapat dari pondasi rakit yang telah dianalisis dengan pondasi tiang bor yang telah didapatkan dari data konsultan. Pada penelitian ini perencanaan struktur pondasi rakit menggunakan metode konvensional (rigid method) dengan mengasumsi konsidi pondasi yang sangat kaku. Perhitungan daya dukung ijin pondasi rakit didasarkan pada data uji lapangan, yaitu uji Standard Penetration Test (SPT). Daya dukung ijin netto berdasarkan uji lapangan dengan metode Hansen menghasilkan nilai daya dukung ijin 14012.54 kg/m² dan metode N-SPT menghasilkan nilai daya dukung ijin 24183.38 kg/m². Tegangan netto pondasi rakit akibat beban gravitasi adalah sebesar 5611.79 kg/m² sehingga masih di bawah nilai kapasitas dukung ijin tanah. Dengan demikian tanah aman terhadap keruntuhan kapasitas dukung. Penurunan pondasi rakit terdiri dari penurunan segera dan konsolidasi pada tanah lempung. Dari hasil perhitungan menggunakan beberapa metode, maka didapat nilai penurunan terbesar yaitu 14 cm. Nilai ini melebihi penurunan yang diijinkan sebesar 10 cm. Nilai penurunantersebut tergolong besar namun normal terjadi karena beban struktur gedung dan pondasi rakit yang besar. Dari hasil analisis diperkirakan total biaya konstruksi untuk pondasi tiang bor adalah Rp. 5.772.733.207,27 dan total biaya konstruksi untuk pondasi rakit sebesar Rp. 6.819.519.605,14. Biaya konstruksi pada pondasi bor jauh lebih ekonomis, hal ini sesuai dengan asumsi awal bahwa pondasi rakit akan membutuhkan biaya konstruksi yang mahal.
English Abstract
The foundation is the bottom of a building that serves to carry the loads on it, the loads received or near the ground. The foundation of the raft is included in a shallow type of foundation capable of withstanding heavy construction loads. In addition to adding the foundation function, also to increase the bearing capacity of the foundation and reduce the decline that occurred. With the use of raft foundation, if there is a settlement in a foundation, the foundation of this raft will settlement simultaneously. So the possibility of differential settlement becomes very small. The purpose of this research is to re-plan the foundation of Dental and Oral Hospital Universitas Brawijaya to get cost comparison result from the foundation of raft which have been analyzed with foundation of bore pile foundation which have been got from consultant data. In this research, raft structure design using conventional method (rigid method) by assuming very rigid foundation concept. The calculation of the bearing capacity of the raft foundation license is based on field test data, namely the Standard Penetration Test (SPT) test. The net bearing capacity of the net based on field test by Hansen method yields a bearing capacity of 14012.54 kg / m² and the N-SPT method produces a 24183.38 kg / m² permissible carrying capacity. The net tension of the raft foundations due to gravity load is 5611.79 kg / m² so it is still below the capacity of the soil permit support capacity. Thus the soil is safe against the collapse of bearing capacity. The decline of the raft foundation consists of an immediate decline and consolidation in clay soil. From the calculation results using several methods, then obtained the largest settlement value of 14 cm. This value exceeds the allowable allowance of 10 cm. Such lowering rates are large but normal because of the heavy load of building structures and raft foundations. From the analysis result estimated total construction cost for foundation of bore pile foundation is Rp. 5,772,733,207,27 and the total construction cost for the raft foundation of Rp. 6.819.519.605,14. The cost of construction on the bore pile foundation is much more economical, it is in accordance with the initial assumption that the raft foundation will require expensive construction costs.
| Item Type: | Thesis (Sarjana) |
|---|---|
| Identification Number: | SKR/FT/2018/960/051810556 |
| Uncontrolled Keywords: | pondasi rakit, metode konvensional, daya dukung, penurunan, biaya konstruksi raft foundation, rigid method, bearing capacity, settlement, construction cost |
| Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 624 Civil engineering > 624.1 Structural engineering and underground construction > 624.15 Foundation engineering and engineering geology |
| Divisions: | Fakultas Teknik > Teknik Sipil |
| Depositing User: | Budi Wahyono Wahyono |
| Date Deposited: | 25 Oct 2018 02:05 |
| Last Modified: | 25 Oct 2018 02:05 |
| URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/12867 |
Actions (login required)
 |
View Item |