Korelasi antara Sifat Kuantitatif dengan Hasil Biomassa Tebu (Saccharum officinarum) Lahan Kering

Mukti, Pranggono (2010) Korelasi antara Sifat Kuantitatif dengan Hasil Biomassa Tebu (Saccharum officinarum) Lahan Kering. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Tanaman tebu (Saccharum officinarum L.) adalah komoditi perkebunan yang dikembangkan secara luas di Indonesia karena iklim yang dimiliki Indonesia sesuai untuk pertumbuhan tanaman tebu. Di Indonesia, selama ini budidaya tanaman tebu banyak dilakukan di lahan persawahan. Akan tetapi, karena kebutuhan beras terus meningkat maka semakin banyak lahan persawahan yang dimanfaatkan untuk budidaya padi. Hal ini menyebabkan lahan tebu di areal persawahan semakin menyusut dan beralih ke lahan kering atau lahan tegalan. Rata-rata hasil panen tebu lahan kering di Jawa hanya 67% dari lahan sawah berpengairan. Sedangkan produktivitas lahan kering di luar Jawa hanya 58% dari lahan sawah berpengairan di Jawa. Penurunan produktivitas tebu diduga karena peralihan penanaman tebu dari lahan basah ke lahan kering. Kehilangan hasil akibat kekeringan (water stress) dapat mencapai 40% dari potensi produksinya apabila terjadi pada fase kritis tanaman. Keberhasilan usaha untuk memperoleh tanaman yang memiliki kualitas dan kuantitas hasil yang baik sangat ditunjang oleh kemampuan para pemulia tanaman untuk memperoleh genotip-genotip unggul dalam tahapan seleksi. Dalam pelaksanaan seleksi, pemulia tanaman sering dihadapkan oleh masalah dalam menentukan pilihan terhadap ciri-ciri genotipe yang dianggap unggul, oleh karena itu perlu diketahui hubungan (korelasi) antara sifat kuantitatif dengan hasil yang ada pada tanaman tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan (korelasi) antara sifat kuantitatif dengan biomassa pada tanaman tebu Saccharum officinarum L.). Hipotesis yang dapat diajukan pada penelitian ini ialah diduga terdapat korelasi positif dan korelasi negatif antara sifat kuantitatif dengan hasil biomassa pada tanaman tebu Saccharum officinarum L.). Penelitian dilaksanakan di Kebun Percobaan P3GI (Pusat Penelitian Perkebunan Gula Indonesia) Kota Pasuruan. Dengan ketinggian tempat 4 m dpl, suhu rata-rata 26,20 C 28,50 C dengan jenis tanah alluvial. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni 2008 sampai dengan bulan Januari 2009. Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini yaitu: timbangan top loading, mikroskop binokuler, jangka sorong, penggaris, meteran, gunting, kaca preparat, over glass, alat tulis, bor, ring sample, oven, hand refractometer, hand counter. Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu: 50 klon dari kebun koleksi P3GI Pasuruan dan 4 klon pembanding yang terdiri dari 2 klon tahan dan 2 klon peka, kertas label, tali rafia, pupuk ZA, pupuk SP 36, pupuk KCl, furadan, cimedine C, selotip. Variabel pengamatan meliputi : tinggi tanaman, diameter batang, jumlah batang per rumpun, jumlah daun hijau, brix, luas daun, jumlah stomata, biomassa tanaman. Sebagai data penunjang dilakukan pengamatan pengukuran kadar air tanah. Penelitian ini disusun menggunakan rancangan acak kelompok dengan 3 ulangan. Setiap ulangan terdiri dari 54 klon tebu. Jumlah tanaman setiap juring/ulangan adalah 4 tanaman dengan sampel tiap juring/ulangan 2 tanaman. Jumlah seluruh tanaman adalah 648 tanaman. Data hasil pengamatan dianalisis dengan analisis ragam uji F (5%) kemudian diteruskan dengan uji Beda Nyata Jujur (BNJ) untuk mengetahui perbedaan antar perlakuan. Dilanjutkan dengan analisis peragam untuk mengetahui nilai kuadrat tengah serta taksiran kuadrat tengah. Dari penelitian ini didapatkan bahwa pada korelasi umur 4,6 dan 8 bulan biomassa berkorelasi genotip positif dengan variabel kuantitatif yaitu tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah anakan, diameter batang, luas daun dan briks. Sedangkan untuk variabel tinggi tanaman dan jumlah daun dapat dijadikan sebagai dasar acuan seleksi karena nilai korelasinya positif secara genotip dan nilai korelasinya hampir mendekati 1 yang berarti hubungan antara tinggi tanaman dan jumlah daun dengan biomassa sangat erat. Untuk klon yang tahan terhadap kekeringan di peroleh pada klon PS 81-816 dan PS 81-371 karena memiliki biomassa yang paling besar diantara klon yang lain. Selain itu PS 81-556 juga sebagai klon terpilih karena memiliki tinggi tanaman dan brix yang tinggi.

English Abstract

-

Other obstract

-

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FP/2010/190/051002913
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 633 Field and plantation crops > 633.6 Sugar, syrup, starch crop > 633.61 Sugarcane
Divisions: Fakultas Pertanian > Budidaya Pertanian
Depositing User: Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id
Date Deposited: 19 Jan 2011 11:10
Last Modified: 14 Apr 2022 01:52
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/128425
[thumbnail of 051002913.pdf]
Preview
Text
051002913.pdf

Download (3MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item