Pengaruh Allelopat Beberapa Jenis Gulma Pada Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Kedelai (Glycine max L. Merr)

Gunadi, Dwi Wijayanto (2009) Pengaruh Allelopat Beberapa Jenis Gulma Pada Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Kedelai (Glycine max L. Merr). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Sebagai tumbuhan, gulma memerlukan faktor tumbuh seperti halnya tanaman lainnya, misalnya kebutuhan akan cahaya, nutrisi, air, gas CO2 dan gas lainnya, dan ruang tumbuh. Faktor tumbuh yang sama atau hampir sama bagi gulma dan tanaman dapat mengakibatkan terjadinya interaksi gulma di sekitar tanaman budidaya. Gulma yang berinteraksi dengan tanaman budidaya akan saling bersaing terhadap faktor-faktor tumbuh yang dibutuhkannya, apalagi bila jumlahnya sangat terbatas bagi keduanya. Dengan terbatasnya faktor-faktor tumbuh tersebut maka secara alami gulma akan mengeluarkan senyawa kimia (allelokimia) agar dapat bertahan hidup. Allelokimia yang dikeluarkan oleh gulma dan bersifat racun disebut allelopat sedangkan proses pengeluarannya disebut allelopati. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh sumber allelopat yang menghambat pertumbuhan dan menurunkan hasil tanaman kedelai serta mengetahui cara pemberian allelopat yang menghambat pertumbuhan dan menurunkan hasil tanaman kedelai. Hipotesis yang diajukan ialah (1) Allelopat yang dihasilkan oleh alang-alang lebih menghambat pertumbuhan dan menurunkan hasil tanaman kedelai. (2) Allelopat yang diberikan dengan cara diekstrak lebih menghambat pertumbuhan dan menurunkan hasil tanaman. Penelitian dilakukan di Greenhouse Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian Malang, Lawang. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari-Mei 2009. Bahan yang digunakan ialah benih kedelai varietas Anjasmoro, Urea, SP 36, KCl, Furadan 3G, tanah, pupuk kandang, polybag ukuran 35 cm x 35 cm, dan alkohol 80 %. Sedangkan alat yang digunakan ialah cangkul, cetok, penggaris, oven, pipet, gunting, timbangan, gelas ukur, kertas saring dan evaporator. Metode penelitian disusun dengan metode rancangan petak terbagi (RPT) dengan sumber allelopat sebagai petak utama yang terdiri dari 3 taraf, yaitu : G1 = alang-alang, G2 = bayam duri, G3 = teki. Sedangkan cara pemberian allelopat ditempatkan sebagai anak petak yang terdiri dari 3 taraf, yaitu : D1 = gulma diekstrak, D2 = gulma dibenam, D3 = gulma ditanam. Perlakuan cara pemberian allelopat yang diekstrak diaplikasikan satu kali pada saat tanaman berumur 14 hst. Sedangkan perlakuan cara pemberian allelopat yang dibenam dan ditanam dilakukan pada saat seminggu sebelum tanam. Pengamatan dimulai pada saat tanaman berumur 21 hst, 31 hst, 41 hst, 51 hst, 61 hst, 71 hst, dan panen. Pengamatan pertumbuhan yang diamati ialah: tinggi tanaman, luas daun, bobot basah total tanaman, dan bobot kering total tanaman. Sedangkan pengamatan hasil meliputi: bobot kering 10 biji, jumlah polong total/tanaman, bobot polong total/tanaman, dan bobot biji/tanaman. Analisis data yang digunakan ialah analisis ragam yang dilanjutkan dengan uji BNT pada taraf (α = 0,05) untuk mengetahui perbandingan antar kombinasi perlakuan.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FP/2009/283/050903376
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 630 Agriculture and related technologies
Divisions: Fakultas Pertanian > Agroekoteknologi
Depositing User: Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id
Date Deposited: 01 Dec 2009 09:22
Last Modified: 12 Apr 2022 07:04
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/128285
[thumbnail of 050903376.pdf]
Preview
Text
050903376.pdf

Download (2MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item