Analisa Dampak Penerapan Usahatani Konservasi Terhadap Produksi Brokoli Di Desa Sumber Brantas Kecamatan Bumiaji, Kota Batu

Safitri, Mahfira Aulia (2018) Analisa Dampak Penerapan Usahatani Konservasi Terhadap Produksi Brokoli Di Desa Sumber Brantas Kecamatan Bumiaji, Kota Batu. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Seluas 45% wilayah Indonesia adalah perbukitan dan pegunungan sehingga pemanfaatan lahan dataran tinggi untuk pertanian menjadi sangat strategis (Dariah, 2007). Pemanfaatan lahan dataran tinggi untuk pertanian mampu menghasilkan berbagai jenis tanaman yang menguntungkan seperti hortikultura. Masyarakat di Desa Sumber Brantas memiliki ketergantungan terhadap lahan pertanian cukup tinggi. Karena usaha pertanian merupakan sumber utama pendapatan sebagian besar masyarakat, terutama dari usahatani sayuran dataran tinggi. Selain memberikan manfaat ekonomi bagi petani, lahan dataran tinggi juga memiliki peran penting dalam menjaga fungsi lingkungan daerah aliran sungai (DAS) dan penyangga daerah di bawahnya. Kondisi lahan yang ada di Desa Sumber Brantas termasuk dalam lahan pegunungan yaitu pada ketinggian diatas 350 m dpl dan Desa Sumber Brantas berada pada ketinggian 1.400 sampai 1.700 m dpl. Lahan pegunungan yang ada di Desa Sumber Brantas termasuk rentan terhadap longsor dan erosi, karena tingkat kemiringan yang sebesar 25 – 40%. Oleh karena itu, usahatani konservasi penting untuk diterapkan pada lahan budidaya brokoli demi fungsi jangka panjang dari lahan tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah, (1) Mengetahui tingkat penerapan usahatani konservasi yang diterapkan petani brokoli di Desa Sumber Brantas, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu, (2) Mengetahui pengaruh penerapan usahatani konservasi terhadap produksi lahan usahatani brokoli di Desa Sumber Brantas, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu. Metode penentuan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (purposive) yaitu Desa Sumber Brantas, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu. Untuk metode penentuan sample didapatkan 33 responden yaitu petani brokoli, dengan menggunakan sensus sampling. Data yang digunakan adalah data primer (kuisioner dan wawancara), serta data sekunder dari Kantor Desa Sumber Brantas dan Balai Penyuluh Pertanian dan Peternakan Kecamatan Bumiaji. Metode analisis data menggunakan scoring untuk mengidentifikasi tingkat penerapan usahatani konservasi. Skala pengukuran dibuat untuk memudahkan dalam mengukur tindakan pada masing-masing variabel. Dimulai dari skor 1 untuk petani yang tidak menerapkan usahatani konservasi, skor 2 untuk petani yang menerapkan dalam presentase 1 – 25%, skor 3 untuk petani yang menerapkan sebanyak 26 – 50%. Skor 4 sebanyak 51 – 75%, dan skor 5 untuk petani yang menerapkan lebih dari 75%. Indikator tingkat penerapan usahatani konservasi antara lain, pembuatan teras bangku, pengaplikasian pupuk organik, pengaplikasian tanaman penutup tanah, pengaplikasian tanaman pagar, arah penanaman berlawanan dengan arah lereng, serta penerapan pergantian pola tanam. Metode analisis kedua menggunakan regresi linier berganda melalui fungsi Cobb Douglas. Kesimpulan yang dapat ditarik dari pembahasan adalah tingkat penerapan usahatani konservasi di daerah penelitian termasuk kategori tinggi. Sebanyak 30 petani brokoli atau 91% responden telah menerapkan usahatani konservasi. Sedangkan hanya 3 petani brokoli atau 9% responden dengan tingkat penerapan usahatani konservasi kategori rendah. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tingkat penerapan usahatani konservasi pada petani brokoli di Desa Sumber Brantas tergolong tinggi. Kesimpulan kedua yaitu, hasil dari penelitian yang telah dilakukan bahwa penerapan usahatani konservasi memiliki pengaruh nyata terhadap produksi brokoli. Hal tersebut sesuai dengan teori dari PERMENTAN Nomor 47 tahun 2006, dalam jangka panjang penerapan konservasi pada lahan usahatani berpengaruh terhadap produksi yang dihasilkan karena dengan adanya penerapan konservasi, tingkat produktivitas lahan semakin tinggi sehingga produksi sayuran menjadi semakin meningkat.

English Abstract

About 45% of Indonesia are hills and mountains, so that the use highland for agriculture becomes very strategic (Dariah, 2007). Utilization of highland area for agriculture is able to produce lot of types of profitable crops, such as horticulture. People in Sumber Brantas Village have a high dependence on agricultural land, because agricultural sector is the main source of income for most people in Sumber Brantas Village, especially from highland vegetable farming. In addition to providing economic benefits to farmers, highland area also has an important role in maintaining the function of DAS and buffer areas below it. The condition of land in Sumber Brantas Village is included in the mountainous land at an altitude above 350 m asl, while Sumber Brantas is at an altidude of 1.400 to 1.700 m above sea level, and the slope is in percentage 25 – 40%. The mountainous land in Sumber Brantas Village is vulnerable to landslides and erosion, due to the slope. Because of that, conservation farming is important to do for the long term function of the land. The purpose of this research are, (1) To know the level of application conservation farming applied by broccoli farmers in Sumber Brantas Village, Bumiaji Sub-district, Batu city, (2) To know the implication of conservation farming on broccoli production in Sumber Brantas Village, Bumiaji Sub-district, Batu city. The method of determining the location research is done purposively in Sumber Brantas Village, Bumiaji Sub-district, Batu city. For sample determination method is using 33 respondents, using census sampling. The data has been used were primary data (questionnaires and interviews), and secondary data from Sumber Brantas Village Office and Agricultural Extension Agency and Animal Husbandry of Bumiaji Sub-district. Analysis method using scoring to identify level of application conservation farming. The measurement scale to make it easy to measure the action on each variable. Score are starting from score 1 for farmers who do not apply conservation farming, score 2 for farmers applying in percentage 1 – 25%, score 3 for farmers applying as much as 26 – 50%. Score 4 is for applying 51 – 75%, and score 5 for farmers who apply more than 75%. Indicators of application conservation farming are making terrace, using cover crop plant, applying hedgerow plant, use opposite slope direction of cultivation, and the last is application the change of cropping pattern. The second analysis method uses multiple linier regression through Cobb Douglass function. The conclusion from the research, the level of application conservation farming in Sumber Brantas Village included in high category. Total of 30 broccoli farmers or 91% of respondents have implemented conservation farming. While only 3 broccoli farmers or 9% respondents in low category of conservation farming. So it can be concluded that the level application of conservation farming in Sumber Brantas Village is in a high level. Second conclusion is that the application of conservation farming has a real effect on increasing broccoli production. This has been accordance with the theory of PERMENTAN number 47 of 2006, application of conservation farming in the long term can affects the production of plants because with the implementation of conservation, the level of land productivity is higher so that the vegetable production becomes increasingly.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FP/2018/613/051809844
Uncontrolled Keywords: usahatani konservasi, Brokoli
Subjects: 300 Social sciences > 338 Production > 338.1 Agriculture > 338.16 Production efficiency
Divisions: Fakultas Pertanian > Sosial Ekonomi Pertanian
Depositing User: Nur Cholis
Date Deposited: 15 Oct 2018 01:21
Last Modified: 20 Oct 2021 10:45
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/12721
[thumbnail of MAHFIRA AULIA SAFITRI.pdf]
Preview
Text
MAHFIRA AULIA SAFITRI.pdf

Download (2MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item