Rosada, Atika (2013) Profil Komponen Pelayanan Informasi Obat oleh Apoteker pada Pelayanan Resep di Apotek Kecamatan Klojen Kota Malang. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Pelayanan informasi obat merupakan kegiatan pelayanan yang harus dilakukan oleh apoteker untuk memberikan informasi dan konsultasi secara akurat, tidak bias, faktual, terkini, mudah dimengerti, etis dan bijaksana. Pada pelayanan resep, obat yang diberikan tidak selalu disertai dengan kemasan yang memuat informasi obat, sehingga peran apoteker dalam hal ini sangat penting dalam menjamin tujuan dari pengobatan dan ketepatan penggunaan obat pada pasien untuk dapat memberikan hasil yang optimal melalui pelayanan informasi obat. Penelitian ini bertujuan mengetahui komponen pelayanan informasi obat yang disampaikan oleh apoteker pada pelayanan resep di apotek yang telah sesuai maupun belum dengan ketentuan yang ada serta hambatan yang ada dalam pelaksanaan pelayanan informasi obat tersebut. Teknik pengambilan sampel dilakukan secara purposive sampling dan metode pengumpulan data yang digunakan antara lain dengan pengamatan (observasi), kuisioner, dan wawancara langsung. Sampel yang diambil sebanyak 11 apotek yang telah memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi, namun data yang diperoleh pada penelitian ini hanya berasal dari 10 apotek, karena pada 1 apotek tidak mendapatkan data (gugur). Hasil penelitian yang diperoleh yaitu komponen pelayanan informasi obat yang paling banyak disampaikan oleh responden (apoteker) pada tiap apotek adalah cara pemakaian, lama pengobatan, frekuensi pemakaian obat, dan dosis obat. Sedangkan informasi efek samping 70%, aktivitas yang harus dihindari selama terapi 50%, makanan dan minuman yang harus dihindari selama terapi 30%, cara penyimpanan obat 10%, dan kontra indikasi 10%. Hambatan yang ada pada pelayanan informasi obat antara lain pasien terburu-buru (81,8%), keadaan apotek yang ramai (63,6%), latar belakang pendidikan pasien (63,6%), usia pasien (54,5%), kurangnya waktu untuk menyampaikan informasi (45,5%), pasien kurang bekerja sama (45,5%), gaya hidup pasien (45,5%), jenis obat yang diterima pasien banyak (27,3%), kurangnya sumber informasi (27,3%), kurangnya pengetahuan tentang farmakologi (9,1%), kesulitan berkomunikasi dengan pasien, kondisi pasien tidak mendukung (9,1%), dan pekerjaan pasien (9,1%). Kesimpulan yang diperoleh yaitu komponen pelayanan informasi obat yang diberikan oleh apoteker pada pelayanan resep di apotek belum seluruhnya disampaikan secara lengkap sesuai dengan ketentuan yang ada.
English Abstract
Drug information service is a service activity that must be performed by pharmacists to provide accurate information and consultation, unbiased, factual, up to date, easy to understand, ethical and wise. On prescription service, medicines given are not always accompanied by a package that includes drug information, so that the role of pharmacists in this respect is very important in ensuring the goals of treatment and the correct use of the drug in patients in order to provide optimal results through a drug information service. This study aims to identify the components of drug information services delivered by pharmacists on prescription in the pharmacy services that are compliant or not with the existing provisions as well as the barriers that exist in the implementation of the drug information service. The sampling technique was done by purposive sampling and data collection methods used include the observation (observation), questionnaires, and interviews. Samples taken as many as 11 pharmacies that have met the inclusion and exclusion criteria, but data obtained in this study came from 10 pharmacies only, because the pharmacy did not get the data first. The results obtained are components of drug information services delivered by the most respondents (pharmacist) at each pharmacy is a condition of use, duration of treatment, frequency of drug use, and drug dosing. While 70% side effect information, activities that should be avoided during therapy 50%, food and beverages should be avoided during therapy 30%, drug storage 10%, and contra indications 10%. Existing barriers to service include patient drug information in a hurry (81.8%), the state of the bustling pharmacy (63.6%), educational background of patients (63.6%), patient age (54.5%) , lack of time to convey information (45.5%), lack of cooperation of patients (45.5%), patient lifestyle (45.5%), type of drug a patient receives many (27.3%), lack of resources (27.3%), lack of knowledge of pharmacology (9.1%), difficulty communicating with the patient, the patients condition does not support (9.1%), and the work of patients (9.1%). The conclusion that is a component of drug information services provided by pharmacists on prescription in the pharmacy services have not fully conveyed in full in accordance with existing regulations.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FK/2013/477/051306868 |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 615 Pharmacology and therapeutics > 615.1 Drugs (materia medica) |
Divisions: | Fakultas Kedokteran > Farmasi |
Depositing User: | Hasbi |
Date Deposited: | 17 Oct 2013 11:50 |
Last Modified: | 19 Oct 2021 04:00 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/123760 |
Preview |
Text
11._Lampiran.pdf Download (3MB) | Preview |
Preview |
Text
3._BAB_1.pdf Download (1MB) | Preview |
Preview |
Text
2._Abstrak_Indonesia_+_Inggris.pdf Download (1MB) | Preview |
Preview |
Text
9._BAB_7.pdf Download (1MB) | Preview |
Preview |
Text
1._Cover_+_Daftar_Isi.pdf Download (1MB) | Preview |
Preview |
Text
10._Daftar_Pustaka.pdf Download (1MB) | Preview |
Preview |
Text
4._BAB_2.pdf Download (1MB) | Preview |
Preview |
Text
5._BAB_3.pdf Download (1MB) | Preview |
Preview |
Text
7._BAB_5.pdf Download (4MB) | Preview |
Preview |
Text
6._BAB_4.pdf Download (1MB) | Preview |
Preview |
Text
8._BAB_6.pdf Download (1MB) | Preview |
Actions (login required)
View Item |