Manab, Abdul and Umam, Khotibul and Ulfah, Maria and Natsir, Muhammad Halim and Sjofjan, Osfar (2005) Rekayasa Produksi dan Pemanfaatan Acidifier Sebagai Aditif Pakan Unggas Melalui Teknologi "Proteksi" Enkapsulasi. Project Report. Malang. (Unpublished)
Abstract
Tingginya angka penggunaan antibiotik, kesakitan (morbiditas) dan angka kematian (mortilitas) dalam usaha peternakan ayam, dan belum banyaknya bahan pakan lokal yang mempunyai efisiensi yang tinggi seperti bahan pakan impor menyebabkan peternak sering merasa rugi karena biaya produksi yang lebih tinggi daripada pendapatan dari usaha peternakan ayam. Dilain pihak, penggunaan antibiotik yang terus menerus dapat mengakibatkan resistensi dan meninggalkan residu dalam daging ayam yang pada akhirnya membahayakan bagi konsumen. Oleh karena itu diperlukan alternatif untuk mengatasi permasalahan tersebut. Salah satunya adalah dengan pemanfaatan acidifier. Asam sitrat atau asam laktat merupakan salah satu acidifier yang dapat diperoleh dari limbah pertanian dan peternakan baik melalui proses ekstraksi maupun melalui proses fermentasi. Penggunaan acidifier dalam pakan dapat menstabilkan pH saluran pencernaan. pH saluran pencernaan yang rendah dapat menyebabkan mikroba patogen tidak dapat tahan hidup sementara mikroba yang menguntungkan dapat meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan sehingga kesehatan ayam akan semakin meningkat. Pencernaan ayam sebagian besar terjadi di usus halus untuk itu diperlukan suatu cara bagaimana acidifier bisa berfungsi menurunkan pH pada daerah pasca gizzard. Agar acidifier tidak larut pada saluran pencernaan sebelum usus halus, tetapi dapat larut pada daerah usus halus maka diperlukan cara "Proteksi" acidifier, salah satunya dengan memanfaatkan teknologi enkapsulasi. Tujuan penelitian tahun pertama ini adalah 1) Menentukan karakteristik kondisi optimum pH, suhu, dan waktu inkubasi dalam proses produksi asam laktat dari molases melalui fermentasi dengan inokulum Bacillus coagulans 2) Menentukan karakteristik kondisi optimum suhu inkubasi dan rasio NH4Cl dalam proses ekstraksi asam laktat dari whey terfermentasi 3) Menentukan karakteristik kondisi optimum pH, suhu, dan waktu inkubasi dalam proses produksi asam sitrat dari molases melalui fermentasi dengan inokulum Aspergillus Niger, 4) Menentukan karakteristik kondisi optimum suhu inkubasi dan % karbon aktif dalam proses ekstraksi asam sitrat dari limbah jeruk, 5) Mengetahui pengaruh penggunaan asam laktat dan asam sitrat bentuk cair dan terrenkapsulasi dengan 3 jenis enkapsulan terhadap nilai kecernaan protein dan energi metabolis pakan. Materi yang digunakan adalah molases, whey, limbah jeruk, Bacillus coagulans, Aspergillus Niger dan ayam pedaging. Metode penelitian yang digunakan adalah percobaan dengan Rancangan Acak Lengkap Pola Searah dalam proses produksi asam laktat dan sitrat melalui proses fermentasi, sedangkan proses ekstraksi metode yang digunakan adalah percobaan dengan Rancangan Acak Kelompok pola faktorial. Sedangkan pengukuran energi metabolis dan kecernaan protein menggunakan RAL pola searah dengan sembilan perlakuan yang terbagi dalam 3 kelompok yaitu 1). pakan tanpa penambahan acidifier (P0), 2) empat macam pakan yang dibedakan atas jenis enkapsulan pada asam laktat cair (P1); zeolit (P2); lactoglobulin (P3
English Abstract
The high number of antibiotics usage, morbidity, and mortality in chicken rearing and the limitation of high efficiency local feed like the imported one have caused production cost become higher than the income that farmers get. On the other hand, the continually use of antibiotics can caused resistency and leave residue in broiler meat which would finally be harmfull to consumen. For those reasons, it is urgent to find alternatives in order to overcome the problems. One of the alternatives is the use of the acidifier. Citric acid or lactic acid is one of the acidifier that can be gained from farming and husbandry waste either from extraction or fermentation process. The used of acidifier feed can stabilize the pH of digest tract. The low pH of digest tract can cause patogenic microbe cannot survive while the beneficial microbe could raise growth and development so that would increase broiler health. Most of chicken tractus digestivus is in small intestine; therefore it is needed to find a way that acidifier can lower pH in post gizzard area. In order that acidifier wouldn't dissolve in digest tract before small intestine but can dissolve in small intestine, it is needed acidifier "protection"by encapsulan technology. The objectives of the first-year-research were to 1) difine the characteristic of optimum condition of pH, temperature and incubation time in lactic acid production from molases through fermentation using Bacillus coagulans inoculum; 2) difine the characteristic of optimum condition of incubation temperature and NH4Cl ratio in acid lactic extraction process from fermented whey; 3) difine the characteristic of optimum condition of pH, temperature and incubation time in citric acid production from molases by fermentation using Aspergillus Niger inoculum; 4) difine the characteristic of optimum condition of incubation temperature and active carbon ratio in citric acid extraction process from orange waste; 5) discover the effect of liquid and encapsulated lactic acid and citric acid usage to the feed protein digestibility and metabolic energy. Materials used were molases, whey, orange waste, Bacillus coagulans, Aspergillus Niger and broiler. Research methods used were One Way Complete Randomized Design in the production of lactic and citric acid through fermentation, while the process of extracting them used Factorial Group Randomized Design. The metabolic energy and protein digestibily were measured by One Way Complete Randomized Design using nine treatment which were grouped in 3 : 1) feed without additional acidifier (P0); 2) four kinds of feed which were differed by types of encapsulan in liquid lactic acid (P1); zeolit (P2), lactoglobulin (P3) and maltodextrin (P4); 3) four kinds of feed which were differed by kinds of encapsulan in liquid citric acid (P5); zeolit (P6), lactoglobulin (P7) and maltodextrin (P8). The result of lactic acid production process through molases fermentation using Bacillus coagulan was optimum in initial pH of 7,1; temperature of 43°C and 60 hours incubation time have resulted 13,476% lactic acid, 1,93 x 1011 cfu/ml cells, pH of 4,37 at the end. The result of citric acid production process through molases fermentation using Aspergillus niger was optimum in initial pH of 7; temperature of 50°C and 72 hours incubation time have resulted 20,207% citric acid, 9,003 x 1011 cfu/ml cells, pH of 4,748 at the end. The result of lactic acid production process by extracting fermented whey was optimum in
| Item Type: | Monograph (Project Report) |
|---|---|
| Identification Number: | PEN/636.513/REK/r/2005/021000107 |
| Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 636 Animal husbandry > 636.5 Chickens and other kinds of domestic birds > 636.51 Poultry for specific purposes > 636.513 Raising chickens for meat |
| Divisions: | S2/S3 > Doktor Ilmu Ternak, Fakultas Peternakan |
| Depositing User: | Budi Wahyono Wahyono |
| Date Deposited: | 13 Sep 2018 06:25 |
| Last Modified: | 04 Oct 2018 09:00 |
| URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/11962 |
Actions (login required)
 |
View Item |