Dyanti, Umi Rachma (2017) Kinship Terms on Balinese Caste in Padang Sambian Village, West Denpasar, Bali. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Istilah kekerabatan digunakan untuk mengutarakan hubungan pribadi dalam keluarga. Kekerabatan juga sangat beragam di setiap area karena sangat bergantung pada bahasa yang digunakan oleh orang setempat. Dalam studi ini, penulis menganalisis istilah kekerabatan yang digunakan oleh masyarakat Bali yang berkasta di Desa Padang Sambian. Terdapat dua rumusan masalah dalam studi ini, yaitu (1) Apa saja istilah kekerabatan yang berdasarkan ikatan darah yang digunakan oleh masyarakat berkasta yang tinggal di Desa Padang Sambian? (2) Apa saja perbedaan istilah kekerabatan yang digunakan oleh masyarakat berkasta yang tinggal di Desa Padang Sambian berdasarkan leksikal dan analisis komponensial? Studi ini menggunakan pendekatan kualitatif dan deskripsi narasi. Terdapat 26 informan dalam studi ini. Informan terpilih berdasarkan kriteria. Informan adalah masyarakat Bali yang mewakili tiap gelar pada kasta di Bali. Data diambil dari kuesioner yang berisikan daftar istilah kekerabatan berdasarkan ikatan darah dalam bentuk frasa Bahasa Indonesia. Data dianalisis menggunakan teori analisis komponesisal yang diajukan oleh Kreidler (1998) untuk menganalisis arti dari setiap istilah. Dari hasil studi ini ditemukan bahwa masyarakat Bali masih menggunakan Bahasa Bali sebagai bahasa sehari-hari mereka. Hal ini dapat terlihat dari hasil temuan bahwa hampir semua istilah yang informan gunakan adalah istilah kekerabatan dalam Bahasa Bali. Sementara itu perbedaan leksikal ditemui di setiap kasta untuk memanggil kakek-nenek, orang tua, dan saudara dari orangtua. Penggunaan tingkatan bahasa juga ditemukan pada golongan Brahmana – Ksatria dan golongan Waisya – Sudra. Informan pada studi ini adalah orang-orang yang dibatasi umurnya. Penulis menyarankan agar peneliti selanjutnya membuat kisaran umur informan sekitar 17 sampai dengan 25 tahun. Pada kisaran ini peneliti selanjutnya mungkin akan banyak menemukan istilah kekerabatan yang lebih bervariasi lagi karena seseorang yang berumur 17 sampai 25 tahun hidup di masa modern dimana tidak menutup kemungkinan bahwa istilah kekerabatan di Bali mengalami pergeseran.
English Abstract
Kinship terms are used to express personal relationships within the family. Kinship is also very varied in each area because it depends on the language employed by its local people. In this study the writer analyzed kinship terms used by Balinese caste people in Padang Sambian Village. There are two problems of the study attempted in this study, which are (1) What are the kinship terms based on consanguinity used by Brahman, Kshatriya, Vaishya, and Shudra people lived in Padang Sambian village? (2) What are differences of kinship terms used by Brahman, Kshatriya, Vaishya, and Shudra people lived in Padang Sambian village based on lexical and componential analysis? This study used qualitative approach and used narrative description. There were 26 informants in this study. They were chosen by making criterion sampling. They were Balinese people who represent each title in the Balinese caste. The data were taken from a questionnaire contains a list of consanguineal kinship terms in a form of Indonesian phrase answered by the informants. The data were analyzed by using theory of componential analysis offered by Kreidler (1998) to trace the meaning of each term. The result of this study discovers that Balinese people still maintain the Balinese language as their daily language. It can be seen from the finding that almost terms they used are in a form of Balinese kinship terms. Meanwhile lexical differences are found in each caste group to address the grandparents, parents, and also parents’ sibling. The using of speech level also found in the Brahman – Kshatriya group and Vaishya and Shudra group. The informants of this study are the people with age limitation. Thus, the writer suggests the next researcher to find out the kinship terms that used by Balinese people with the age range from 17 until to 25 years old. At this age range the next researcher might found more varied kinship terms. It is because people at this age range are lived in the modern era. So it might be possible that Balinese kinship terms had a shifting in terms of lexical.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FBS/2017/487/051706405 |
Uncontrolled Keywords: | componential analysis, kinship, Balinese caste system, Padang Sambian Village |
Subjects: | 300 Social sciences > 306 Culture and institutions > 306.8 Marriage and family > 306.83 Types of kinship systems |
Divisions: | Fakultas Ilmu Budaya > Bahasa dan Sastra Inggris |
Depositing User: | Budi Wahyono Wahyono |
Date Deposited: | 09 Aug 2017 02:47 |
Last Modified: | 18 Oct 2024 06:41 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/1141 |
Text
Umi Rachma Dyanti.pdf Download (1MB) |
Actions (login required)
View Item |