Yusuf, Dwi Tresna Choirul (2018) Manajemen Risiko Proses Produksi Gula Menggunakan Metode Fuzzy Failure Mode And Effect Analysis (FMEA) dan Fuzzy Analytical Hierarchy Process (AHP) Pada PG Kebon Agung, Malang. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Gula tebu dihasilkan dari air tebu yang dikristalisasi dengan suhu 96-990C sehingga warna agak menjadi coklat kekuning-kuningan gula hasil kristalisasi ini disebut dengan gula pasir. Peningkatan populasi penduduk berbanding lurus dengan meningkatnya permintaan gula, dimana masyarakat sebagai konsumen selalu menginginkan produk gula yang bai kuntuk dikonsumsi. Produsen gula tersebar di beberapa wilayah di Indonesia, salah satu produsen gula Kristal putih ialah PG Kebon Agung, Malang Jawa Timur. Kualitas produk sangat erat kaitannya dengan efisiensi kegiatan produksi di PG Kebon Agung ,Malang Jawa Timur. Terdapat beberapa risiko yang dapat mempengaruhi kegagalan dalam proses produksi gula Kristal putih. Berdasarkan hal tersebut, maka dibutuhkan analisis risiko untuk mengetahui kemungkinan kegagalan yang dapat mempengaruhi proses produksi yang berdampak pada kualitas produk. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan prioritas risiko yang terjadi pada proses produksi gula Kristal putih dan menentukan strategi mitigasi risiko untuk penanganan risiko yang paling berpengaruh di PG Kebon Agung. Metode yang digunakan untuk penilaian risiko proses produksi gula adalah metode Fuzzy FMEA (Failure Mode and Effect Analysis). Fuzzy FMEA digunakan untuk mengukur risiko, kemudian diperoleh tingkat prioritas risiko pada tiap kepentingan. Setelah mengetahui potensi risiko yang paling berpengaruh, maka dibutuhkan penentuan strategi penanganan risiko menggunakan FuzzyAHP (Analytical Hierarchy Process). Metode FAHP digunakan sebagai alat bantu dalam mengambil keputusan untuk menentukan prioritas kriteria yang akan dipilih. Hasil dari metode FAHP berupa alternatif solusi yang diharapkan dapat membantu perusahaan dalam menimalisir risiko. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 18 kejadian risiko teridentifikasi. Berdasarkan perhitungan yang memiliki nilai FRPN tertinggi diatas nilai rata-rata agregat ditemukan 5 resiko prioritas. Prioritas strategi mitigasi risiko proses produksi gula kristal putih di PG Kebon Agung yaitu faktor material karena memiliki bobot tertinggi dengan nilai 0,353. Strategi yang digunakan pada material yaitu pengendalian mutu bahan baku 0,375. Strategi yang digunakan pada sumberdaya manusia yaitu pelatihan tenaga kerja rutin dengan bobot 0,423. Strategi yang digunakan pada mesin yaitu penjadwalan perawatan mesin dengan bobot 0,479.
English Abstract
Cane sugar is made from cane water which crystalized with 96-990C temperature so the colour become brown yellowish sugar after crystalized called sugar. The population increase is directly proportional to the demand for sugar, in which people as consumers always want good sugar tobe consumed. Sugar produscers are spread in several regions in Indonesia, one of them is PG KebonAgung, Malang East Java. Product quality is closely related to the efficiency of production activities in PG KebonAgung, Malang East Java. There are some risk that affect failure in production process of cane sugar. Based on these reason, so we need to analyze risk to know the possibility of failure that may affect the production process that impact on product quality. This research aims to determine the priority risk that occure in cane sugar production process and determine risk mitigation strategy for mitigate the most significant risk in PG KebonAgung. The method used for risk assessment in cane sugar production process was Fuzzy FMEA method (Failure Mode and Effect Analysis). Fuzzy FMEA is used to measure risk, then the risk level of each interest is obtained. After know the potential of the most influential risk, it is necessary to determine risk management strategy using Fuzzy AHP (Analytical Hierarchy Process). Fuzzy AHP used for making decision to determine priority criteria to be selected. The results of the FAHP method is an alternative solution that is expected to help companies in minimizing risk. The results showed 18 identified risk occured. Based on the calculation that has the highest FRPN value above the aggregate average value found 5 priority risk. Priority of risk mitigation strategy of white crystal sugar production process at PG KebonAgung is material factor because it has the highest weight with value 0,353. The strategy used in the material is the quality control of 0.375 raw materials. Strategy used in human resources that is training of routine worker with weight 0,423. The strategy used in the machine is scheduling machine maintenance with a weight of 0.479.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FTP/2018/64/051802464 |
Uncontrolled Keywords: | Gula, Fuzzy AHP, Fuzzy FMEA, Penilaian Risiko |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 664 Food technology > 664.1 Sugar, syrup, their derived products |
Depositing User: | Budi Wahyono Wahyono |
Date Deposited: | 05 Jun 2018 02:14 |
Last Modified: | 18 Oct 2021 04:07 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/11386 |
Preview |
Text
Dwi Tresna Choirul Yusuf.pdf - Published Version Download (3MB) | Preview |
Actions (login required)
View Item |